Octopus
atau yang dikenal dengan Gurita mudah ditemukan di perairan Sabang dan Pulau
Aceh, Aceh. Umumnya, nelayan menangkap hewan berkaki 8 itu dengan cara menembaknya
dengan menggunakan senjata besi atau menangkapnya dengan jaring. Hewan ini biasa
ditemukan di perairan dangkal dan berbatu karang. Selain terkenal memiliki kecerdasan
dan pintar mengelabui musuhnya dengan berubah warnanya, ternyata Gurita juga
terkenal dengan kelezatannya. Di Sabang terkenal dengan Sate Guritanya.
Gurita segar dari Pulo Aceh dan sekitarnya |
- Lemak(gr) : 1,24
- Karbohidrat(gr) : 2,20
- Protein (gr) : 14,91
- Kalori(gr) : 82
Untuk membuat
Sate Gurita tidak terlalu sulit, tapi tidak semua orang bisa membuat empuk daging si
hewan berkaki delapan ini. Berikut tipsnya membuat Sate Gurita, Gurita direbus
secara utuh hingga empuk, kemudian daging gurita yang sudah empuk dipotong
kecil-kecil dan kemudian ditusuk-tusuk dengan lidi, siap untuk dibakar.
Sate
Gurita yang sudah dibakar dengan arang hingga matangnya merata. Bumbu Sate Gurita
di Sabang sendiri ada 2 macam, Bumbu Kacang atau yang sering disebut juga bumbu
jawa terdiri dari kacang tanah, kecap, bawang merah dan bawang putih, garam,
cabe rawit. Sedangkan satu lagi bumbu Padang yang terdiri dari racikan bawang
putih, bawang merah, cabai merah, jahe, kunyit, sereh, dan bumbu-bumbu lainnya
yang dimasak bersama kaldu sapi, kemudian dikentalkan dengan tepung beras.
Sate Gurita Bumbu Padang |
Sate Gurita Bumbu Jawa |
Selain
lezat, Sate Gurita di Sabang digemari karena memiliki kandungan gizi dan
protein yang tinggi. Untuk satu porsi kita cukup mengeluarkan uang sekitar Rp
10.000 saja.
Tertarik?Temukan Sate Gurita ini di Pujasera
(Pusat Jajanan Selera Rakyat) Kota Sabang, buka mulai pukul 17.00 WIB sampe
24.00. Ada juga di Wisata Kuliner dan di Cafe Bang Wan di Sabang Fair.
Selamat mencoba :)
bang hijrah, pinjam foto sate guritanya ya utk lomba blog sabang
BalasHapus