Jumat, 23 Mei 2014

Pelatihan Pengusaha Cenderamata Khas Aceh 2014

Alhamdulillah dapat kesempatan untuk berbagi dengan para pengusaha dan pengrajin Cenderamata Khas Aceh, acara ini diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh. Ternyata ada banyak sekali potensi yang dimiliki Aceh tapi belum terkoneksi dengan baik, bahkan juga masih ada yang tersimpan rapi di lingkungannya.

Sesi Marketing dengan Internet

Bu Mirna, Pengusaha dan Pengrajin Tas Aceh
Pak Ansari, Pengusaha Tenun Songket Aceh, beliau mempresentasikan produknya
Semoga kegiatan ini memberikan manfaat buat kita semua dan bisa bersinergi, terimakasih Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh atas kesempatannya.

Minggu, 18 Mei 2014

Cut Abang Cut Adek Kota Sabang 2014



Tarian Ranup Lam Puan oleh Sanggar Tari Pertiwi
Pembagian Ranup oleh Putri Ranup untuk Ibu Walikota Sabang dan tamu lainnya
Para Pemenang Cut Abang dan Cut Adek Kota Sabang 2014
Cut Abang Fajri Sabri dan Cut Adek Devi Pratiwi Pemenang Duta Wisata Sabang 2014
Bareng Agam Wien (Agam Aceh 2010 Pemenang Duta Wisata Aceh) ,Cut Abang Aprian dan Cut Adek Putri Lailan Pemenang Duta Wisata Sabang 2013
 

Rabu, 07 Mei 2014

Piyoh di Marketeers Techno Startup Icon 2014

Alhamdulillah dapat kesempatan muncul di Atjehpost, salah satu portal berita paling WOW di Aceh, ini dia beritanya :)
Foto bareng Pak Hermawan Kertajaya, Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Kepala RRI Banda Aceh dan dari MarkPlus

Pengusaha muda Aceh Hijrah Saputra dinobatkan sebagai Marketeers Techno Startup Icon 2014. Penobatan itu diumumkan di acara Marketeers Festival 2014 yang dilaksanakan di Hermes Palace Hotel Banda Aceh pada Selasa, 29 April 2014 kemarin. Kegiatan yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc ini merupakan yang pertama kalinya digelar di Aceh. Untuk tahun ini, kontes wirausaha “Startup Icon” mengambil tema teknologi.



Kompetisi ini menyasar para perintis usaha di bidang kuliner, fashion, kerajinan, jasa, perdagangan, media dan lainnya. Yang terpenting dalam mengelola usahanya para peserta harus memanfaatkan teknologi seoptimal mungkin.



Hijrah sendiri mempunyai usaha di bidang fashion yang terkenal dengan label Piyoh Design. Usaha ini mulai dirintis pengusaha asal Sabang itu sejak 2009 lalu. Selain di Sabang, Piyoh kini juga memiliki dua outlet di Banda Aceh.



Kompetisi ini diikuti 15 peserta dari beberapa kota di Aceh seperti Sabang, Banda Aceh dan Lhokseumawe. Namun para juri yang berasal dari MarkPlus, Inc, RRI Banda Aceh dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banda Aceh hanya memilih satu pemenang yang akan menjadi icon Marketeers selama setahun ke depan.



“Alhamdulillah strategi pemasaran yang Hijrah jalankan sesuai dengan konsep mereka, yaitu bukan hanya mempromosikan produk tetapi bagaimana menjalin komunikasi yang baik dengan para konsumen,” ujar Hijrah kepada atjehpost.com siang ini, Rabu 30 April 2014.



Dalam mengembangkan brand produknya, Hijrah berinovasi dengan cara mempromosikan daerah kelahirannya yaitu Sabang. Ia misalnya membuat peta wisata Sabang agar menjadi pedoman bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah di ujung barat Indonesia itu. Memajukan pariwisata Sabang memang hal yang paling diidam-idamkan olehnya.



“Hijrah juga membuat informasi-informasi untuk mempromosikan Sabang melalui media blog, jadi membantu wisatawan yang datang ke Aceh atau ke Sabang yang secara tidak langsung mendatangkan calon pelanggan ke Piyoh,” ujarnya.



Dengan cara ini pelanggan yang datang ke Aceh bisa juga menjadi advokat untuk mengajak calon wisatawan lain untuk berkunjung dan berlibur ke Aceh. Cara ini sesuai dengan konsep tourism marketing, di mana para pelanggan/customer harus bisa menjadi advokat, dan sasaran gencar untuk pemuda dengan aktif di kegiatan kepemudaan dan aktif di komunitas.



Setelah menjadi  Marketeers Techno Startup Icon 2014 kira-kira apa yang menjadi harapan Hijrah di masa mendatang?



“Inginnya Aceh bisa lebih maju lagi, apalagi sekarang Kepala Disbudpar Aceh juga menjadi Marketeer of the Year, dan ini baru pertama kalinya ada di Aceh,” ujarnya.



Hijrah Saputra lahir di Sabang 25 September 1984 silam. Alumni Jurusan Planologi Universitas Brawijaya Malang ini pernah menjadi Kakang Kota Malang (Jawa Timur) dan Juara Harapan I Raka Jawa Timur saat masih kuliah dulu. Pada 2007 silam, dalam sebuah kegiatan di Bali ia bertemu dengan duta wisata dari Aceh. Pertemuan itu ternyata menjadi titik balik bagi Hijrah untuk kembali ke Sabang dan mulai merintis Piyoh Design. Kini ia semakin mantap mengembangkan Sabang dan Aceh melalui desain grafis dan produk-produk kreatif dari Piyoh.



Bersama sejumlah anak muda lainnya Agam Duta Wisata Aceh 2008 ini membentuk organisasi The Leader, organisasi ini fokus pada pengembangan program yang berkaitan dengan kepemudaan. Belum lama ini The Leader memenangkan anugerah Millenium Development Goals (MDGs) Award melalui salah satu program andalannya Dream Maker.[]

Sumber :  http://atjehpost.com/articles/read/3473/Pengusaha-Muda-Aceh-Raih-Marketeers-Techno-Startup-Icon-2014

Pengusaha muda Aceh Hijrah Saputra dinobatkan sebagai Marketeers Techno Startup Icon 2014. Penobatan itu diumumkan di acara Marketeers Festival 2014 yang dibuat di Hermes Palace Hotel Banda Aceh pada Selasa, 29 April 2014 kemarin. Kegiatan yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc ini merupakan yang pertama kalinya digelar di Aceh. Untuk tahun ini, kontes wirausaha “Startup Icon” mengambil tema teknologi.
Kompetisi ini menyasar para perintis usaha di bidang kuliner, fashion, kerajinan, jasa, perdagangan, media dan lainnya. Yang terpenting dalam mengelola usahanya para peserta harus memanfaatkan teknologi seoptimal mungkin.
Hijrah sendiri mempunyai usaha di bidang fashion yang terkenal dengan label Piyoh Design. Usaha ini mulai dirintis pengusaha asal Sabang itu sejak 2009 lalu. Selain di Sabang, Piyoh kini juga memiliki dua outlet di Banda Aceh.
Kompetisi ini diikuti 15 peserta dari beberapa kota di Aceh seperti Sabang, Banda Aceh dan Lhokseumawe. Namun para juri yang berasal dari MarkPlus, Inc, RRI Banda Aceh dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banda Aceh hanya memilih satu pemenang yang akan menjadi icon Marketeers selama setahun ke depan.
“Alhamdulillah strategi pemasaran yang Hijrah jalankan sesuai dengan konsep mereka, yaitu bukan hanya mempromosikan produk tetapi bagaimana menjalin komunikasi yang baik dengan para konsumen,” ujar Hijrah kepada atjehpost.com siang ini, Rabu 30 April 2014.
Dalam mengembangkan brand produknya, Hijrah berinovasi dengan cara mempromosikan daerah kelahirannya yaitu Sabang. Ia misalnya membuat peta wisata Sabang agar menjadi pedoman bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah di ujung barat Indonesia itu. Memajukan pariwisata Sabang memang hal yang paling diidam-idamkan olehnya.
“Hijrah juga membuat informasi-informasi untuk mempromosikan Sabang melalui media blog, jadi membantu wisatawan yang datang ke Aceh atau ke Sabang yang secara tidak langsung mendatangkan calon pelanggan ke Piyoh,” ujarnya.
Dengan cara ini pelanggan yang datang ke Aceh bisa juga menjadi advokat untuk mengajak calon wisatawan lain untuk berkunjung dan berlibur ke Aceh. Cara ini sesuai dengan konsep tourism marketing, di mana para pelanggan/customer harus bisa menjadi advokat, dan sasaran gencar untuk pemuda dengan aktif di kegiatan kepemudaan dan aktif di komunitas.
Setelah menjadi  Marketeers Techno Startup Icon 2014 kira-kira apa yang menjadi harapan Hijrah di masa mendatang?
“Inginnya Aceh bisa lebih maju lagi, apalagi sekarang Kepala Disbudpar Aceh juga menjadi Marketeer of the Year, dan ini baru pertama kalinya ada di Aceh,” ujarnya.
Hijrah Saputra lahir di Sabang 25 September 1984 silam. Alumni Jurusan Planologi Universitas Brawijaya Malang ini pernah menjadi Kakang Kota Malang (Jawa Timur) dan Juara Harapan I Raka Jawa Timur saat masih kuliah dulu. Pada 2007 silam, dalam sebuah kegiatan di Jawa Barat ia bertemu dengan duta wisata dari Aceh.
Pertemuan itu ternyata menjadi titik balik bagi Hijrah untuk kembali ke Sabang dan mulai merintis Piyoh Design. Kini ia semakin mantap mengembangkan Sabang dan Aceh melalui desain grafis dan produk-produk kreatif dari Piyoh.
Bersama sejumlah anak muda lainnya Agam Duta Wisata Aceh 2008 ini membentuk organisasi The Leader, organisasi ini fokus pada pengembangan program yang berkaitan dengan kepemudaan. Belum lama ini The Leader memenangkan anugerah Millenium Development Goals (MDGs) melalui salah satu program andalannya Dream Maker.[]
- See more at: http://atjehpost.com/articles/read/3473/Pengusaha-Muda-Aceh-Raih-Marketeers-Techno-Startup-Icon-2014#sthash.bxYbq6Wv.dpuf
Pengusaha muda Aceh Hijrah Saputra dinobatkan sebagai Marketeers Techno Startup Icon 2014. Penobatan itu diumumkan di acara Marketeers Festival 2014 yang dibuat di Hermes Palace Hotel Banda Aceh pada Selasa, 29 April 2014 kemarin. Kegiatan yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc ini merupakan yang pertama kalinya digelar di Aceh. Untuk tahun ini, kontes wirausaha “Startup Icon” mengambil tema teknologi.
Kompetisi ini menyasar para perintis usaha di bidang kuliner, fashion, kerajinan, jasa, perdagangan, media dan lainnya. Yang terpenting dalam mengelola usahanya para peserta harus memanfaatkan teknologi seoptimal mungkin.
Hijrah sendiri mempunyai usaha di bidang fashion yang terkenal dengan label Piyoh Design. Usaha ini mulai dirintis pengusaha asal Sabang itu sejak 2009 lalu. Selain di Sabang, Piyoh kini juga memiliki dua outlet di Banda Aceh.
Kompetisi ini diikuti 15 peserta dari beberapa kota di Aceh seperti Sabang, Banda Aceh dan Lhokseumawe. Namun para juri yang berasal dari MarkPlus, Inc, RRI Banda Aceh dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banda Aceh hanya memilih satu pemenang yang akan menjadi icon Marketeers selama setahun ke depan.
“Alhamdulillah strategi pemasaran yang Hijrah jalankan sesuai dengan konsep mereka, yaitu bukan hanya mempromosikan produk tetapi bagaimana menjalin komunikasi yang baik dengan para konsumen,” ujar Hijrah kepada atjehpost.com siang ini, Rabu 30 April 2014.
Dalam mengembangkan brand produknya, Hijrah berinovasi dengan cara mempromosikan daerah kelahirannya yaitu Sabang. Ia misalnya membuat peta wisata Sabang agar menjadi pedoman bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah di ujung barat Indonesia itu. Memajukan pariwisata Sabang memang hal yang paling diidam-idamkan olehnya.
“Hijrah juga membuat informasi-informasi untuk mempromosikan Sabang melalui media blog, jadi membantu wisatawan yang datang ke Aceh atau ke Sabang yang secara tidak langsung mendatangkan calon pelanggan ke Piyoh,” ujarnya.
Dengan cara ini pelanggan yang datang ke Aceh bisa juga menjadi advokat untuk mengajak calon wisatawan lain untuk berkunjung dan berlibur ke Aceh. Cara ini sesuai dengan konsep tourism marketing, di mana para pelanggan/customer harus bisa menjadi advokat, dan sasaran gencar untuk pemuda dengan aktif di kegiatan kepemudaan dan aktif di komunitas.
Setelah menjadi  Marketeers Techno Startup Icon 2014 kira-kira apa yang menjadi harapan Hijrah di masa mendatang?
“Inginnya Aceh bisa lebih maju lagi, apalagi sekarang Kepala Disbudpar Aceh juga menjadi Marketeer of the Year, dan ini baru pertama kalinya ada di Aceh,” ujarnya.
Hijrah Saputra lahir di Sabang 25 September 1984 silam. Alumni Jurusan Planologi Universitas Brawijaya Malang ini pernah menjadi Kakang Kota Malang (Jawa Timur) dan Juara Harapan I Raka Jawa Timur saat masih kuliah dulu. Pada 2007 silam, dalam sebuah kegiatan di Jawa Barat ia bertemu dengan duta wisata dari Aceh.
Pertemuan itu ternyata menjadi titik balik bagi Hijrah untuk kembali ke Sabang dan mulai merintis Piyoh Design. Kini ia semakin mantap mengembangkan Sabang dan Aceh melalui desain grafis dan produk-produk kreatif dari Piyoh.
Bersama sejumlah anak muda lainnya Agam Duta Wisata Aceh 2008 ini membentuk organisasi The Leader, organisasi ini fokus pada pengembangan program yang berkaitan dengan kepemudaan. Belum lama ini The Leader memenangkan anugerah Millenium Development Goals (MDGs) melalui salah satu program andalannya Dream Maker.[]
- See more at: http://atjehpost.com/articles/read/3473/Pengusaha-Muda-Aceh-Raih-Marketeers-Techno-Startup-Icon-2014#sthash.bxYbq6Wv.dpuf

Minggu, 04 Mei 2014

Pelatihan Desain Grafis dengan BEM Unsyiah

Alhamdulillah dapat undangan kerjasama dengan BEM Unsyiah untuk Pengenalan Creativepreneur dan Pelatihan Desain Grafis untuk Mahasiswa-Mahasiswa di Unsyiah dan juga untuk umum.





Sekotak Harapan Untuk Banda Aceh

Sabtu kemarin selain mengajar anak-anak di MIN Mesjid Raya Banda Aceh, ada kegiatan lain yang seru dari @TurunTanganAceh , berhubungan dengan HUT Kota Banda Aceh, kami mengumpulkan harapan-harapan warga untuk Banda Aceh, dimulai dari anak-anak didik dulu. Sekotak harapan ini konsepnya ala-ala pemilihan umum, jadi anak-anak menuliskan harapan-harapan mereka di kertas yang sudah disediakan kemudian dimasukan ke kotak harapan.

Tapi kegiatan menulis dan bercerita tetap jadi agenda yang menggembirakan, tema Sabtu ini mereka menulis tentang hobi. Melihat anak-anak ini menulis, bercerita dan mengekspresikan cerita mereka, jadi pengalaman yang tak terlupakan, ada yang lucu, malu-malu, bahkan ada yang sedih.
Relawan Turun Tangan dan peserta Kelas Menulis




Selesai mereka semua maju ke depan dan bercerita tentang hobi mereka masing-masing, giliran menulis harapan mereka untuk Banda Aceh, coba lihat ekspresi mereka, kayak pejabat atau seleb lagi nyoblos ya? haha. Ya mungkin mereka belum cukup umur untuk nyoblos, tapi bisa merasakan sendiri pengalaman pertama menyampaikan aspirasi mereka untuk para pemimpin melalui tulisan di sini.



Kelas mengajar komputer punya cerita lain lagi, soalnya yang diajarin guru-gurunya, hihihi.

Dan inilah semua relawan Rp.0- yang luar biasa meluangkan waktunya untuk berbagi dengan guru-guru dan murid di MIN Mesjid Raya Kota Banda Aceh, semoga jadi amal ibadah buat semuanya, amiin.

Sampai ketemu sabtu depan dengan tema dan program seru lainnya

Salam Pejuang!

Kamis, 01 Mei 2014

Serunya Banda Aceh Marketeers Techno Start-Up Icon dan Marketeers Festival 2014

Pengalaman menarik mengikuti acara Marketeers Techno Start-Up Icon 2014, tanggal 28 April 2014 kemarin aku mengikuti kompetisi Marketeers Techno Start Up Icon 2014 di Banda Aceh. Marketeers Start Up Icon ini adalah acara tahunan yang diadakan oleh MarkPlus.inc.

Acara ini juga menjadi acara yang pertama sekali diadakan di Aceh, sekaligus kedatangan MarkPlus ke Banda Aceh adalah untuk meresmikan kantornya yang ke-18 di Indonesia, beritanya bisa dibaca di sini. Menjadi tantangan karena belum pernah diadakan di Aceh, jadi untuk mencari seperti apa kegiatan atau sistem penjuriannya seperti apa, tidak ada sama sekali. Tapi untungnya team MarkPlus membuat instruksi apa yang harus dikerjakan oleh peserta. Peserta diminta untuk melakukan presentasi 1 menit, ala Elevator Pitch dan 10 menit tanya jawab dengan para juri, wow! Tantangan baru ni. Elevator Pitch itu istilah yang digunakan untuk presentasi di dalam Elevator/Lift, bila kita bertemu dengan orang yang berpotensi untuk menjadi investor kita, nah dalam waktu yang singkat itu kita ditantang untuk membuat "Wow" si calon investor kita itu, menantang banget kan ya?, bangeeet! 
Yang penasaran dengan Elevator Pitch bisa dibaca di sini. 

Seleksi dimulai pukul 09.00 pagi di Audiotorium RRI Banda Aceh, ternyata banyak juga pelaku Start Up yang kukenal, ada Tommy Harvie (Komos Coffee dan The Havies), Cut Aca (Ceffa OLShop), Ridha (IndieFV), Irfandi Djaelani (MMI) dan masih banyak lagi.
Deg-degan menjawab pertanyaan juri, apalagi dilihat personel SLANK (Foto by : IndieFV)
Hanif, salah satu peserta Idea Contest, memaparkan idenya untuk solusi lalu lintas di Banda Aceh

Juri dari Dinas Perhubungan Banda Aceh
Bang Waizly Darwin membacakan 13 Ajaran Ga Sempurna SLANK
Penampilan Band Lokal yang menyanyikan Lagu-Lagu Slank
Bareng peserta Marketeers Techno Start Up Icon 2014 dan Peserta Idea Contest
Ternyata pengumuman pemenang akan dilaksanakan besok hari di acara Indonesia Marketeers Festival 2014 dan diserahkan langsung oleh Pak Hermawan Kertajaya, wow... aku  pulang dengan hati deg-degan.
 
Indonesia Marketeers Festival 2014
Indonesia Marketeers Festival (IMF) 2014 di Banda Aceh diadakan di Hotel Hermes mulai dari pukul 08.00-17.00WIB. Ada banyak pejabat-pejabat penting yang datang ke acara ini, belum lagi para undangan dan peserta, luar biasa. Acara dimulai dengan pengenalan diri Pak Hermawan Kertajaya dan beliau langsung yang jadi pembawa acaranya, wow, ternyata beliau memang patut dijadikan contoh, tambah ngefans sama beliau, hehe, ya walaupun baru pertama sekali bertemu dengan beliau, tapi dari buku-buku beliau dan teamnya aku terkagum-kagum. Belum lama acara dimulai, ternyata untuk pengumuman pemenang Marketeers Techno Start-Up Icon 2014 langsung diumumkan, dan ternyata aku dan Piyoh dipilih sebagai pemenang, alhamdulillah...
Alhamdulillah jadi Marketeer Techno Start-Up Icon 2014, kesampaian juga foto bareng beliau dan diberikan kesempatan buat promosi tentang Piyoh Design sedikit, aahh, senangnyaa
Pemenang Idea Contest

Setelah itu ada penghargaan Marketeer of The Year juga diberikan kepada Kadisbudpar Aceh, Reza Fahlevi yang meraih penghargaan di sektor Goverment and Public Service, Pak Zaini Azis dari Batik Zeans di sektor retail. Ada juga peragaan busana batik Tower Bersama dan Batik Aceh serta pemilihan Putra Putri Batik Aceh.
Pemenang Putra-Putri Batik Aceh 2014 bersama Pak Hermawan Kertajaya dan Team dari Ikatan Batik Indonesia
Acara IMF 2014 juga menghadirkan sesi diskusi panel dengan para WOW Local Champion di Banda Aceh dan sekitarnya, antara lain Johannes Lim (BCA), Irwan Mars (Semen Padang), Mirza Musa (RRI), Zaini Aziz (Batik Zeans), Reza Pahlevi (Kadisbudpar Provinsi Aceh), dan Muhammad Din (Serambi Indonesia), bener-bener menginspirasi.

Acara diakhiri dengan bedah buku terbaru Pak Hermawan Kertajaya, WOW Selling dan juga pengumumam pemenang Wow SalesPeople With Character, yang dimenangkan oleh SalesPeople dari Pertamina, yang sekilas penampilannya mirip Piyoh, haha.
Pemenang Wow SalesPeople With Character dan Pak Hermawan Kertajaya, benar-benar menginspirasi!
Aku senang dan beersyukur sekali bisa ikut serta dan menjadi bagian dari acara IMF 2014 ini, ada banyaaak ilmu Marketing yang kudapat di sini, ga sabaran menunggu acara-acara yang diadain MarkPlus lagi.