Sebagai kesultanan yang sejak dulu
terkenal dengan kemaritimannya dan wilayahnya
yang dikelilingi laut, tidak mengherankan jika Aceh menjadikan hasil
laut merupakan kuliner andalan dan juga ketersediaan rempah-rempah di
daerah Aceh yang mewarnai cita rasanya yang asam, pedas serta gurih. Ada banyak juga masakan Aceh yang dipengaruhi oleh
perpaduan India, Arab, Turki, Jepang dan masih banyak lagi bangsa yang masuk ke
Aceh, membuat masakan di Aceh kaya rasa. Sebut saja salah satunya Eungkot
Keumamah atau yang dikenal dengan sebutan Ikan Kayu.
Sejak dulu Eungkot
Keumamah dikenal dengan sebutan Masakan Perang dan termasuk masakan favorit
para pejuang-pejuang Aceh, dikarenakan masakan ini awet, tahan lama, tidak
mudah basi tetapi bisa menambah nafsu makan.
Dan yang menjadi daya tariknya, masakan ini semakin dipanaskan akan
semakin enak.
Disebut-sebut ikan
kayu karena tekstur ikan ini keras seperti kayu, akibat dari proses perebusan
dan pengasapan ataupun dijemur di terik matahari, hingga teksturnya menjadi
sekeras kayu, dan berwarna coklat tua kehitaman. Hal ini dimaksudkan agar ikan
lebih awet dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Setelah dijemur dan
dipotong sepanjang pergelangan tangan, lalu dilanjuti dengan proses pelumuran
tepung dan sedikit kapur yang berguna untuk mencegah penjamuran.
Bahan baku utama dalam pembuatan ikan kayu
itu sendiri adalah Eungkot Suree atau
juga yang dikenal dengan Ikan Tongkol yang sangat besar potensinya di
Aceh karena lokasi geografis yang dikelilingi oleh lautan. Daging ikan tongkol tersebut selain sangat gurih,
mudah diolah dan padat Gizi diolah menjadi berbagai menu makanan
sehingga ikan ini menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi menu makanan
sehari-hari. Selain itu, ikan tongkol juga memiliki protein yang tinggi dan sangat cocok dikonsumsi untuk anak-anak
dalam masa pertumbuhan, jadi inget semasa kecil nenek sering memasak menu ini.
Kandungan gizi yang terdapat dalam 100gr
Ikan Kayu.
- Kalori : 111
- Protein (gr) : 24
- Lemak (gr) : 1
- Kolesterol (mg) : 46
- Zat Besi (gr) : 0.7
Selain lezat dan bergizi, ikan kayu juga
memiliki khasiat yang cukup baik untuk kesehatan, yaitu merangsang pertumbuhan
sel-sel darah merah dan menghambat proses penuaan. Jika dikonsumsi secara
rutin, minimal tiga kali dalam seminggu sebagai menu utama, akan menghindarkan
kita dari penyakit rheumatic, anemia, Ejakulasi Dini dan Kulit Kusam, jadi
termasuk untuk orang yang ingin terlihat awet muda.
Harga ikan kayu yang
masih mentah di Aceh relatif murah yakni berkisar Rp 7.000,- per kilogramnya,
sehingga menjadikan makanan ini merakyat dan hampir di semua bagian pesisir
Aceh.
Cara Membuat Eungkot Keumamah
Cara pengolahan
masakan Aceh ini pun tidak begitu rumit asalkan semua bahan-bahan tersedia
semua. Jika salah satu bahan yang tidak ada, bisa saja rasanya pun akan
berbeda. Buat kamu yang mau mencoba membuat Eungkot Keumamah, ini dia resepnya.
Bahan-Bahan
- 1 potong ikan kayu yang sudah direbus,lalu diiris tipis-tipis sesuai selera
- 30 buah Asam Sunti (Belimbing Wuluh yang sudah diawetkan) giling kasar
- 1 sdm cabe rawit giling
- 1½ sdm cabe merah giling
- 10 siung bawang merah
- Kunyit bubuk ½ sendok teh
- 1 tangkai daun Teumurui (Daun Kari)
- 1 cangkir minyak kelapa
Cara membuat:
Campur semua bahan
lalu tumis dengan satu cangkir minyak yang telah dipanaskan, masak hingga
berubah warna kekuningan. kalau kamu suka pedas, bisa ditambahkan 3-5 buah cabe
hijau pada saat menumis. Tunggu beberapa
menit hingga bumbu meresap, aduk-aduk merata, dan Eungkot Keumamah yang lezat
pun siap dihidangkan! Lebih nikmat selagi hangat dan bila disajikan dengan
nasi putih hangat, dijamin mangat that! (Enak Banget)
Eungkot Keumamah enaknya dimakan dengan Bu Kulah (Nasi Bungkus) |
Tertarik? Biarpun kamu
sudah bisa membuat sendiri, jangan lewatkan kesempatan mencicipi makanan khas
ini langsung di Aceh ya! Ada banyak lagi masakan lezat lainnya di Aceh. Ayo ke Aceh :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar