Kamis, 19 Desember 2013

Lezat dan Bergizi Eungkot Keumamah (Ikan Kayu) Masakan Khas Aceh

Sebagai kesultanan yang sejak dulu terkenal dengan kemaritimannya dan wilayahnya yang dikelilingi laut, tidak mengherankan jika Aceh menjadikan hasil laut merupakan kuliner andalan dan juga ketersediaan rempah-rempah di daerah Aceh yang mewarnai cita rasanya yang asam, pedas serta gurih. Ada banyak juga masakan Aceh yang dipengaruhi oleh perpaduan India, Arab, Turki, Jepang dan masih banyak lagi bangsa yang masuk ke Aceh, membuat masakan di Aceh kaya rasa. Sebut saja salah satunya Eungkot Keumamah atau yang dikenal dengan sebutan Ikan Kayu.

Sejak dulu Eungkot Keumamah dikenal dengan sebutan Masakan Perang dan termasuk masakan favorit para pejuang-pejuang Aceh, dikarenakan masakan ini awet, tahan lama, tidak mudah basi tetapi bisa menambah nafsu makan.  Dan yang menjadi daya tariknya, masakan ini semakin dipanaskan akan semakin enak.

Disebut-sebut ikan kayu karena tekstur ikan ini keras seperti kayu, akibat dari proses perebusan dan pengasapan ataupun dijemur di terik matahari, hingga teksturnya menjadi sekeras kayu, dan berwarna coklat tua kehitaman. Hal ini dimaksudkan agar ikan lebih awet dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Setelah dijemur dan dipotong sepanjang pergelangan tangan, lalu dilanjuti dengan proses pelumuran tepung dan sedikit kapur yang berguna untuk mencegah penjamuran.

Bahan baku utama dalam pembuatan ikan kayu itu sendiri adalah Eungkot Suree atau juga yang dikenal dengan Ikan Tongkol yang sangat besar potensinya di Aceh karena lokasi geografis yang dikelilingi oleh lautan. Daging ikan tongkol tersebut selain sangat gurih, mudah diolah dan padat Gizi diolah menjadi berbagai menu makanan sehingga ikan ini menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi menu makanan sehari-hari. Selain itu, ikan tongkol juga memiliki protein yang tinggi dan sangat cocok dikonsumsi untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan, jadi inget semasa kecil nenek sering memasak menu ini.

Kandungan gizi yang terdapat dalam 100gr Ikan Kayu.
  • Kalori : 111
  • Protein (gr) : 24
  • Lemak (gr) : 1
  • Kolesterol (mg) : 46
  • Zat Besi (gr) : 0.7
Selain lezat dan bergizi, ikan kayu juga memiliki khasiat yang cukup baik untuk kesehatan, yaitu merangsang pertumbuhan sel-sel darah merah dan menghambat proses penuaan. Jika dikonsumsi secara rutin, minimal tiga kali dalam seminggu sebagai menu utama, akan menghindarkan kita dari penyakit rheumatic, anemia, Ejakulasi Dini dan Kulit Kusam, jadi termasuk untuk orang yang ingin terlihat awet muda.

Harga ikan kayu yang masih mentah di Aceh relatif murah yakni berkisar Rp 7.000,- per kilogramnya, sehingga menjadikan makanan ini merakyat dan hampir di semua bagian pesisir Aceh.

Cara Membuat Eungkot Keumamah
Cara pengolahan masakan Aceh ini pun tidak begitu rumit asalkan semua bahan-bahan tersedia semua. Jika salah satu bahan yang tidak ada, bisa saja rasanya pun akan berbeda. Buat kamu yang mau mencoba membuat Eungkot Keumamah, ini dia resepnya.

Bahan-Bahan
  • 1 potong ikan kayu yang sudah direbus,lalu diiris tipis-tipis sesuai selera
  • 30 buah Asam Sunti (Belimbing Wuluh yang sudah diawetkan) giling kasar
  • 1 sdm cabe rawit giling
  • 1½ sdm cabe merah giling
  • 10 siung bawang merah
  • Kunyit bubuk  ½ sendok teh
  • 1 tangkai daun Teumurui (Daun Kari)
  • 1 cangkir minyak kelapa
Cara membuat:
Campur semua bahan lalu tumis dengan satu cangkir minyak yang telah dipanaskan, masak hingga berubah warna kekuningan. kalau kamu suka pedas, bisa ditambahkan 3-5 buah cabe hijau pada saat menumis.  Tunggu beberapa menit hingga bumbu meresap, aduk-aduk merata, dan Eungkot Keumamah yang lezat pun siap dihidangkan! Lebih nikmat selagi hangat dan bila disajikan dengan nasi putih hangat, dijamin mangat that! (Enak Banget)
Eungkot Keumamah (Ikan Kayu)
Eungkot Keumamah enaknya dimakan dengan Bu Kulah (Nasi Bungkus)
Tertarik? Biarpun kamu sudah bisa membuat sendiri, jangan lewatkan kesempatan mencicipi makanan khas ini langsung di Aceh ya! Ada banyak lagi masakan lezat lainnya di Aceh. Ayo ke Aceh :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar