Frozen 2 udah beredar, karakter kedua saudara ini dibikin lebih menarik lagi hubungannya, dan inilah karakter mereka ala Piyoh Design.
Tampilkan postingan dengan label Aceh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aceh. Tampilkan semua postingan
Kamis, 19 Maret 2020
Selasa, 01 Januari 2019
Beppu Children Camp
Kali ini saya dapat kesempatan untuk berkumpul dan bermain bersama anak-anak Jepang di acara Beppu Children Camp. Beppu Children Camp sendiri merupakan program yang diadakan oleh Pemerintah Beppu dan Beppu Children Association untuk memberikan kesempatan untuk anak-anak bertemu dan belajar dengan kakak-kakak atau abang-abang volunteer dari seluruh negara yang berbeda. Program ini ditujukan terutama untuk anak-anak yang single parent, harapannya bisa memberikan kesempatan untuk mereka merasakan liburan yang menyenangkan yang kemungkinan tidak bisa dirasakan seperti keluarga yang orang tuanya lengkap, luar biasa ya pemerintahnya.
Ada kurang lebih 80 anak-anak dari sekolah yang berbeda di Kota Beppu, mulai dari kelas 3 hingga kelas 6 SD. Kemudian anak-anak tersebut dibagi ke beberapa kelompok dan nantinya didampingi oleh kakak-kakak volunteer dan ada juga siswa SMA yang menjadi volunteer. Untuk kakak-kakak dan Abang-abang volunteer ada sekitar 12 orang yang berasal dari China, Malaysia, Singapura, Thailand, Korea, dan Cameroon.
Saya mendapat kelompok Bersama 3 orang anak yang pintar-pintar dan aktif, sebut saja Ruka Chan, si anak perempuan pintar dan aktif sekali berbicara, melihat Ruka saya jadi teringat dengan ponakan saya di Aceh, mirip sekali gaya dan berbicaranya. Ada Touki Watanabe Kun, anak laki yang berpostur tubuh kecil tapi selalu jadi contoh teladan anak-anak lain dan dia juga yang menjadi pemimpin rombongan. Ada lagi Youki Kun, anak laki seumuran Touki tapi berpostur tubuh kurus dan lebih tinggi, semangat belajarnya membuat dia aktif bertanya dan memberi jawaban dari pertanyaan instruktur. Selain saya, ada Moris, pemuda dari Cameroon.
Sesi perkenalan |
Sebelum acara inti di malam hari kami berkenalan terlebih dulu dengan anak-anak, kemudian kami diantar ke kamar yang akan kami gunakan untuk istirahat. Kamar yang kami dapat ala-ala tantara, ya namanya juga camp, jadinya kami tinggal di barak, ada 3 tempat tidur yang bertingkat, jadi inget ketika saya sekolah di SMA Modal Bangsa, hehe. Yang bikin berbeda, tempat tidurnya ternyata ada beberapa lapis, mulai dari futon, selimut dan sprei yang semuanya terlipat rapi. Belum sempat saya menyiapkan tempat tidur, tiba-tiba saja muncul sosok anak laki kecil berbaju merah, ah, Touki Kun! anak laki yang sama di kelompok saya. Saya menyapa,"hai". Touki Kun bertanya kepada saya beberapa pertanyaan dengan sangat cepat, saya bingung, belum sempat saya menjawab, dia dengan sigap berlari ke tempat tidur saya dan menyiapkan tempat tidur saya dengan rapinya, wow! Saya takjub, sepertinya anak ini sudah terlatih untuk menyiapkan semua tempat tidurnya dari sejak kecil, luar biasa ya, ini jadinya siapa yang ngajar siapa? haha.
Sorenya kami berkumpul di dalam kelas untuk perkenalan lebih lanjut dan ternyata anak-anak ini dikumpulkan untuk belajar Bahasa Asing untuk menyambut tamu-tamu yang nantinya akan dating ketika Rugby World Cup di Oita Tahun 2019.
Sesi belajar Bahasa Inggris dan Bahasa yang digunakan kakak-kakak volunteer dipandu oleh Abe San dari City Hall |
Malamnya kami ada sesi permainan dan saling bertukar kebudayaan yang dimiliki oleh kakak-kakak volunteer. Sesi pertama dimulai dari kakak-kakak dari China dengan permainan lempar dan kejar sapu tangan, kemudian dilanjutkan dengan tarian kipas kakak-kakak dari Malaysia. Dilanjutkan dengan tarian dari Thailand.
Sesi permainan dengan kakak-kakak volunteer dari China |
Saya sendiri mengajarkan anak-anak untuk mengenal Indonesia, terutama Aceh. Ternyata di Beppu Tarian Aceh menjadi salah satu yang diminati karena gerakan yang rancak dan juga membutuhkan kerjasama antar penari. Salah satu Tarian Tradisional Aceh yang sudah dikenal baik di Beppu adalah Tarian Ratoh Jaroe, ya walaupun di sini mereka menyebutnya dengan nama Tari Saman. Tarian ini sudah menjadi salah satu ikon tarian Indonesia yang sering ditarikan oleh mahasiswa APU, dan sering diundang oleh pemerintah untuk ditampilkan di banyak acara, jadi ikut bangga juga, padahal anak Aceh belum pernah ada di APU.
Sesi pengenalan tarian Ratoh Jaroe, ternyata tidak hanya anak-anak yang tertarik, kakak-kakak volunteer juga ingin ikutan belajar |
Walaupun singkat, anak-anak di sini bisa mempraktekkan dengan cepat |
Setelah sesi main dan bertukar kesenian, kami lanjutkan dengan Night Trail menuju hutan! Pengalaman menyusuri hutan tengah malam ini mengingatkan saya dengan komik-komik jepang yang dulu saya pernah baca, anak-anak di sini diajarkan untuk berani dan juga terlatih untuk mengadapi masalah yang didapat ketika di dalam gelap bisa diselesaikan Bersama-sama, serunya di pertengahan lintasan kami bisa melihat Kota Beppu bercahaya dari atas, seru!
Moment yang tak terlupakan Bersama anak-anak yang luar biasa |
Puncak acara, paginya kami dibagi menjadi 2 group. Group yang pertama akan pergi menuju ke Kijima Kogen, salah satu theme park yang ada di Beppu untuk belajar Bersama main ice skating. Group yang kedua tetap tinggal di camp untuk mengajarkan kerajinan untuk anak-anak. Sudah dapat ditebak kan saya masuk group yang mana?
Label:
Aceh,
Beppu Children Camp,
Beppu Shi,
Beppu Story,
Hijrah Saputra,
Jepang,
Kota Beppu,
Oita Japan,
Ojika Children Camp,
Ratoh Jaroe,
The Light Of Aceh
Senin, 09 Juli 2018
Iboih Inn, Penginapan Pinggir Laut yang Bikin Kamu Nggak Mau Pulang
Fascinating Sabang |
Iboih merupakan
salah satu surganya Indonesia Barat, tepatnya berlokasi di Pulau Weh, Kota
Sabang. Keindahan yang tak terbantahkan dari Iboih adalah wisata bawah laut
yang menjadi tujuan utama para turis mancanegara. Agar liburan semakin seru,
coba menginap di Iboih Inn, yang berada di pinggir laut dan kental banget
suasana lautnya. Bentuk dari penginapan ini cottage, layaknya rumah panggung khas
Aceh dibuat dari kayu lokal, semuanya dilengkapi dengan hammock untuk
beristirahat.
Istri lagi pengen nyobain pakaian Aceh, ya sekalian aja di tempat yang asyik |
Iboih
Inn terletak di bagian barat Pulau Weh, dapat ditempuh dengan mobil selama
kurang lebih 40 menit. Dari dermaga utama menuju Iboih Inn dapat dilalui dengan
dua cara; naik perahu jemputan selama kurang lebih 5 menit, atau berjalan kaki
mendaki bukit selama kurang lebih 15 menit. Harga penginapan sudah termasuk
fasilitas antar jemput dengan perahu, jadi jika membawa koper atau backpack
yang berat, tak perlu khawatir harus berjalan kaki naik turun bukit.
Sunrise dari Iboih Inn |
Pemandangan Pulau Rubiah dari Iboih Inn |
Bar dan Restoran dari Dermaga |
Kamu
bisa melihat kehidupan laut yang indah dari atas balkon cottage. Tempat ini
sungguh merupakan tempat peristirahatan yang cantik dengan udara laut yang
segar dan air laut sejernih kristal. Rasanya ingin duduk cantik di depan kamar
sambil menunggu langit menguning karena matahari pagi.
Di sini
kamu bisa melihat keindahan laut dan juga hutan lindung di belakang penginapan,
juga pulau hijau indah di seberangnya. Kamu juga bisa bersantai di balkon dan
juga melihat terumbu karang serta habitat laut lainnya. Kamu bisa menikmati
aneka kegiatan di laut seperti berenang, snorkeling, diving hingga menyewa boat.
Karena berada di teluk, laut di sini termasuk tenang, kamu akan aman jika ingin
snorkeling dan diving pada malam hari. Serunya lagi kita bisa memberi makan
ikan di sekitar dermaga penginapan, dengan ikan yang jinak layaknya memiliki
kolam ikan raksasa, yang bikin kamu ngga mau pulang.
Sangat
tepat sebagai tujuan wisata bersama pasanganmu atau dengan keluarga.
Iboih
Inn
Teupin
Layeu, Iboih, Pulau Weh
Sabang,
Aceh, Indonesia
E-mail:
iboih.inn@gmail.com atau contact@iboihinn.com
Telepon:
+62 811 841 570, +62 812 699 1659
Senin, 04 Juli 2016
Muhammad Fathun, Si Pembuat Mimpi
Bicara sosok inspiratif anak muda di Aceh, salah satunya
adalah Muhammad Fathun. Siapa yang tidak kenal dengannya, pemuda yang akrab dipanggil Fathun ini sangat aktif di
dalam pengembangan potensi kepemudaan. Walaupun sebagai mahasiswa kedokteran
yang terkenal dengan jadwal kuliah yang padat, tidak menyurutkan semangatnya
untuk berbagi, selalu saja ada waktu yang diluangkan bagi siapa saja yang mau
belajar dengannya.
Karena alasan itu pula, Fathun mengajakku dan beberapa
teman lain membentuk organisasi The Leader, karena baginya tidak mungkin untuk
membuat perubahan sendiri-sendiri. Muhammad Fathun menginisiasi Program Dreammaker.
Ini adalah proyek pelatihan kepemudaan sebagai upaya peningkatan pendidikan
minat, bakat dan kreativitas pemuda. Tujuannya sebagai jembatan mimpi-mimpi
anak muda Aceh dan juga anak muda di Indonesia dalam bentuk pelatihan manajemen mimpi selama tiga hari.
![]() |
Fathun dan Team The Leader Generasi Pertama |
Menurut pemuda kelahiran Leung Ie, Aceh Besar, 22 Agustus
1989, Dreammaker menjadi media yang menjembatani dia untuk membantu anak-anak
muda Aceh lainnya untuk mewujudkan mimpinya masing-masing, berkarya dan membawa
perubahan positif bagi lingkungannya. Sudah 6.000 lebih pemuda baik dari Aceh
maupun beberapa daerah di Indonesia yang terhubung dengan program ini.
Selain aktif di The Leader, Fathun juga aktif sebagai Volunteer
di Bina Antar Budaya Chapter Aceh sebagai Sending
Coordinator sejak tahun 2009, Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) dan aktif
juga di Agam Inong Duta Wisata Banda Aceh, bagi Fathun, mengikuti program tidak
hanya terputus ketika program itu selesai, tetapi bagaimana cara ilmu yang
didapat selama program bisa diaplikasikan dan dibagikan sebanyak-banyaknya
untuk orang lain yang membutuhkan, menurut dia, yang dibutuhkan oleh dunia dan
Aceh khususnya untuk menyelesaikan segala masalah, dengan mengoptimalkan peran
pemudanya. Agar memiliki kapasitas dan ketulusan hati untuk mengabdi kepada
daerahnya.
Prinsip hidup Direktur The Leader ini, Give More Achieve
More. Menurut Fathun dengan makin banyak memberi akan mendapat lebih banyak
lagi, hal ini terbukti dia terpilih sebagai wakil Aceh di Program Pertukaran
Pemuda Antar Negara di Kapal Pemuda Asean-Jepang, Duta Mahasiswa genre BKKBN,
Duta Wisata Aceh 2012, dan terpilih dalam program Jalan Pemimpin. Selain secara
pribadi, Fathun juga berhasil membawa The
Leader mendapat penghargaan sebagai MDGs Award Winner 2013 di Bidang pendidikan,
dan juara 2 organisasi kepemudaan Indonesia terbaik 2015 di Kementrian Pemuda
dan Olahraga.
![]() |
Fathun dan anak-anak di Araselo, Sawang, Aceh Utara |
Fathun dalam Sesi Roadshow Dreammaker Bener Meriah |
Yang membuat aku salut dengan Fathun, dia selalu bersemangat
ketika berbicara untuk kepentingan anak muda, bagi dia selama itu bisa
membantu, akan dia usahakan, walaupun harus mengendarai mobil dari Banda Aceh
hingga Langsa, walaupun harus tidur hanya beberapa jam, walaupun pulang
pagi-pagi buta, walaupun tidak dibayar dan mengeluarkan duit pribadi sekalipun.
Semangat terus Fathun, Indonesia butuh
banyak anak muda sepertimu.
Yang penasaran dengan Fathun, boleh diadd Akun Facebooknya di sini
dan follow instagramnya di @Fathuun
Yang penasaran dengan Fathun, boleh diadd Akun Facebooknya di sini
dan follow instagramnya di @Fathuun
Minggu, 12 Juni 2016
Enjoying Sabang
Salah satu animasi kesukaanku akhirnya dibuat sekuelnya, ya walaupun dengan judul yang berbeda, Finding Dory! Masih dengan tema yang sama, mencari keluarga yang hilang, kali ini giliran Dory yang mencari keluarganya. Ikan biru yang memiliki penyakit short memory term ini membuat petualangannya sendiri, yang pasti sama serunya dengan pengalaman si Nemo.
Film yang berlatar belakang lautan memang selalu menarik buatku, ada kesan mendalam, apalagi Sabang terkenal dengan potensi baharinya, jadi tiap nonton Film Finding Nemo, ada kekuatan emosional di situ, halah! hehe
Sambil nunggu filmnya muncul di bioskop, eh tapi ga ada gunanya juga nunggu di bioskop karena di Aceh ga ada bioskop, itu artinya harus menunggu DVD bajakannya atau downloadannya di layar kaca, ya mau gimana lagi, cuma DVD bajakan yang legal di sini, hehe.
Mudah-mudahan pemimpin yang selanjutnya makin asyik ya, jangan salah pilih ya, eh kok jadi kampanye, ah sudahlah. Jadi daripada ngomongin yang ga jelas, ini ada beberapa karya yang terinspirasi dari film Finding Dory, enjoy it....
![]() |
Dory nyari keluarganya di Pulau Weh, Pict : FindingDoryDisney |
![]() |
Dory kebingungan, karena di Weh banyak ikannya, pusing pala Dory |
![]() |
Tapi Dory akhirnya bahagia di Weh, karena terumbu karangnya asyik |
![]() |
Selain senang dengan suasananya yang asyik, Dory bertemu dengan Nemo dan Marlyn yang bahagia di Sabang |
![]() |
Selain Nemo dan Marlyn, ada orang yang baik hati di Sabang, suka ngasih makan ikan |
Oke, ini postingan sudah mulai ngawur, karena lapar merubah semua orang, hahaha..... selamat berpuasa semua, sampai ketemu di Sabang. #SalamSabangSelalu #JanganLupaBahagia #JanganLupaBersyukur
Kamis, 19 Mei 2016
Hijrah Saputra, Nominator Frans Seda Award 2016
Bersama Juri-juri Frans Seda Award 2016, Pak Totok Soefijanto, Purek Pendidikan Universitas Paramadina dan Pak Romo dari Sanata Darma Jogja |
SABANG - Penggiat pendidikan sekaligus pengusaha muda Aceh, Hijrah Saputra,ST masuk sebagai nominator Frans Seda Award 2016. Frans Seda Award merupakan penghargaan yang diberikan oleh Universitas Atma Jaya kepada insan muda terbaik Indonesia yang mengabdi kepada Tuhan dan tanah air melalui bidang pendidikan dan kemanusiaan.
“Alhamdulillah satu kebanggaan dan kehormatan menjadi salah satu nominator Frans Seda Award 2016, itu artinya apa yang kita kerjakan selama ini mengalami progres yang baik dan mendapat penghargaan di hati orang lain, saya sendiri awalnya direkomendasikan blogger nasional, Kak Olyvia Bendon, yang juga sangat banyak membantu Aceh dalam tulisan-tulisan. Saya berharap ke depannya makin banyak anak muda di Aceh ikut turun tangan dalam menghadapi masalah sosial di Indonesia, khususnya di Aceh, dan bikin Aceh lebih Asyik. Mohon doa untuk tahapan selanjutnya ya,” kata Hijrah kepadaportalsatu.com, Kamis, 19 Mei 2016.
Untuk tahun 2016 ini kata Hijrah, "ada 400 sosok anak muda yang direkomendasi sebagai sosok menginspirasi yang akhirnya dipilih 10 orang untuk menjadi nominator." Salah satunya adalah Hijrah Saputra S.T, owner Piyoh Design dan Founder The Leader, pemuda asal Pulau Weh, Kota Sabang.
"Penjurian dilakukan terpisah, juri mendatangi nominator langsung ke daerahnya untuk melihat langsung kegiatan yang dilakukannya atau data rekam jejak kandidat. Mereka (juri) mengunjungi saya pada 17-19 Mei di Banda Aceh dan Sabang. Juri yang datang adalah Pak Romo dari Sanata Dharma Jogjakarta dan Pak Totok Amin Soefijanto, Purek Akademik Universitas Paramadina yang didampingi Ibu Tina Hanekin dari Atmajaya," kata Hijrah.
Ajang ini kata anak ke 3 dari pasangan Suradji Junus dan Erwani Muthia, bukan semata-mata sebagai pemberian penghargaan saja. Namun juga sebagai wadah menemukan insan muda Indonesia yang memiliki semangat dan tekad yang sama seperti Frans Seda. Frans Seda Award 2016 ini diharapkan bisa menginspirasi sebanyak mungkik insan muda Indonesia untuk berkarya seperti yang dilakukan Frans Seda.
Frans Seda merupakan seorang pelopor dan pendiri utama dari Atma Jaya. Ia merupakan tokoh bangsa yang berperan sangat banyak bagi bangsa ini, dalam pemerintahan, sebagai menteri, duta besar, penasihat presiden, dalam pendidikan, dan juga dalam gereja.
Frans Seda mendedikasikan dirinya secara utuh sesuai tekadnya untuk mengabdi Tuhan dan tanah air. Terinspirasi dari teladan Frans Seda, maka sepeninggal almarhum Frans Seda, Yayasan Atma Jaya terdorong untuk meneruskan semangat dan tekadnya.
Frans Seda Award memiliki banyak sekali rangkaian acara yang dapat diikuti oleh insan-insan muda Indonesia, salah satunya adalah Frans Seda Journalism Competition. Dalam kompetisi ini terdapat 2 (dua) kategori yaitu Kategori Karya Tulis dan Kategori Video Televisi.[](ihn)
Jumat, 16 Oktober 2015
Lokal Brand Emang Keren #SmescoNV
Indonesia dianugrahi dengan banyaknya pulau dan
keindahan yang luar biasa. Menurut data resmi PBB Ada kurang lebih 13.466 pulau,
itu artinya kita bisa menghabiskan 13.466 hari atau sekitar 3 tahun lebih jika mengunjunginya
satu persatu, luar biasa bukan? Setiap pulau di Indonesia memiliki keindahan
tersendiri, sebut saja pulau-pulau terbesarnya, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan,
Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Sulawesi dan Pulau Papua, semuanya memiliki
keunikan tersendiri yang semuanya memiliki potensi dikembangkan sebagai tujuan
pariwisata. Jadi tidak salah jika Indonesia membranding pariwisata Indonesia
dengan The Wonderful Indonesia atau yang dikenal di Indonesia dengan Pesona Indonesia.
![]() |
Logo Wonderful Indonesia |
Di samping itu, berkembangnya industri pariwisata di
Indonesia, membuat insan-insan kreatif Indonesia bergerak untuk membantu
promosi dan pemasaran potensi yang ada di Indonesia dengan produk-produk dan
brand-brand yang unik, terutama di produsen kaos kreatif. Sebut saja Mister
Joger di Bali yang lahir pada tahun 1980, Dagadu di Jogja yang bergerak pada
tahun 1994, sehingga menarik perhatian banyak wisatawan untuk datang lagi ke
sana dengan membawa orang lain sehingga Bali dan Jogja menjadi salah satu
tempat yang wajib dikunjungi di Indonesia, luar biasa!
Sekarang mulai banyak bermunculan berbagai brand lokal
keren kaos daerah yang tidak hanya menjual produk, tetapi menyuarakan perubahan
yang lebih baik, baik di bidang pariwisata, budaya, pendidikan dan juga pastinya
secara ekonomi, karena secara tidak langsung juga meningkatkan pariwisata di
daerah – daerah, meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan meningkatkan
perekonomian masyarakat lainnya yang bergerak di industri pariwisata, seperti
penginapan, travel, restauran, pemandu wisata dan masih banyak lagi.
Siapa saja brand-brand lokal keren tersebut?
Sebut saja Piyoh Design (Kaos Piyoh, Sabang dan Mister
Piyoh, Banda Aceh), Badjoe Kinantan, (Oleh-oleh Medanesia), Dank! (Kaos Riau,
Pekanbaru), Kaos Pinang (Kaos baik dari Kepulauan Riau), Jakoz (Jambi Kaos), The
Dylath (Kaos Lahat), Nyenyes (Kaos Palembang), DongaDang (Kaos Bengkulu), Someah
(Kaos Sumedang), Mahanagari (Kaos Bandung), Mbejujag (Kaos Temanggung), Dablongan
Clothing (Kaos Banyumas), Kaos Rasa Solo (Kaos Solo), Soak Ngalam (Kaos
Malang), Cak dan Cuk (Kaos Surabaya), Ita Itu (Kaos Bojonegoro), Nagud
Banyuwangi (Kaos Banyuwangi), Hymunk (Kaos Kalimantan Selatan), Kareba (Kaos
Makassar, Sulawesi Selatan), Tifa Tifa (Kaos Maokwari, Papua Barat), Pinang
Clothing (Kaos Jayapura, Papua) dan masih banyak lagi.
Munculnya banyak brand-brand lokal kaos daerah akan
menjadi Ambassador di setiap daerah di Indonesia, yang nantinya akan mempromosikan
Indonesia ke luar negeri semakin gencar, jadi Indonesia akan dikepung oleh
wisatawan mulai dari Sabang sampau Merauke.
Lokal Brand Harus Keren
Saya sendiri awal mulanya membuat brand Piyoh Design
(Kaos Piyoh dan Mister Piyoh) dikarenakan saya tertarik dengan produk-produk keren
yang sudah beredar di Indonesia, seperti Mister Joger, Dagadu, Soak Ngalam dan Mahanagari, menurut saya
produk lokal tidak kalah keren dengan produk luar, dan selalu menjadi kenangan
menarik setiap memiliki produk-produk tersebut. Jadilah saya mengoleksi kaos-kaos
dengan brand lokal di setiap daerah.
Badjoe Kinantan, Kaos Medanesia |
T-Obenk, Kaos Batam |
![]() |
Petak 10, Kaos Ambon |
![]() |
Kapuyuak, Kaos Rasa Minang |
Kami juga para pengusaha Brand kaos daerah membentuk
sebuah komunitas khas daerah yang bertujuan selain silaturrahmi, juga menetapkan
standarisasi produk, mulai dari kain, bahan sablon hingga harga, harapannya
konsumen di dalam negeri pun akan senang dan bangga memakai produk lokal.
Sehingga nantinya para konsumen akan menjadi duta daerah dan juga duta bangsa
Indonesia di luar, sehingga nantinya akan mempercepat promosi Indonesia di luar
sesuai dengan target Presiden Jokowi untuk 20.000.000 kunjungan wisatawan tahun
2019.
Selain produk kaos di tiap daerah, sekarang juga di Gedung
SMESCO ada banyak produk unik khas Indonesia, di UKM Galery SME Tower, kita
bisa menemukan produk unggulan UKM di seluruh Indonesia mulai dari kopi,
cokelat, kain, sepatu, batik, dan semuanya berasal dari Brand Lokal yang memang
keren! Ada juga Paviliun 34 Provinsi yang tersebar di lantai SME Tower. Jadi kalau
kamu ke Indonesia, terutama ke Jakarta, jangan lupa mampir di Gedung SMESCO,
Jalan Gatot Subroto, saatnya menjelajahi keunikan brand lokal Indonesia!
![]() |
Gedung SME Tower, pusat brand-brand lokal keren Indonesia |
![]() |
UKM Gallery, pusat produk UKM Indonesia, ada kurang lebih 560 UKM |
Menarik bukan?
Kamu juga bisa berkontribusi untuk memajukan brand-brand keren di Indonesia, caranya gampang yaitu dengan mengikuti lomba blog
yang diselenggarakan oleh Smesco. Syaratnya mudah, hanya menulis di blog masing-masing dengan tema
Local Brand Lebih Keren, panjang tulisan minimal 500 kata. Hadiahnya ada
laptop, smartphone & uang tunai! Deadline hingga tanggal 20 Oktober 2015 ya.
![]() |
Langganan:
Postingan (Atom)