Sabang ngga hanya laut dan pantai, ada tempat yang ga kalah eksotik dan ga kalah menarik! Salah satunya Gunung Berapi Jaboi. Ada cerita yang mengatakan kalau Sabang itu berasal dari Bahasa Arab, Shabag yang artinya gunung meletus, dan bisa jadi Gunung Berapi Jaboi ini alasannya salah satunya.
Gunung Berapi Jaboi terletak di Gampong Jaboi yang letaknya kurang lebih 15 Km dari Pusat Kota Sabang kurang lebih 30 menit dengan kendaraan, tetapi lokasinya lebih dekat dari Pelabuhan Balohan, hanya kurang lebih 20 menit perjalanan.
Gunung berapinya sendiri lokasinya tidak jauh dari jalan utama, sekitar 2 km. Kita akan melewati kebun-kebun warga hingga menemukan sebuah pos dan bendera Indonesia di dekatnya, itu artinya kita sudah dekat. Posnya dijaga oleh seorang bapak-bapak tua, oke kakek-kakek lebih tepatnya, bernama Kek Ali, bisa jadi kakek ini juru kuncinya, hehe #Ngarang. Jangan lupa, sapalah kakek ini sebelum masuk ke area gunung berapinya.
Papan Informasi tentang Gunung Berapi Jaboi |
Papan dilarang Merokok, karena kawasan ini rawan sekali kebakaran akibat gas belerang yang masih aktif |
Tidak sampai 200
meter atau 10 menit mendaki, kita bisa melihat pemandangan yang luar
biasa! Tumbuhan hijau, cokelat dan warna putih bercampur jadi satu, eksotik! tak jarang juga banyak orang yang mengambil tempat ini untuk foto Prewedding. Ssssst, tempat ini juga menjadi salah satu tempat favoritenya
Nadine Chandrawinata dan memutuskan Jaboi menjadi The Hidden
Paradise-nya Kota Sabang, buat yang beruntung akan menemukan bendera
hijau dengan tulisan The Hidden Paradise di sini.
Di tengah pepohonan yang mengelilingi kawah gunung berapi, eksotik |
Di tengah Kawah Gunung Berapi Jaboi |
Kawah-kawah kecil yang terlihat mengeluarkan asap belerang |
Yang menarik di
Gunung Jaboi ini, kita bisa melihat aktivitas kawah yang masih aktif,
pemandangan yang indah dan yang ga kalah menarik, aliran sungai dengan
air yang hangat.
Aliran sungai dengan air hangat yang mengandung belerang, katanya sih bagus buat obat kulit |
1. Dilarang merokok, karena memang kawasan ini masih beresiko untuk terjadi kebakaran, mengandung gas-gas yang mudah terbakar.
2. Yang suka foto-foto, bawalah kamera digital atau smartphone boleh, dan pakailah pakaian dengan warna yang cerah.
3. Jangan terlalu lama di lokasi, karena bagi yang tidak tahan dengan aroma belerang, bisa mabuk bahkan pingsan, kalau mau bawa masker, boleh juga, tapi ga seru kan ya foto pakai masker? bisa dikira, ksatria baja hitam sedang mencari musuhnya, nah loh?
4. Yang tidak tahan panas, dan tidak mau kulitnya terbakar, boleh membawa lotion anti matahari.
5. Hati-hatilah melangkah dan memeriksa pijakan, karena walaupun terlihat kuat, batu-batu yang ada di sini rapuh dan tidak stabil, tahu kan artinya.
5. Hati-hatilah melangkah dan memeriksa pijakan, karena walaupun terlihat kuat, batu-batu yang ada di sini rapuh dan tidak stabil, tahu kan artinya.
Hmm, apalagi ya, Cukup itu dulu, ditunggu kedatangannya di Sabang :)
bapak tua itu masih berumur panjang rupanya ya bang? yudi terakhir kemari klo nggak salah 1996. btw ini yang deket laut itu bukan? yang tanahnya mirip2 pasir hisap itu bukan? atau jangan2 kita ngomongin tempat yang beza? :D
BalasHapusOh bukan, ini yang di tengah gunung, kalau yang di pinggir laut beda lagi :)
Hapuseh? jadi dua ya bang di sabang tempat mata air panasnya?
Hapusdulu tempatnya mirip2 gitu juga, tapi di pinggir laut, bukan yang ada kolam renangnya bang.. ah entahlah, mungkin memang harus kesabang lagi dalam waktu dekat :(
kenapa hrus pakek baju cerah?
BalasHapusKarena eh karena, biar cerah harinya, hehehe
HapusKeren tulisannya bg. Waktu berada di sabang kepingin ke gunung jaboi belum kesampaian .. 😐
BalasHapusAyo, balik ke Sabang lagi DIni, banyak tempat bagus buat make over :D
Hapusbang,, tanggal 23 april saya mau kesana..
BalasHapus