Pernah dengar dongeng Peniup Seruling dari Hamelin? Cerita tentang peniup
seruling di Kota Hamelin, Jerman yang menghilangkan banyak tikus dengan
seruling ajaibnya. Oke, kita ga akan ceritain si peniup seruling itu, karena
ada pengendali tikus putih yang lebih menarik untuk diceritakan, dan ini bukan
dongeng, hehe.
Sebut saja Siti Maimunah (Siti), cewek cantik berkerudung ini mampu
mengendalikan tikut putih atau yang dikenal dengan mencit dan menjadikannya
peluang usaha yang menggiurkan. Mencit itu biasa digunakan sebagai bahan
percobaan yang lebih mendekati dengan kondisi manusia. Siti sendiri tidak pernah
menyangka kalau usahanya mengembangbiakan tikus.
Siti dan Team Miceculus |
Masalah menjadi Peluang
Untuk sebagian besar orang, tikus jadi hal yang paling ingin dijauhi, ya
setelah mantan pastinya, #KemudianCurhat. Tapi tidak dengan Siti, dia melihat ini
sebagai peluang. Awal kuliah, Siti sering melihat teman-temannya kesulitan
mendapatkan tikus putih atau mencit untuk bahan penelitian laboratorium. Kalau
pun ada belum tentu tikus putih itu murni alias sudah pernah digunakan sebagai
tikus percobaan. Dari situlah dia tergerak untuk mengembangbiakkan sendiri
tikus putih sehingga memudahkan para mahasiswa maupun dosen mendapatkan obyek
penelitian.
Tapi tidak sembarangan, dia juga punya ilmu yang mumpuni untuk
mengembangbiakan mencit, di belakang namanya ada titel S.Si.,M.Si, kalau di tingkat
penyihir mereka selevel dengan Saruman, Penyihir Putih di Lord of the Ring. Siti
sendiri Lulusan Pascasarjana Biologi, FMIPA, Universitas Sumatera Utara (USU)
tahun 2013. Akhirnya dengan niat membantu banyak orang, dia mendirikan Miceculus,
"The
best quality reseach and Internasional standart"
Ilmu yang Siti dapat tidak instan, awalnya dia berlatih dengan 3 ekor
mencit yang didapat dari Universitas Indonesia (UI), kemudian berkembang hingga
500-800 ekor per bulan, wow banget kan. Pengembangbiakan mencit menurut dia
sangat mudah. Sepasang ekor mencit yang sudah kawin bisa melahirkan 14 ekor
anak mencit dalam kurun waktu dua bulan, dan sebulan kemudian produksi kembali.
Tapi prinsipnya Siti berusaha memberikan mencit dengan kualitas terbaik,
benar-benar galur murni. Bukan yang bekas penelitian atau yang pernah diberi
obat, walaupun di luar badan dan juga memiliki surat kode etik.
Miceculus sekarang memasok kebutuhan mahasiswa dan dosen di Universitas
yang ada di kota medan, diantaranya: USU, UNIMED, UMN, UMSU, UISU, Tjut Nyak
Dien, POLTEKES & GIZI dan ke ratusan mahasiswa yang tersebar di sejumlah
universitas, seperti: Universitas Syiah Kuala di Aceh, dan perguruan tinggi di
Riau.
Selain itu Siti yang juga Wirausaha Muda Pemula Berprestasi pada tahun 2014 ini membuka kesempatan untuk konsultasi
penelitian tentang mencit dan terbuka untuk siapa saja yang mau belajar tentang
mencit.
Mimpi ke depan
Mimpi Siti ke depan bisa masuk ke sekolah-sekolah di pedalaman yang belum
memiliki laboratorium untuk praktek langsung pengenalan dan pengamatan anatomi
tubuh mahkluk hidup dan punya laboratorium sendiri untuk membantu meringankan
mahasiswa untuk sewa gedung dan mempermudah riset mereka dan juga Siti sebagai Delegasi ASEAN Young Entrepreneurs Assembly ingin
mengembangkan pasar ke Negara-negara di ASEAN.
Nah yang menarik ni, ternyata penghasilan jualan mencit ini menggiurkan,
sebulan rata-rata mereka dapat minimal Rp 16 juta-25 juta, Bikin ngiler kan ya?
dan ini bukan dongeng.
Selain aktif mengembangkan mencit, Miceculus juga gampang ditemukan di
jejaring sosial, karena banyak juga pembeli yang memesan secara online, yang
penasaran dengan usaha yang dikerjakan Siti, bisa langsung ke www.Miceculus.com
atau gabung di Wirausaha Muda Mandiri, karena Siti juga sebagai
Finalis Wirausaha Muda Mandiri 2014, saatnya Yang Muda Yang Menginspirasi!
Miceculus
Alamat: Jl. Mesjid
pasar 9 Tembung, Gg.Kapuk.kecamatan : Percut sei tuan, Kabupaten: Deli serdang,
kode pos : 20371, Sumatera utara siti_mai09@yahoo.com
085761441836
http://www.miceculus.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar