Suatu kebahagiaan tersendiri diminta oleh Pak William Wongso, legendaris ahli kuliner di Indonesia. Beliau memintaku untuk jadi pemandu kuliner di Banda Aceh dan sekitarnya, kesempatan yang luar biasa.
Siapa yang tidak kenal dengan Pak William Wiriatmaja Wongso atau yang dikenal dengan William Wongsi, Pemandu acara “Cooking Adventure with William Wongso” di Metro TV, owner beberapa rumah makan terkenal di Jakarta, beliau juga penasehat kuliner maskapai Garuda Indonesia.
Aku berkenalan dengan Pak William Wongso di komunitas Aku Cinta Masakan Indonesia (ACMI), beliau sebagai salah satu pendiri bersama dengan Mbak Santhi Serad. ACMI sendiri komunitas yang mempunyai visi Melestarikan, mengembangkan, mendokumentasikan serta menyebarluaskan kekayaan budaya kuliner tradisional Indonesia. Aku di situ sebagai Pemandu Kuliner, lumayan keren ya, haha, #Jampokkali, tapi gapapa ini juga salah satu usaha untuk memperkenalkan potensi masakan daerah yang kita punya ke mana aja. Buat yang mau gabung bisa lihat caranya di Website Aku Cinta Masakan Indonesia atau follow twitternya di @AcmiID. Pak Will, begitu panggilanku buat beliau, juga salah satu juri Bidang Boga di Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2013.
Beberapa kali konsultasi tempat, akhirnya kami bertemu di tempat yang kurekomendasikan pertama, Rumoh Aceh. Rumoh Aceh sendiri salah satu tempat ngopi asyik di Banda Aceh, selain bisa melihat bentuk Rumah tradisional Aceh, kita bisa menikmati kopi terbaik Aceh di sana, dan masakan khas Aceh yang lezat.
Rumoh Aceh Kopi |
Kukira Pak Will datang bersama team untuk liputan, tapi ternyata pas ketemu di rumoh Aceh, ada kurang lebih 40 orang yang datang, WOW! tenyata kedatangan beliau kali ini bersama rekan bisnisnya, ada dr. Fredy Setyawan dan keluarganya, Pak Edwin,abangnya Pak Fredy, drg. Tantri, istrinya dan Jonatan (Yoyo) anaknya Pak Fredy. dr Fredy ini onwer Natasha Skin Care. Kedatangan mereka ternyata untuk grand openning Natasha Skin Care yang ada di Banda Aceh. Sempat kaget juga kalau Natasha Skin Care mau buka di Aceh, ngobrol dengan Pak Fredy ternyata banyak pelanggan yang berasal dari Aceh dan beliau beserta teamnya juga ingin menunjukkan kepada rekan-rekan beliau di jawa bahwa Aceh aman untuk investasi, luar biasa. Walaupun baru kenal, ternyata keluarga Pak Fredy ini sangat ramah, sikap yang perlu dicontoh untuk menjadi pengusaha besar.
Keasyikan ngobrol tentang Aceh dan kuliner yang ada di Rumoh Aceh, tak terasa udah pukul setengah 11 malam, akhirnya perjalanan kami lanjutkan esok harinya.
Keesokan harinya Kuliner Trip di Banda Aceh dimulai...
Mulai hunting Nasi Gurih, Dendeng Aceh, Sate Matang, Bu Si Itek, Ayam Tangkap dan lain-lain. Jujur aja, baru kali ini kulihat keluarga yang fanatik dengan masakan dan badan mereka tetap slim, luar biasa, jadi dalam sehari ada makan hingga 6 kali, mereka benar-benar mengeksplor kuliner yang ada di Banda Aceh dan sekitarnya, makan di sini, ngopi sebentar di sana, makan lagi, ngopi lagi, makan lagi, beuh... kadang aku sampai mau melambaikan tangan ke kamera karena sudah ga sanggup lagi untuk makan, haha.
Kelebihan kuliner trip kali ini, sekalian memperkenalkan masakan Aceh ke mereka, aku juga bisa belajar hal yang lain dari masakan itu, karena Pak Will selalu bercerita, masakan ini enak, tapi kalau dibuat ini bakal seperti ini, terus beliau menceritakan detail bahan-bahan yang bisa diolah untuk masakan itu, jadi aku bener-bener belajar mengenal masakan langsung dari ahlinya, dan yang tidak ketinggalan, ternyata masing-masing aktif di instagram, jadi sambil nyobain, terus posting, cerita lagi, walau kadang pas aku menjelaskan terkesan dicuekin, haha.
Walau terkesan dicuekin, tapi selesai aku cerita, bakal dapat banyak lagi informasi dari beliau, plus foto yang WOW di instagram beliau |
Ngopi di Solong, dan berkesempatan langsung ketemu ownernya untuk nanya KOPI 26 :D |
Tak lupa juga mampir di outlet Mister Piyoh di Ulee Kareng.
Pak William, Papa Piyoh, Pak Edwin, Jonatan dan drg. Tantri Onni Bianti, istri dari dr. Fredy |
Hari terakhir hunting kuliner lagi, dan karena Yoyo pengen banget seafood. Yoyo ini walaupun masih kuliah sudah punya usaha restauran di Jogja. Jadi taste buat makanan pun bagus, akhirnya hunting kepiting ini sampe dapat, ada yang tau dimana ini?
Masakan Aceh emang luar biasa |
Trip diitutup dengan ini, Kepiting Goreng Kari yang besarnya tak terkira |
Trip kali ini jadi pengalaman luar biasa buatku,
selain bisa belajar kuliner langsung dengan ahlinya, dan aku bisa banyak
belajar bisnis dari Pak Fredy, Bu Tantri dan Pak Edwin, alhamdulillah.
Dan berita baiknya mereka akan promosi Aceh di luar
dan akan kembali lagi untuk mencoba masakan yang lain.
Sebelum pulang, dapat Angpao dari Pak Will, ini jadi angpao pertama yang kudapat seumur hidup, alhamdulillah, terimakasih Pak William Wongso, ditunggu kedatangannya lagi di Aceh.
Angpaonya jadi buku, bisa jadi kenang-kenangan yang menarik dan bisa dishare lagi ilmunya untuk orang lain |
Buat yang penasaran dengan kuliner-kuliner lain yang dicobain Pak William Wongso, bisa follow Instragram beliau. :)
Chef favorit aku, soalnya pernah di satu sesi acaranya Pak William mengundang seorang ahli dari ITB or IPB buat ngejelasin bahwa di Jepang ada penelitian kerupuk mulieng alias emping melinjo ternyata tidak berpengaruh pada kolesterol. Btw, asyik dong temanin Pak William, makannya enak-enak terosssss, :-)
BalasHapusOh ya? beliau memang sudah banyak pengalaman menjelajah kuliner dari lokal sampe internasional, tapi beliau bilang, kuliner kita masih lebih menarik untuk diekplor, tinggal sekarang kitanya mau apa ga
HapusYaa, setuju. Cita rasa masakan Aceh yang kaya bumbu--jika dibandingkan dengan berbagai makanan siap saji yang tersedia di sini saja--sebenarnya udah kelas dunia, biarpun tanpa penyedap rasa ...
HapusYa Allah, baca ini asli bikin iri :D
BalasHapusSama kak, hijrah juga iri bacanya :D
Hapus