Tampilkan postingan dengan label Wisata Halal Jepang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata Halal Jepang. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Februari 2019

Mengusir Setan ala Anak-anak Jepang

Kali ini saya berkesempatan ikut merayakan Setsubun, tradisi mengusir setan ala anak-anak di Jepang. Setsubun dalam arti sebenarnya adalah nama perayaan yang digunakan di Jepang untuk hari sebelum hari pertama setiap musim. Dalam satu tahun terdapat 4 kali hari pertama setiap musim: Musim Semi (Risshun), Musim Panas (Rikka), Musim Gugur (Rishu), dan Musim Dingin (Ritto). Tapi istilah Setsubun sekarang hanya digunakan untuk menyebut hari sebelum hari pertama musim semi saja, sekitar tanggal 3 Februari setiap tahunnya.
menghindari kejaran anak-anak yang melempar kacang
Tradisi Setsubun adalah perpaduan upacara mengusir arwah jahat di istana yang berasal dari tradisi Tiongkok dan upacara melempar kacang (Mamemaki). Kacang yang dilempar-lemparkan biasanya adalah kedelai, atau yang sering disebut kacang keberuntungan (Fukumame). Jumlah kacang yang dilempar dan yang dimakan disesuaikan dengan usia orang tersebut.
Kacang akan dilemparkan ke arah orang yang berperan menjadi setan (Oni) sambil mengucapkan mantera "Oni wa soto, fuku wa uchi" yang berarti, setan ke luar, keberuntungan ke dalam! Tradisi melempar kacang ini melambangkan keinginan bebas dari penyakit dan selalu sehat sepanjang tahun. Tradisi ini terlihat seperti ritual melempar jumrah ketika ibadah haji.
Selain tradisi mengusir setan tersebut ada juga tradisi makan Sushi Ehoumaki yang berarti gulungan keberuntungan. Sushi Ehoumaki sendiri adalah sushi yang digulung dengan rumput laut panjang tanpa dipotong-potong menjadi kecil, seperti Leumang di Aceh. Ehoumaki berisi 7 bahan yang mewakili tujuh Dewa Keberuntungan (Shichifukujin).
Isian tersebut dimaksudkan mewakili kesehatan yang baik, kebahagiaan juga kemakmuran. Semua bahan digulung menjadi satu untuk menjadi keberuntungan. Memakannya tidak boleh dipotong kecil-kecil, harus dimakan bulat-bulat, memotongnya berarti ikut memotong keberuntungan. Memakannya juga harus menghadap ke arah mata angin yang sudah ditentukan setiap tahunnya, untuk tahun ini menghadap arah timur-timur laut, dan tidak boleh berbicara hingga satu gulung itu habis dimakan.
Selain itu, acara ini dijadikan kesempatan anak-anak berkumpul dan bermain bersama teman dan orang tuanya, mulai dari bercerita, bermain sulap, membuat topeng, permainan estafet kacang dengan sumpit dan masih banyak lagi permainan seru lainnya.
Karena hanya berlangsung sehari setiap tahun maka Setsubun merupakan salah satu atraksi wisata yang tidak boleh dilewatkan wisatawan yang ingin merasakan sensasi melempari Oni, makhluk astral Jepang.

Selasa, 22 Januari 2019

Mengunjungi Perkebunan Jamur Shiitake Kunisaki yang Ramah Lingkungan

Masyarakat di Jepang terkenal sangat menghormati alam dan lingkungan mereka. Cara mereka menjaga alam sudah dimulai sejak kecil, sebelum anak-anak berumur 10 tahun, mereka tidak diberikan ujian di sekolah tetapi diajarkan bagaimana hidup dengan baik. Mereka belajar mengurus hewan, menghormati orang dan memahami alam. Mereka diajarkan nilai-nilai kehidupan seperti pengendalian diri, tanggung jawab dan bersikap adil.
Perkebunan Shiitake Kunisaki, Oita Jepang
Banyak juga festival yang melibatkan anak-anak untuk mengajarkan mereka menghormati alam. Salah satunya festival untuk menghormati tokoh pendiri pemandian air panas di daerah Kannawa, Beppu. Mereka diajarkan mengucapkan terima kasih dan berjanji untuk melanjutkan perjuangan beliau untuk terus menjaga air yang ada di daerah mereka.

Begitu pun konsep mereka untuk menggunakan alam menjadi lahan yang menghasilkan tetapi juga bisa terus berlanjut, ada satu konsep yang dikenal dengan Satoyama dan Satoumi. Konsep Satoyama dan Satoumi pertama kali dicetuskan oleh Profesor Tetsuo Yanagi dari Kyushu University di tahun 1998. Dalam bahasa Jepang "sato" berarti desa dan "umi" berarti laut sehingga Yanagi mendefinisikan "satoumi" sebagai "produktivitas tinggi dan keanekaragaman hayati di wilayah laut pesisir dengan interaksi manusia.”

Satoyama merupakan konsep Jepang untuk tradisi lama yang terkait dengan praktek-praktek pengelolaan lahan. Di masa lalu tradisi tersebut mendorong pemanfaatan berkelanjutan sumber daya melalui hubungan manusia dengan ekosistem yang memberikan manfaat untuk kesejahteraan manusia. Salah satu konsep Satoyama adalah perkebunan jamur Shiitake yang berada di semenanjung Kunisaki yang berada di Perfecture Oita. Hasil perkebunan Shiitake di Kunisaki ini termasuk yang terbesar di Jepang, hampir 49% produksi Shiitake terbaik di Jepang berasal dari sini dan dijual hingga ke luar negeri.

Jamur Shiitake yang ada di perkebunan di Kunisaki ditanam dengan menggunakan media kayu, kayu yang digunakan merupakan pohon Tomogi, memiliki kualitas kayu terbaik. Kayunya juga diambil dari hutan yang sudah mereka persiapkan sehingga tidak mengganggu lingkungan yang ada, bagian kayu yang diambil merupakan bagian atas pohon sedangkan bagian akarnya tetap ditinggalkan sehingga bisa menjaga tanah di lahan tersebut dan dalam waktu setahun bisa menghasilkan empat hingga lima tunas baru, jadi hutan bisa rimbun kembali.

Bersama dosen-dosen pengajar Pariwisata Ritsumeikan Asia Pacific University dan pengelola perkebunan

Kayu yang digunakan menjadi media tanam pun bisa bertahan hingga lima tahun untuk menghasilkan jamur terbaik, setelahnya kayu tersebut akan hancur dan menjadi nutrisi bagi lahan perkebunan dan juga untuk ikan-ikan yang berada di sungai dan laut di daerah tersebut.

Istilah "satoumi" berasal dari "satoyama" yang Japan Satoyama Satoumi Assessment (JSSA) mendefinisikan satoyama dan satoumi sebagai "mosaik dinamis sistem sosio-ekologi teratur yang memproduksi ekosistem bagi kesejahteraan manusia."

Senin, 21 Januari 2019

Menikmati Wisata Halal di Beppu Jepang

Jepang terus berkembang menjadi salah satu tujuan popular untuk wisata halal di dunia. Jepang memenangkan kategori “The World’s Best Non OIC Emerging Halal Destination” sebagai negara nonmuslim yang menyediakan pelayanan wisata halal oleh organisasi konferensi Islam di Dubai pada Tahun 2016.
Ada banyak kota di Jepang yang menjadi tujuan turis dari negara muslim, salah satunya adalah Kota Beppu. Kota Beppu merupakan salah satu kota yang berada di Perfectur Oita di Pulau Kyushu, pulau yang berada di bagian paling selatan Jepang.
Kota Beppu
Uniknya kota ini berada di antara pantai dan gunung, jadi wisatawan yang datang ke sini bisa menikmati keduanya bersamaan. Kota ini terkenal dengan onsen atau pemandian air panas yang berasal dari panas bumi. Hampir dua juta wisatawan ke Beppu untuk menikmati onsen dan obyek wisata lainnya di Beppu. Kota ini menjadi salah satu tujuan wisata favorit turis dari Indonesia dan Malaysia, jadi jangan heran kalau tiba-tiba disapa dengan bahasa Indonesia.
Selamat dating di Kota Beppu
Trip perjalanan menikmati hot spring di Beppu dikenal dengan “hell tours”, dengan berbagai macam warna dari kawah dari gunung berapinya. Selain pemandian air panas ada banyak pilihan yang bisa dilakukan wisatawan dengan pemanfaatan tenaga panas bumi ini. Ada rumah makan yang memasak dengan uap panas bumi, kita bisa makan sambil merendam kaki di air hangat dan mandi pasir hangat di tepi pantai. Menariknya pemandian air panas ala Jepang ini juga dikembangkan untuk wisatawan muslim seperti keluarga atau juga yang bisa dinikmati secara pribadi dengan ruangan yang terpisah.

Beppu juga menyediakan makanan halal, ada beberapa restoran yang dibuka oleh muslim yang berasal dari negara muslim seperti Bangladesh, India, dan Indonesia yang menetap di Beppu. Selain rumah makan yang dikelola oleh muslim, ada juga rumah makan Jepang yang menyediakan masakan halal seperti ramen, karaage, dan toriten, jadi kita bisa merasakan lezatnya masakan asli Jepang secara halal.
Halal Kari Jepang dan Kota Beppu dari kampus
Selain rumah makan ada juga swalayan yang menyediakan bahan makanan halal seperti daging ayam, kambing dan olahnnya seperti sosis dan daging burger.
Beppu juga memiliki kampus dengan kafetaria yang juga menyediakan masakan-masakan halal yang lezat dengan harga yang ramah dengan kantong mahasiswa. Kantin ini termasuk kafetaria kampus halal terbesar se-Jepang.
Beppu memiliki sebuah masjid yang berada di pusat kota, merupakan masjid terbesar yang ada di Kyushu. Selain jadi tempat ibadah dan berkumpul pengajian, masjid juga menjual produk-produk halal yang bisa dibeli oleh jemaah ataupun wisatawan yang datang ke sana.
Selain itu pemerintah kota juga menyediakan informasi peta wisata halal atau Muslim-friendly tourism map untuk wisatawan yang datang ke Beppu. Jadi untuk wisatawan yang ingin berwisata ke Jepang dan masih bisa menikmati produk halal, Beppu bisa jadi salah satu tujuan wisata.

Pernah dimuat di sini