Jumat, 25 April 2014

Tips Membuat Storytelling yang Menarik

StoryTelling
Kemarin ngumpul-ngumpul dengan beberapa pelaku startup muda di Banda Aceh, ada Bang Dedi owner Hetro Outlet, Tommy Harvie, owner Komos Coffee dan founder The Harvies, Ridha, owner Indie Fotografi dan Video dan Cut Aca, owner Cheffas OLshop, ngobrol sekaligus sharing tentang usaha yang sudah kita kerjakan selama ini, dan ternyata banyak pelaku usaha kecil dan sedang merintis usaha (Startup) terutama di Banda Aceh menganggap bahwa storytelling itu hanya dibutuhkan bagi perusahaan yang sudah besar, dan di kota besar saja. Padahal, sebenarnya dengan menciptakan cerita itu harus dimulai sejak awal usaha itu didirikan, karena apabila suatu perusahaan bertumbuh cukup besar, tetapi brand-nya tidak memiliki reputasi yang baik, maka usaha itu akan susah untuk dikembangkan ke level yang lebih tinggi. Aku percaya bahwa cerita bagi startup itu sangat diperlukan, karena membangun startup itu adalah pekerjaan yang tidak mudah dan banyak tantangannya. Oleh karena itu, dengan membangun cerita dapat menciptakan pembeda terhadap kompetitor dan juga dapat meningkatkan trust/kepercayaan orang terhadap usaha startup kita.

Pernah dengar istilah Storytelling? Storytelling adalah sebuah bagian dari aktifitas komunikasi, yang sejatinya menuangkan ide, buah pikiran, atau pesan, yang mengisahkan tentang kisah hidup atau berbagai kejadian secara lisan bisa juga secara tulisan. 

Storytelling telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Nah, bagaimana kalau “cerita” ini dikaitkan dengan brand usaha kita. Masih ingat pertama kali kita beli Honda, atau beli Indomie? sebenarnya hidup kita penuh brand dan cerita. Storytelling memungkinkan brand berhubungan dengan orang pada tingkat yang lebih manusiawi. Ini adalah hubungan emosional dengan manusia dan merupakan inti dari mengapa orang merasa berbeda ketika membeli produk. Ini adalah cerita yang sejalan dengan pandangan dunia yang membentuk rasa dan pendapat.

Storytelling dapat memengaruhi pandangan masyarakat untuk mendukung salah satu produk. Sebagai contoh yang membuat beberapa pengkonsumsi air putih berubah menjadi konsumen Aqua, karena cerita yang mereka ciptakan untuk menghargai pola hidup sehat dan masih banyak lagi.

Nah ternyata untuk StoryTeller (Pelaku Storytelling) ada 3 syarat yang minimal kita miliki agar bisa berhasil :

Know your Audience! 
Jangan ceritain semua apa yang kita punya, tapi carilah yang paling menarik untuk audience Anda. Karena tiap audience mempunyai minat masing-masing, buatlah mereka mendapat yang mereka "cari".
 
Knowledgable
Kita harus bisa tahu semua apa yang kita ceritakan. Tentu kita lebih tau usaha apa yang sedang kembangkan dibandingkan orang lain. Dengan konsumen dan calon konsumen di zaman internet seperti ini memudahkan kita untuk menyampaikan pesan.

Be authentic! 
Kita menceritakan suatu "personal story" yang tidak dipunyai orang lain. Orang selalu suka mendengarkan cerita kita sendiri. Inilah yang merupakan "diferensiasi" kita dari yang lain walaupun dengan bahannya yang sama.

Berikut ini adalah beberapa poin yang dibutuhkan dalam membangun Storytelling bagi startup kita :
1. Pilih nama perusahaan/brand yang mencerminkan bisnis kita, kalau sudah ada, cari ceritanya.
 
2. Membangun brand kita, tugas dari Founder dan CEO adalah membangun brand karena CEO dan beberapa founder adalah bagian yang kuat dalam membangun brand bagi startup. 

3. Membangun positioning yang jelas yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis kita

4. Ciptakan visi jangka panjang pada bisnis kita dan artikan visi kita ini ke dalam branding startup kita.

5. Membangun brand itu tidak hanya dengan membuat logo, tetapi juga dengan menciptakan story yang berkelanjutan dan dapat menghasilkan dampak selain uang.

6. Saatnya membuat tren Good news is always good news, dan berfungsi mengimbangi apa saja yang mungkin bisa menjadi bad news buat usaha kita.

7. Sebagian cerita hidup kita dibangun oleh teman-teman/komunitas/lingkungan kita, karena dalam membangun bisnis, kita juga harus perhatikan partner  kita, merekalah yang akan membantu kita dalam membangun usaha kita, dengan membesarkan mereka, berarti ikut juga membesarkan kita.

Gimana, menarik bukan, udah saatnya startup lokal juga muncul dan berkembang sesuai dengan yang kita impikan, semoga bermanfaat buat kita semua, kalau ada masukan, boleh ditambahin di komentar ya :)

Salam Kreatif

2 komentar:

  1. kalo untuk usaha kecil2an perlu buat storytelling juga gak ji? supaya merknya diingat gtu ya. kali usahanya jd berkembang kaya bisnis heiji hehehe....jadi inget bu woro bilang. kerjakan sesuatu yg kamu suka. gak cuma berlaku buat skripsi tp juga buat bisnis. jadi gak bakal mentok dan trus kreatif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sebesar apapun usahanya, kita butuh bantuan untuk menjelaskan apa yang kita kerjakan, jadi pembeli dan calon pembeli tau apa yang kita kerjakan, iya inget Bu Woro, apa kabar ya beliau?

      Hapus