Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 September 2015

Traveling is Investing




Banyak yang bilang, air mengalir tidak akan keruh, batu bergelinding tidak akan berlumut, roda yang terus bergerak tidak akan berkarat. Apabila kita ingin terus jernih, tidak berlumut dan berkarat, kita musti banyak bergerak. Bergeraklah ke banyak tempat, agar pikiran segar dan kaya pengalaman.

Melakukan perjalanan seperti kita berinvestasi terhadap diri kita sendiri. Jalan-jalan memang mengeluarkan uang, tetapi biaya yang kita keluarkan bukan untuk hal yang sia-sia. Banyak dari ide yang saya miliki saat ini adalah bersumber dari hasil jalan-jalan. Saya percaya orang yang sering melakukan perjalanan tidak akan buntu ide, selalu ada saja yang bisa dikembangkan. 

Tidak perlu jauh, pergerakan yang kita lakukan bisa saja ke tempat yang berbeda dengan yang berhubungan dengan rutinitas kita, misalnya saja kita sering berada di tengah kota, kita bisa melakukan perjalanan ke pantai atau pun ke gunung, jadi kita bisa melihat perbedaan yang terjadi di tempat tujuan kita tersebut. Jika udara di gunung lebih sejuk dan bersih, mata air mengalir dengan indahnya. Sekembalinya kita ke kota dan bermimpi untuk memiliki hal yang sama kita temukan di gunung. Akhirnya muncul produk pengharum ruangan dengan nuansa udara pegunungan, kolam dengan mata air buatan, berusaha membuat hutan di kota dan masih banyak ide cemerlang lainnya.

Tapi saya juga memikirkan bagaimana caranya bisa jalan-jalan dengan gratis. Alhamdulillah, saya hampir mengunjungi kota-kota di Indonesia, dari Banda Aceh sampai Papua Barat dengan gratis, semua saya dapatkan dengan mengikuti beberapa program, yang semuanya berasal dari perjalanan yang saya sebut investasi sebelumnya, jadi selain untuk mencari ide, investasi kita dalam jalan-jalan bisa membuka kesempatan untuk jalan-jalan lainnya.

Dunia memang tidak selebar daun kelor, kita perlu melihat dunia luar untuk mendapatkan pemikiran yang luas dan ide-ide yang cemerlang, jadi rencanakan investasi kreatif kamu dengan bersenang-senang dan belajar.


Minggu, 28 Juni 2015

#Bacalah

Ruang Baca Piyoh, salah satu tempat favorit buat nongkrong


Membaca sama dengan belajar, belajar tidak hanya dilakukan semasa sekolah atau kuliah saja, belajar bisa kita lakukan seumur hidup, bahkan kalau perlu sampai kita mati.

"Tolabul ilmi minal mahdi ilal lahdi" artinya Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat.

Ada seorang nenek bernama Hazel Soares, bahkan bisa mendapat gelar sarjana setelah berumur 94 tahun. Warga kota San Leandro, California, Amerika Serikat (AS) ini adalah satu dari sekitar 500 lulusan Mills College yang berhasil meraih gelar sarjana. Upacara kelulusan berlangsung dengan diselingi pidato dari ketua DPR AS, Nancy Pelosi.

Presiden Soekarno suka membaca buku, beliau terkenal sebagai pemuda yang suka membaca buku. Soekarno kecil sangat suka membaca. Salah satu faktor yang mendorongnya untuk rajin membaca adalah karena beliau menjadi minoritas di sekolahnya. Bayangkan, hanya ada 20 orang pribumi di sekolah beliau. Sisanya adalah bule (Belanda). Selain karena tergolong minoritas, Bung Karno juga selalu merasa tertantang untuk bisa bersaing dengan murid murid lain, yang notabene adalah anak penjajah. Dari kegemarannya membaca tersebut, beliau akhirnya bisa menarik salah satu perhatian gurunya. Gurunya ini kemudian memberikan akses mudah ke perpustakaan sekolah, hingga beliau bisa membaca beragam buku.

Barack Obama, Presiden Amerika Serikat juga suka membaca buku, jadi dapat disimpulkan orang yang sukses suka membaca. Biasanya kesuksesan seseorang juga didukung oleh kebiasaan membaca yang mereka miliki. Contohnya seseorang akan bertambah keyakinannya ketika dia membaca buku - buku keagamaan. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan.

 Senjata paling kuat dan mematikan yang bisa kita gunakan untuk mengubah dunia adalah Pengetahuan
- Nelson Mandela-

Membaca melatih otak, bahkan mampu meningkatkan imajinasi, kemampuan berbahasa, berpikir dan berkonsentrasi.

Membaca tidak hanyak membuka pikiran, namun membuat kita tahu berbagai banyak hal yang sebelumnya kita tidak pernah tahu. membaca membuka jendela dunia‎, kita jadi tahu banyak hal, melalang buana ke berbagai tempat, berbagai peristiwa tanpa harus bergerak dari tempat. Membaca juga memperkaya hasil yang akan kita hasilkan nantinya.

Selain itu membaca dapat meningkatkan umur pikiran, menghilangkan stress dan juga memudahkan kita mencari inspirasi, karena pengalaman pribadi, banyak bacaan yang memberikan inspirasi untuk menghasilkan karya dan aksi selanjutnya, seperti Kreatif Sampai Mati-nya Mas Wahyu Aditya, Biang Innovasi-nya Yoris Sebastian, Dream Cacther-nya Alanda Kariza dan masih banyak lagi.

Jadi, apa buku bacaan kesukaan kamu?

Kamis, 25 Juni 2015

Apa Ide Besarmu?

Apa Ide Besarmu?
Pernah lihat anak kecil main Puzzle? Untuk mendapatkan gambar besar yang utuh,kita membutuhkan kepingan-kepingan kecil puzzle, bisa 9 buah, bisa 15 buah bahkan sampai ratusan.

Bapakku pernah meminta, “Coba tentukan mulai dari sekarang, gambar apa yang ingin kamu buat dalam waktu satu, lima atau sepuluh tahun mendatang, coba bayangkan mulai dari sekarang, lalu kumpulkan kepingan puzzle yang kamu butuhkan agar terbentuk gambar yang utuh, susunlah satu per satu, terus konsisten dan jangan pernah mundur.”
"Jika kita tekun dalam hal-hal kecil, maka percayalah suatu hari Tuhan akan mempercayakan hal yang besar ke pada kita"
- Piyohnote -

Untuk setiap orang memang memerlukan waktu yang berbeda-beda. Kita tidak perlu memedulikan waktu yang diperlukan untuk ‎mewujudkan gambar puzzle yang lengkap.

Cara terbaik untuk mendapatkan gagasan yang hebat adalah dengan menghasilkan banyak gagasan. Semakin banyak gagasan yang kita punyai, semakin hebat pilihan kita. Seorang penemu, Dr. Yoshio Nakamata, pemegang 2300 hak paten, mendorong para pemikir kreatif, “Isilah otak Anda, terus memompa informasi ke dalamnya. Beri otak Anda bahan mentah yang banyak. Lalu, berilah ia kesempatan untuk memasaknya.” Jangan menilai gagasan sewaktu kita mengumpulkannya; masih banyak waktu untuk melakukannya nanti.

Kesimpulannya, untuk mewujudkan sebuah ide yang besar, kita membutuhkan ide-ide kecil yang saling mendukung. Sama seperti kepingan puzzle yang saling melengkapi untuk menyempurnakan gambar yang kita inginkan.

Jadi, apa ide besarmu?

Selasa, 10 Juni 2014

All Out or Out!

Jadi orang kudu optimis! Karena orang-orang yang optimis selalu memandang semua masalah itu menjadi tantangan ataupun peluang untuk menaikan level. Kalau kita optimis, kita akan terus berpikir, berdoa dan beraksi, sampai akhirnya kita menemukan jalan keluar untuk masalah tersebut.

Terus bagaimana caranya agar optimis?

1. Temukan alasan-alasan kuat dari apa semua yang kita lakukan, alasan kuat maka semangat jadi berlipat ganda untuk mengerjakannya.

2. Berkumpulah dengan orang-orang yang memiliki semangat yang sama, hal ini untuk selalu menjaga agar saling memperkuat mental di saat semangat kita turun.

3. Terus action, selalu jaga momentum yang kita punya agar stabil, akan sulit kita memulai lagi ketika kita berhenti.

4. Fokus pada potensi yang kita miliki bukan pada kelemahan kita.

5. Selalu berpikir jauh ke depan dengan semua keputusan yang akan kita ambil, sehingga semangat kita akan terus terjag dan lakukan 100%.