Tampilkan postingan dengan label 10 Things To do in Sabang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 10 Things To do in Sabang. Tampilkan semua postingan

Jumat, 03 Februari 2017

Kreatif Itu Perlu Keberanian


Berkarya itu butuh keberanian untuk memulai dan menikmati proses. Pertama sekali @piyohdesign dimulai dari sebuah ruangan berukuran 4x6 meter. Hanya ada 1 buah meja, 2 buah rak kaca untuk kaos dan beberapa gantungan kecil untuk gantungan kunci. Ya, dan ada kursi hitam putih untuk tamu yang datang berkunjung.
Piyoh Design 2009
Alhamdulillah, Saya bersyukur dan menikmati proses, seperti yang Allah janjikan dalam Al Quran, “Barang siapa yang bersyukur atas nikmatku kata Allah, niscaya aku akan menambah nikmat itu. Akan tetapi barang siapa yang kufur atas nikmat Ku kata Allah, maka azab ku sangatlah pedih.” (QS Ibrahim : 7)

Dan alhamdulillah, setiap tahunnya selalu ada progres yang baik.

Mister Piyoh Ulee Kareng
Tapi hidup memang tak selamanya aman, ada juga kesulitan yang menghampiri, seringnya ditipu sama orang, kadang barang diambil, katanya ngaku bantuin jual, barang laku, duit ngga balik, alhasil modal jadi berkurang. Sedih, pasti, tapi kembali lagi, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS Alam Nasyrah : 5-6)
Memang tidak ada hidup yang sempurna. Selalu bersyukur memang terkadang tidak membuat bagian hidup kita otomatis sempurna, tapi akan membuat hidup kita senantiasa bahagia, hehe.

Senin, 14 September 2015

Traveling is Investing




Banyak yang bilang, air mengalir tidak akan keruh, batu bergelinding tidak akan berlumut, roda yang terus bergerak tidak akan berkarat. Apabila kita ingin terus jernih, tidak berlumut dan berkarat, kita musti banyak bergerak. Bergeraklah ke banyak tempat, agar pikiran segar dan kaya pengalaman.

Melakukan perjalanan seperti kita berinvestasi terhadap diri kita sendiri. Jalan-jalan memang mengeluarkan uang, tetapi biaya yang kita keluarkan bukan untuk hal yang sia-sia. Banyak dari ide yang saya miliki saat ini adalah bersumber dari hasil jalan-jalan. Saya percaya orang yang sering melakukan perjalanan tidak akan buntu ide, selalu ada saja yang bisa dikembangkan. 

Tidak perlu jauh, pergerakan yang kita lakukan bisa saja ke tempat yang berbeda dengan yang berhubungan dengan rutinitas kita, misalnya saja kita sering berada di tengah kota, kita bisa melakukan perjalanan ke pantai atau pun ke gunung, jadi kita bisa melihat perbedaan yang terjadi di tempat tujuan kita tersebut. Jika udara di gunung lebih sejuk dan bersih, mata air mengalir dengan indahnya. Sekembalinya kita ke kota dan bermimpi untuk memiliki hal yang sama kita temukan di gunung. Akhirnya muncul produk pengharum ruangan dengan nuansa udara pegunungan, kolam dengan mata air buatan, berusaha membuat hutan di kota dan masih banyak ide cemerlang lainnya.

Tapi saya juga memikirkan bagaimana caranya bisa jalan-jalan dengan gratis. Alhamdulillah, saya hampir mengunjungi kota-kota di Indonesia, dari Banda Aceh sampai Papua Barat dengan gratis, semua saya dapatkan dengan mengikuti beberapa program, yang semuanya berasal dari perjalanan yang saya sebut investasi sebelumnya, jadi selain untuk mencari ide, investasi kita dalam jalan-jalan bisa membuka kesempatan untuk jalan-jalan lainnya.

Dunia memang tidak selebar daun kelor, kita perlu melihat dunia luar untuk mendapatkan pemikiran yang luas dan ide-ide yang cemerlang, jadi rencanakan investasi kreatif kamu dengan bersenang-senang dan belajar.


Senin, 23 Desember 2013

10 Things to do in Sabang

Kota Sabang dari atas
Ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan di Sabang, kota paling barat indonesia ini menawarkan banyak tempat dan kegiatan menarik yang sayang buat dilewatkan. Tapi buat kamu yang memiliki waktu yang singkat, minimal 10 hal ini sudah pernah dilakukan di Sabang.

1. Mengunjungi Titik 0 Km Indonesia
Buat kamu yang sangat cinta dengan negara Republik Indonesia, tugu yang satu ini bisa menjadi kebanggaan tersendiri, mengunjungi titik 0 Indonesia, menjadi cerita seru yang tak akan terlupakan, apalagi kita bisa mendapatkan sertifikat Km 0 yang ditandatangani oleh Walikota Sabang langsung.
 
Berjarak kurang lebih 29 km dari pusat kota dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 30 menit bila menggunakan kendaraan bermotor. 
Tugu setinggi 20 meter ini berwarna krem dan merah muda dengan lambang Garuda yang sedang menggengam angka 0 di puncaknya. Di lantai 2 tugu ada 2 buah prasasti, prasasti pertama ditandatangani Menteri Riset dan Teknologi/Ketua BPP Teknologi BJ. Habibie, pada 24 September 1997. Isinya menjelaskan bahwa penetapan posisi geografis Km 0 Indonesia itu diukur para pakar BPP Teknologi dengan menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS). Sementara prasasti kedua menjelaskan dalam angka-angka, posisi geografis Km 0. Yang pasti jangan lupa untuk mengabadikan sejenak pada momen bersejarah itu. Carilah posisi di bagian barat tugu untuk mendapatkan keseluruhan tugu.

2. Snorkeling dan Diving di Iboih
Tak lengkap rasanya ke Sabang tidak mencoba snorkeling atau Diving di Iboih. Gampong Iboih memang terkenal dengan wisata baharinya, ada 3 tempat yang menjadi primadona kunjungan wisatawan di Iboih, yaitu Pantai Teupin Sirkui, Pantai Pulau Rubiah dan Pantai Gapang. Untuk sekali snorkeling sepuasnya, wisatawan hanya dikenakan Rp.45.000 saja, alat yang disewakan berupa Snorkel, Pelampung dan Kaki Bebek.
Snorkeling di kawasan Karang Batik
Sedangkan untuk sekali menyelam, wisatawan dikenakan tarif sebesar Rp 400.000 lengkap dengan instruktur. Bagi penyelam pemula, harus mendapatkan teori dasar tentang fungsi perlengkapan menyelam selama kurang lebih 20 menit oleh sang instruktur atau yang lebih dikenal buddy. Setelah paham, mulailah untuk bersiap-siap melakukan latihan dasar menyelam dengan kedalaman sekitar 2 meter. Setelah terbiasa bernapas menggunakan mulut di bawah air itu artinya sudah bisa untuk melanjutkan ke tingkat selanjutnya, akan tetapi never dive alone, usahakan selalu ada teman atau buddy yang menemani selama diving, hal ini untuk mengurangi resiko yang terjadi selama diving.





3. Mencoba Rujak Buah Pulau Klah

Selain terkenal kelezatannya, yang menjadi daya tarik rujak Pulau Klah adalah pemandangan langsung menuju Pulau Klah dengan hamparan laut yang berwarna Turkis dan biru, karena itulah rujak itu disebut sebagai Rujak buah Pulau Klah walaupun tidak berada di Pulau Klah.

4. Makan Sate Gurita dan Mie Jalak
Berlibur ke Sabang tidak akan sempurna tanpa menyicipi makanan khas Sabang. Ada beberapa masakan khas Sabang yang patut dicoba dan sangat digemari, baik oleh masyarakat Kota Sabang sendiri, maupun para wisatawan yang datang. Beberapa di antaranya adalah Sate Gurita dan Mie Jalak. Sate Gurita ini terhitung masakan khas Sabang yang belum lama diketemukan di masyarakat, namun keberadaannya sering dicari oleh masyarakat Kota Sabang dan wisatawan. Sate Gurita ini pada dasarnya sama dengan sate yang pernah ada, dengan bumbu kacang atau bumbu padang. Yang jadi daya tariknya adalah daging gurita yang dimasak lembut dan bumbunya meresap sampai kedalam. Untuk seporsi Sate Gurita hanya Rp. 10.000 saja. 

Mie Jalak merupakan masakan khas Sabang yang udah ada sejak lama, merupakan resep turun temurun sejak jaman belanda. Mie Jalak ini bisa kita temukan di Toko Pulau Baru, di sebelah Kantor Bank Syariah Mandiri, di Jalan Perdagangan. Harga satu porsi Mie Jalak hanya Rp. 10.000 saja.

5. Mengunjungi Tugu Sabang – Merauke
Selain tugu Km 0, Sabang juga memiliki tugu yang bersejarah lainnya, yaitu Tugu Kembar Sabang Merauke, dinamakan Tugu Kembar Sabang Merauke karena tugu ini yang memiliki kesamaan dengan tugu yang ada di Sota, Papua. Dikatakan kembar, karena ada 2 tugu yang sama dengan lokasi yang berbeda, satunya berada di Km 7, tugu Km 0 yang pertama sekali, sedangkan satu lagi berada di pusat kota, di depan kantor Walikota Sabang.








 
 
6. Menikmati Sunrise di Pantai Eksotik, Anoi Itam 
Bagi pecinta Matahari Terbit, pemandangan indah di Pantai Anoi Itam jangan sampai terlewatkan. Berada kurang lebih 11 km dari pusat kota. Selain bisa menikmati keindahan Matahari Terbit di pantai bagian timur Sabang ini, kita juga bisa keindahan bawah lautnya. Terumbu karang yang ada di pantai berpasir hitam ini tidak kalah menarik dengan terumbu karang yang ada di Iboih, hanya saja alat snorkel harus dibawa sendiri.

7. Menemukan Hidden Paradise di Jaboi 
Menurut sejarahnya, Sabang berasal dari kata Shabag yang artinya Gunung Meletus. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya gunung berapi yang ada di bawah laut dan daratan, salah satunya Gunung Berapi Jaboi. Berada di Gampong Jaboi kurang lebih 15 km dari pusat kota. Di Gunung Berapi jaboi kita bisa melihat langsung kawah yang masih aktif dan aliran air hangat yang mengalir di sekitar kawah. Selain itu kita bisa menikmati keindahan alam yang luar biasa cantik dengan latar yang serba putih.
Gunung Berapi Jaboi
8. Menikmati Sunset di Sabang Hill 
Bagi pecinta Sunset, Sabang Hill menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Selain menikmati sunset kita juga bisa menikmati pemandangan teluk Sabang yang teduh, sambil menikmati segelas teh hangat di cafe hotel Sabang Hill. Bagi yang beruntung, bisa melihat gerombolan lumba-lumba keluar dari teluk.
Santai sambil melihat senja di Sabang Hill
9. Belanja Tshirt Lucu di Piyoh
Tak lengkap Jalan-jalan ke Sabang tanpa berburu buah tangan. Bagi wisatawan yang mencari kaos atau tshirt dengan desain yang unik dan menarik bisa mampir di Piyoh Design, di Jalan Cut Mutia No.11, Kota Atas. Disana menyediakan berbagai cenderamata seperti pin, gantungan kunci, boneka, tas, stiker dan lain-lain yang bercirikan Kota Sabang dengan kualitas bagus.
Sabang Wajib Piyoh
10. Beli oleh-oleh Bakpia dan Salak Sabang
Tak ketinggalanm untuk orang tersayang di rumah, selain cenderamata, kita juga bisa membawa pulang Bakpia Sabang dan Salak Sabang. Bakpia Sabang terkenal karena memiliki rasa yang enak, lembut di dalam renyah dan gurih di luar. Ada berbagai varian rasa seperti original, pandan, kopi dan durian. Harga perkotaknya hanya Rp.15.000 saja. Dapat diperoleh di Jalan Perdagangan atau di pelabuhan Balohan.
 
Satu lagi yang wajib dibawa pulang dari Sabang yaitu Salak Sabang. Salak hasil perkebunan Balohan ini memiliki rasa yang renyah dan manis, selain itu memiliki bentuk yang mini dibandingkan salak yang lain, jadi cukup mudah dibawa. Harga perkilo hanya Rp.20.000 saja. Dapat diperoleh di Pelabuhan Balohan.


Selamat berlibur di Sabang