Mengunjungi
Plymouth Plantation, salah satu desa wisata yang ada di Boston menjadi kenangan
tersendiri. Ada sebuah desa yang terbentuk sejak abad ke-17, penduduknya
berasal dari Inggris dan menetap di Amerika. Pada mulanya mereka pindah dari
Inggris untuk mencari tempat yang menetap yang baru, karena peristiwa ini juga, Boston sering disebut sebagai Inggris yang baru atau yang dikenal dengan New England.
Plymouth Plantation |
Di
Plymouth Plantation juga kita bisa melihat dan merasakan langsung bagaimana
kehidupan masyarakat di sana saat itu. Cara mereka berpakaian dan beraktivitas
persis seperti saat itu, dan menariknya mereka akan menceritakan peran yang
mereka mainkan dan apa cerita di baliknya.
Bersama tukang kayu Plymouth |
Misalnya
seorang petani, apa yang dia lakukan, tinggal di rumah yang mana, tanaman apa
saja yang mereka tanam, hingga permainan apa saja yang mereka main. Nantinya
pengunjung akan melihat setiap rumah dan isinya, serta kegiatan apa saja yang
dilakukan di rumah. Bahkan kegiatan mengumpulkan orang-orang untuk rapat warga
dengan genderang pun ditampilkan, jadi kita benar-benar seperti berada di zaman
itu.
Penduduk Asli Wampanoag yang diperankan oleh mahasiswa |
Selain
itu kita juga bisa bertemu dengan penduduk asli Wampanoag yang tinggal di rumah
mereka yang terbuat dari daun atau kulit kayu, cara mereka memasak, membuat
perahu kayu dan cerita menarik lainnya. Menariknya yang berperan sebagai
penduduk di sana adalah ilmuwan ataupun lulusan perguruan tinggi yang
menggeluti sejarah atau sosiologi. Jadi mereka bisa sekaligus mempraktekkan
ilmu yang mereka punya dan juga bisa menyelesaikan riset mereka. Dan pekerjaan
yang mereka lakukan di sana sebagai volunter.
Penduduk Asli Wampanoag yang diperankan oleh mahasiswa |
Menikmati Pie ala abad 17 |
Plymouth
Plantation sendiri terletak di Plymouth yang memakan waktu sekitar satu jam 30
menit perjalanan dari Boston dengan menggunakan bus. Buka setiap hari mulai
dari pukul 09:00 hingga 17:00 waktu setempat. Harga tiket mulai $28 hingga $36.
Masak ala penduduk Plymouth |
Sebenarnya
konsep ini bisa dikembangkan dan akan menjadi hal yang menarik di Aceh, apalagi
Aceh memiliki banyak sekali cerita sejarah yang akan menarik banyak wisatawan
dan akan menjadi media pembelajaran untuk masyarakat agar mencintai sejarah
dengan cara yang benar dan menarik.
*Peserta
Program The Young Southeast Asian
Leaders Initiative (YSEALI) Profesional Fellows Economic Empowerment Fall 2017
mewakili Indonesia.
Pernah dimuat di portalsatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar