Program The Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) adalah program yang Fully
Funded (bebas biaya), yang merupakan inisiatif dari Presiden Amerika
Serikat ke-44, Barack Obama. YSEALI ditujukan bagi para calon pemimpin muda di
ASEAN untuk mengasah kepemimpinan profesional muda yang menekuni bidangnya,
terutama di bidang Economic Empowerment,
NGO Development, Legislative Process and Governance, Environmental
Sustainability, dan Conflict Resolution. Program ini juga dimaksudkan untuk
memperkuat pemahaman antara negara ASEAN dengan Amerika, membuka peluang kerja
sama dengan negara-negara lain, karena program ini sudah memiliki jejaring anak
muda di seluruh dunia.
Program YSEALI sendiri ada dua
program, Academic Fellowship Program
dan Profesional Fellowship Program. Buat
kamu yang berumur dibawah 18 – 25 tahun yang masih kuliah atau selesai kuliah,
cocok dengan program Academic Fellowship
Program, sedangkan yang berada di antara 25 – 35 tahun dapat mengikuti YSEALI Professional Fellowship Program. Setiap tahunnya program ini dibuka dua kali, yaitu
Spring dan Fall.
YSEALI Academic dan Professional Fellowship Fall 2017 Indonesia |
Pemimpin muda yang dapat mengikuti
program ini berasal dari 10 negara Asia Tenggara (ASEAN) yaitu Brunei, Burma,
Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, the Philippines, Singapore, Thailand dan
Vietnam. Jadi persaingan untuk mendapatkan kesempatan belajar di Amerika tidak
hanya bersaing dengan teman-teman dari Indonesia tetapi juga dengan anak muda
dari Negara ASEAN lainnya, seru tapi juga bikin gregetan, hehe.
YSEALI Professional Fellowship Fall 2017 |
YSEALI
PROFESSIONAL FELLOWSHIP PROGRAM (PFP)
YSEALI Professional Fellowship Program
(PFP) Merupakan program dari United
States Department of State yang menangani hubungan antara Amerika dengan
negara lain. PFP ini dipegang oleh Bureau Of Educational and Cultural Affairs (ECA) yang bertujuan untuk meningkatkan mutual understanding antara orang Amerika dan orang yang berasal
dari negara lain. Nantinya ketika orientasi di Washington, kita akan bertemu dan
berdiskusi dengan orang-orang yang dipercaya dari Bureau Of Educational and Cultural Affairs (ECA), Program Exchange
Program oleh Bureu of Educational and Curtural Affair juga dapat dilihat di sini
Delegasi dari Indonesia dalam
program YSEALI PFP Fall 2017 berjumlah 19 orang dari 3 bidang yang
berbeda. 6 orang Economic Empowerment, 8 orang Legislative
Process and Governance, dan 5 orang Environmental
Sustainability. Segala hal tentang
YSEALI dapat dilihat di link ini
PFP Fall 2017 Indonesia |
YSEALI
PROFESSIONAL FELLOWSHIP PROGRAM ECONOMIC EMPOWERMENT
PFP Economic Empowerment merupakan salah
satu program dari program yang ada di Professional Fellowship Program yang dipegang
oleh American Councils. American Councils merupakan organisasi
nirlaba International yang memberikan akses untuk pendidikan atau institusi di
seluruh dunia dari jenjang siswa SMA, mahasiswa, dan professional, untuk info
lebih lanjut tentang American Councils di sini.
Untuk para fellowship sendiri kami
disebutnya Profellows. Program ini memiliki konsep experience based learning, sehingga seluruh fellow harus aktif selama proses belajar yang nantinya akan berguna
untuk melanjutkan pengembangan program yang sudah kita jalankan di tempat asal.
Setelah melewati seleksi sekitar
300 orang, sebanyak 31 Profellows dari seluruh negara ASEAN terpilih untuk
mengikuti program YSEALI Professional Fellow 2017 ini. Kami dipilih setelah
melalui proses seleksi berkas dan juga wawancara melalui Skype. Dari Indonesia,
terpilih enam peserta, yaitu saya dari Aceh, Annisa Hasanah (Bogor), Muhammad
Romdhoni (Bandung), Vidya Spay (Solo), Nazarudin (Makassar), dan Tisha Rumbewas
(Jayapura).
Kami berenam dari Indonesia ditempatkan
di negara bagian yang berbeda. Saya mendapat worksite di Artist For Humanity di
Boston, Massacussets, Annisa Hasanah di Deloitte, Arlington, Virginia, Tisha
Rumbewas di Brainfood Washington DC, Nazaruddin di Chicago, Vidya Spay di Sacramento,
California dan Romdhoni Little Rock, Arkansas. Walaupun berbeda-beda, bias jadi
kemungkinan kita akan berada di tempat yang sama dengan teman-teman yang
berasal dari negara lain, semuanya tergantung dari aplikasi dan wawancara kita.
Kita sebagai Profellows akan
berada di Amerika selama 4-6 minggu untuk meningkatkan pengalaman professional,
ditempatkan di perusahaan, non-profit organization, atau kantor pemerintahan. Kita
akan belajar banyak hal langsung, termasuk bagaimana warga America dalam
bekerja, networking, leadership dan segala budaya dari kehidupan orang Amerika,
dan menariknya semua fellowship akan mendapat Sertifikat dari The US Department
of State sebagai tanda kelulusan mengikuti program sebagai seorang yang professional.
Sertifikat Profellows dari Karl Stolz, U.S. State Department Office of Citizen Exchanges |
HOST FAMILY
Dengan Host Family di Cambridge (Sophia, Jennifer, David dan saya) |
Menariknya karena Program ini
memiliki konsep experience based learning,
kita nantinya akan tinggal dengan keluarga yang tinggal di Amerika Serikat.
Saya berkesempatan tinggal dengan Jeniffer Nahass, seorang ibu yang baik hati
dengan dua orang anaknya Sophia dan Lucas di Cambridge, Massachusset.
Permukiman yang nyaman juga dikenal sebagai New England dan terkenal dengan
Harvard University, jadi kalau ingin main ke Harvard tinggal jalan kaki kurang
lebih 10 menit dari rumah. Serunya lagi saya bisa tinggal dengan seorang putri
dari Syiria yang juga kuliah di Harvard Medical School, untuk cerita lengkapnya
ada di postingan selanjutnya.
PROFESSIONAL
FELLOWSHIP PROGRAM CONGRESS
PFP Congress |
Pada minggu terakhir dalam program, seluruh peserta PFP dari beragam bidang dikumpulkan dalam Professional Fellows Congress. Dalam PFP ini The US State Department of State bekerja sama dengan 14 Organisasi : American Council for Young Political Leaders, American Councils for International Education ACTR/ACCELS, Inc., Hands Along the Nile, International Center for Journalist, International City/ Country management Association, Institute for Training and Development, Legacy International, National Committee on US-China Relations, Oklahoma State University, Smith College, University of Montana, World Chicago, World Learning, and WSOS Community Action.
Di sini kita akan berkumpul, belajar,
bercerita, berdiskusi dan nanti harapannya akan berkolaborasi dengan Profellows
dari negara lain walaupun dari program yang berbeda tetapi sebagai sesama
alumni US Program. Disini kita juga berkesempatan bertemu dengan ahli-ahli yang
diundang oleh Bureau Of Educational and
Cultural Affairs dan orang-orang yang kompeten di bidangnya, termasuk dari White
House.
Menarik bukan? Untuk kamu yang tertarik, ini ada 7 tips yang bisa membantu untuk lolos Program YSEALI.
7 TIPS LOLOS YSEALI
- Pastikan niat mengikuti program untuk belajar dan ingin mengembangkan diri agar program yang sedang kita kerjakan di daerah asal kita lebih baik.
- Lihat target yang ingin kita capai melalui program YSEALI, jadi jelas apa yang kita lakukan sekarang dengan bidang yang akan kita pelajari selama program, misalnya bidang ekonomi kreatif, pemberdayaan kepemudaan, atau kepariwisataan.
- Minta kesediaan orang yang memberikan reference letter, bias jadi itu bos, manager atau dosen kita. Orang yang tahu betul kita dan kinerja kita. Tidak perlu orang dengan title tinggi tetapi kita tidak dekat dan tahu, kita perlu orang yang dekat dan gampang dihubungi, juga bisa meyakinkan pihak American Councils bahwa track record kita jelas.
- Isi aplikasi dengan jelas, tidak perlu cepat, cicil saja, kecuali deadlinenya sudah dekat, jadi pastikan juga tanggal deadline-nya, juga perhatikan jawaban dan waktunya, jika sudah merasa oke, tekan “save”, karena kita bisa menyimpan jawaban dan bisa menggantinya lagi jika ingin membuatnya lebih baik.
- Sebaiknya dibuat draft-nya terlebih dahulu di note/words sebelum dipaste ke portal aplikasinya, Ide tulisannya jangan terlalu umum, beri contoh-contoh konkrit dalam essay yang kita buat, terutama terkait dengan pengalaman, kemampuan kita, dan harapan kita tentang program ini.
- Untuk Wawancara akan dilakukan melalui Skype, jadi pastikan jaringan internet kita lancar. Silahkan baca kembali semua informasi yang dituliskan di aplikasi, hampir semua pertanyaan yang kita tulis di aplikasi kita, jadi pastikan kita paham dengan apa yang kita tulis, latih juga cara menjawab, sehingga kita bisa tahu poin-poin yang akan menjadi daya Tarik para interviewer dan tunjukan kalau kita antusias dengan apa yang kita kerjakan dan dampak yang akan kita berikan setelah mengikuti program.
- Kalau belum berhasil, jangan sedih, coba belajar mengevaluasi diri, dan mencoba lagi di season selanjutnya.
Good Luck!
Kakk, telat banget ya kalau baru baca hari ini? Terima kasih banyak Kak Hijrah sudah share?
BalasHapusYaaah, kamu ga nanya..semangat ya!
Hapus