Senin, 25 Juli 2022

Indonesian Day, Mengajarkan Seni Budaya Aceh di Jepang

Pengenalan Indonesia untuk Anak-anak di Jepang

Seni budaya dan kuliner menjadi salah satu media yang ampuh untuk mempromosikan suatu daerah ataupun negara. Dengan cara promosi yang popular ini nantinya akan memberikan pemahaman dua arah dan menjaga hubungan baik di antara keduanya. Kali ini saya diberikan kesempatan untuk menunjukan kebudayaan dan kesenian Indonesia terutama kesenian dan kebudayaan Aceh kepada anak-anak Jepang yang ada di Kota Beppu. Saya bekerjasama dengan komunitas Rainbow Community, komunitas yang dibentuk oleh masyarakat Beppu yang ingin menjalin persahabatan dengan masyarakat dari negara lain yang datang ke Kota Beppu.

Memperagakan Tarian Saman Gayo

Program seperti ini sering diadakan setiap sebulan sekali oleh Rainbow Community, tujuan mereka adalah untuk menjalin hubungan yang baik dengan para pendatang di Kota Beppu dan juga memperkenalkan kebudayaan negara lain kepada masyarakat Kota Beppu terutama untuk anak-anak sehingga mereka bisa belajar langsung dengan orang yang berasal dari negara tersebut.

Ada kurang lebih 50 anak-anak dari sekolah yang berbeda dan negara yang berbeda di Kota Beppu, mulai dari kelas 3 hingga kelas 6 SD, mereka didampingi oleh orang tua mereka yang juga ingin belajar bersama. Selain itu juga acara dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa asing yang tertarik ingin mengenal kebudayaan dan kesenian Indonesia.

Bersama Istri dan Indah, mempraktekan Tarian Ratoh Jaroe

Mengundang anak-anak untuk ikutan nari Ratoh Jaroe

Anak-anak tertarik untuk mencoba tarian Ratoh Jaroe

Acara yang berlangsung selama 3 jam tersebut sendiri mengajarkan anak-anak untuk mengenal Indonesia, terutama Aceh. Ternyata di Beppu, Tarian Aceh menjadi salah satu yang diminati karena gerakan yang rancak dan juga membutuhkan kerjasama antar para penari. Salah satu Tarian Tradisional Aceh yang sudah dikenal baik di Beppu adalah Tarian Ratoh Jaroe, ya walaupun di sini mereka menyebutnya dengan nama Tari Saman. Tarian yang jadi tarian pembukaan Asian Games 2018 ini sudah menjadi salah satu ikon tarian Indonesia yang sering ditampilkan oleh mahasiswa Ritsumeikan Asia Pacific University (APU) dan sering diundang oleh pemerintah untuk ditampilkan di banyak acara, jadi ikut bangga juga, walaupun anak Aceh belum pernah ada yang kuliah di APU.

Antusias anak-anak untuk belajar Tarian Ratoh Jaroe sangat besar, ketika saya membatasi hanya Sembilan saja yang akan ikut latihan, ternyata semua ikutan berebut untuk mendapat posisi tersebut, bahkan mereka juga harus bersaing dengan kakak volunteer lain yang ingin ikutan belajar. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil 15 relawan, sedangkan yang lain boleh mengikutinya di tempat duduk mereka masing-masing bersama dengan temannya yang lain. Ternyata karena semangat dan keingintahuan mereka yang tinggi, latihan Tari Ratoh Jaroe untuk satu gerakan bisa dilakukan dengan baik dalam waktu 15 menit, hal ini membuat mereka ingin tahu gerakan-gerakan yang lain dan menunggu untuk jadwal latihan selanjutnya.

Pembuatan Piyoh Toys, Boneka Kertas dengan pakaian tradisional Aceh

Selesai belajar dan mengenal tentang Aceh dan Indonesia, kita belajar membuat Piyoh Toys, boneka kertas dari Indonesia.

Saya berharap dengan mengetahui kesenian Aceh, anak-anak di Jepang nantinya akan mengenal Aceh lebih lagi dengan mengunjungi Aceh di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar