Putroe Ranup, sumber dari sini |
Siapa yang tidak
kenal Ranup? Semua orang kenal Ranup. Walaupun sudah terkenal dimana-mana Ranup
tetap saja rendah diri, hal ini yang perlu dicontoh oleh kita-kita yang belum
terkenal. Yaeyalaaah…
Sepertinya istilah “biar terkenal asal sombong” tidak
berlaku bagi Ranup.
Ranup disanjung oleh putri-putri cantik yang
menyimpannya di dalam bejana indah yang disebut-sebut orang, Puan, namanyapun
berubah menjadi Ranup Lam Puan. Tak jarang Ranup dibentuk dengan berbagai macam
hiasan di atasnya, namanyapun berubah menjadi Hantaran.
Walaupun begitu baiknya, Ranup tak luput juga dari
kunyahan dan gigitan orang, tak pelak juga setelah dikunyah, ranup diludahi.
Bagi Ranup, walaupun tersakiti asalkan bermanfaat untuk orang lain, lebih
berharga daripada besar tapi tidak bermanfaat untuk orang lain, oleh karena
alasan itu juga, Ranup memilih berada di pasar tradisional, di pinggir jalan
daripada di Mall ataupun supermarket sekalipun.
Oh Ranup….banyak orang di luar yang Sirih dengan
dirimu…tapi biarlah, kau tetap Ranup di hati kami,
Kami yang menyayangimu
Orang Aceh
- o -
Ranup, sumber dari sini |
Oh ya, bicara mengenai Ranup yang lebih lanjut akan kita bahas
secara tajam dan percaya, halah. Memang sudah menjadi tradisi dalam adat
Aceh, Ranub atau yang
terkenal dengan nama lainnya Sirih, disuguhkan di dalam Puan. Di dalam
Puan sendiri
disajikan bersamaan dengan pelengkapnya seperti : Pinang,
Gambir, Cengkeh, Tembakau dan Kapur Putih juga selingannya segumpal tembakau.
Walaupun terlihat simpel, ternyata Ranup ini ada filosofinya. Filosofi yang terkandung dalam Ranup :
- Ranub melambangkan sifat rendah hati dan cinta kasih,
- Pinang melambangkan baik budi pekertinya dan jujur serta memiliki derajat yang tinggi,
- Gambir melambangkan keteguhan hati, Kapur melambangkan ketulusan hati,
- Cengkeh melambangkan keteguhan memegang prinsip, dan
- Tembakau melambangkan hati yang tabah dan bersedia berkorban dalam segala hal,
- Bate ranup (Puan) yang menjadi wadahnya melambangkan keindahan budi pekerti dan akhlak yang luhur. Wadah tersebut sebagai satu kesatuan yang melambangkan sifat keadatan.