Aku
dapat kiriman bow tie atau dasi kupu-kupu dari temenku Andy
Setyawan @SetyawanAndyeah, setahuku anak muda lulusan s2 Magister of National
Ressilience Univ.of Indonesia ini pintar dan suka dengan fashion yang sering
dibuat dan dipakainya sendiri, tapi aku baru tahu ternyata dia sudah memulai usaha
kreatifnya dengan label @HaprakaIndonesia.
Ngomongin tentang bow tie, jujur aku sendiri awam dengan benda ini, tapi ternyata ngobrol dengan Andy dan hasil ngegoogle ada banyak informasi yang kudapat tentang si dasi pendek ini.
Sejarahnya
Jadi
dulunya berawal dari kebiasaan pedagang Kroasia mengikatkan scarf untuk menahan bukaan
kerah baju mereka di abad ke-17, dasi kupu-kupu atau bow tie menjadi bagian dari tren pakaian pria hingga kini. Bow tie, pada awalnya disebut dengan Cravat, sebutan
dari Kroasia dan terus mengalami perkembangan pesat pada abad ke 18 hingga 19.
Awal perkembangannya, dasi kupu-kupu sebagai lambang status sosial, dan juga
menandakan profesi tertentu. Arsitek, pengacara, profesor universitas, guru,
dan politisi, kayaknya sebagai seorang yang ngakunya Planolog bisa juga pake bow tie, haha. Tapi belakangan bow tie sering digunakan pada pesta-pesta formal
dengan kode pakaian black tie lengkap
dengan tuxedo, ya yang pasti ngga perlu sambil gigit bunga mawar dan memakai topeng.
Sekarang bow tie sudah menjadi aksesoris
alternatif bagi yang ingin tampil beda. Warna dasi kupu-kupu pun tidak lagi
terpaku pada warna polos. Ada begitu banyak pilihan model, warna, corak, dan
jenis. Mulai dari polkadot dengan bahan rajut, hingga berbahan sutra bermotif
garis.
Bow tie banyak dipake artis |
Ada
yang berpendapat bow tie itu memiliki gaya yang
abadi karena dari cikal bakal high
society, dasi kupu-kupu memang berasal dari kebudayaan Anglo-saxon.
Populer di Prancis, bow tie belakangan juga banyak di pakai oleh bangsawan
Inggris dalam jamuan resmi, dan akhirnya diadopsi oleh masyarakat Amerika
Serikat.
Kombinasi penampilan Bow
Tie dengan kemeja dapat dikenakan saat menghadiri jamuan santai, dapat
dipastikan akan mencuri perhatian dengan cara yang tepat dan tidak berlebihan.
Bow tie Songket Makassar |
Praka
Indonesia sendiri hadir mulai Juni 2013 sebagai brand fashion laki-laki yang akan menawarkan
berbagai macam produk fashion mulai dari sepatu, tas, t-shirt, shirt, topi dan
lain-lain, untuk lebih jelasnya bisa dilihat di sini. Nah Praka Bow Tie ini
adalah salah satu produk Praka Indonesia yang berupa bow tie, selain dasi
kupu-kupu yang umum, PrakaBowTie memproduksi Bow Tie dengan kain-kain khas
Indonesia, mulai dari songket, batik hingga kain tenun, jadi cocok juga untuk
pengoleksi wastucitra Indonesia dalam bentuk yang lain. Harganya sendiri cukup terjangkau, Rp.45.000. - Rp.50.000. Uniknya lagi selain
mengangkat warna Indonesia, Praka Indonesia juga menyisihkan sebagian
keuntungan dari penjualan produk untuk social actvity.
Bow tie Sarong Bugis |
Untuk lihat semua koleksi @PrakaBowTie, bisa lihat di instagramnya
Bagus-bagus ya?
Aku akhirnya nyobain juga yang udah dikirim Andy, dapat warna coklat, lucu! hehe.
Selain bisa dipakai sendiri, sepertinya bisa jadi salah satu alternatif oleh-oleh buat temen-temen di luar negeri, jadi sekalian juga memperkenalkan budaya Indonesia.
Yang tertarik selain bisa lihat di instagramnya boleh langsung hubungi :
@Setyawanandy @prakaindonesia
+6285697636473, +6281212821987
Salam Kreatif
Prakabowtie |
Wow...
BalasHapusAku juga pernah pake dasi kupu-kupu, waktu mau bikin pasfoto untuk ijazah selesai kuliah, wkwkwk...
oh ya? terus pakenya di dalam jilbab kak?
Hapus