Shalat Dhuha Yuk |
Kali ini aku akan membahas tentang shalat yang bisa membuka rezeki untuk kita semua, ngga harus punya bisnis juga, tapi rezeki apa pun itu bentuknya, yaitu dengan Shalat Dhuha.
Apa itu
Shalat Dhuha
Shalat Dhuha
adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang
masuk waktu Zuhur. Pada umumnya Shalat Dhuha dilakukan pada waktu setelah
matahari naik sepenggalahan atau sehasta sehingga menjelang Shalat Zuhur.
Shalat Dhuha
lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan
hadits Nabi :
”Allah
berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat
rakaat pada waktu permulaan siang (Shalat Dhuha) niscaya pasti akan Aku
cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya” (HR.Hakim dan Thabrani).
Hukum Shalat
Dhuha
Secara umum
hukum Shalat Dhuha adalah sunnah tapi bisa juga dikatakan sebagai hutang kita
kepada kita kepada Allah jika tidak dikerjakan karena Shalat Dhuha hukumnya
sunnah muakkad (sunat yang mendekati wajib)
Sandaran
hukum :
Abu Hurairah
ra. berkata, “Kekasihku (Rasulullah saw) berwasiat kepadaku dengan tiga perkara
yang tidak akan aku tinggalkan sampai aku mati; puasa tiga hari pada setiap
bulan (ayyam al-bidh’), Shalat Dhuha, dan Shalat Witir sebelum tidur.” (HR.
Bukhari).
Keutamaan
Shalat Dhuha
Mengenai
keutamaan Shalat Dhuha, telah diriwayatkan beberapa hadits yang diantaranya
dapat saya sebutkan sebagai berikut : Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu, dari
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
“Bagi masing-masing ruas dari anggota tubuh salah seorang di antara kalian harus dikeluarkan sedekah. Setiap tasbih (Subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahtil (Laa Ilaaha Illallaah) adalah sedekah, menyuruh untuk berbuat baik pun juga sedekah, dan mencegah kemunkaran juga sedekah. Dan semua itu bisa disetarakan ganjarannya dengan dua rakaat Shalat Dhuha”. (HR. Muslim)
Waktu Shalat
Dhuha
Pada umumnya
Shalat dhuha dilakukan pada waktu setelah matahari naik sepenggalahan atau
sehasta sehingga menjelang Shalat Zuhur.
Sedangkan
waktu utamanya telah ditunjukkan oleh apa yang diriwayatkan dari Zaid bin
Arqam, bahwasanya dia pernah melihat suatu kaum yang mengerjakan Shalat Dhuha.
Lalu dia berkata “Tidaklah mereka mengetahui bahwa shalat selain pada saat ini
adalah lebih baik, karena sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
telah bersabda.
“Shalat awaabiin (orang-orang yang kembali kepada Allah) adalah ketika anak-anak unta sudah merasa kepanasan” (HR Muslim)
“Shalat awaabiin (orang-orang yang kembali kepada Allah) adalah ketika anak-anak unta sudah merasa kepanasan” (HR Muslim)
Penjelasan:
Anak-anak unta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan pagi hari jam 08:00, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari yang sinarnya dapat membangunkan anak unta. Jadi dari rincian penjelasan diatas dapat disimpulkan waktu yang paling afdol untuk melaksanakan Dhuha adalah Antara jam 08:00 - 11:00
Anak-anak unta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan pagi hari jam 08:00, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari yang sinarnya dapat membangunkan anak unta. Jadi dari rincian penjelasan diatas dapat disimpulkan waktu yang paling afdol untuk melaksanakan Dhuha adalah Antara jam 08:00 - 11:00
Selain itu
ada waktu-waktu yang haram untuk shalat, yang artinya apabila kita melakukan
shalat sunat pada waktu haram, maka bukan pahala yang kita dapatkan, melainkan
dosa.
Waktu-waktu haram yang mengapit Shalat Dhuha:
1. Waktu haram #1 = sesudah Shalat Subuh hingga matahari bersinar, atau kurang lebih sejak jam 06:00 AM hingga 07:45 AM
2. Waktu
haram #2 = ketika hampir masuk waktu Zuhur hingga tergelincir matahari, atau
kurang lebih jam 11:30 AM hingga 12:00 PM
Waktu Shalat Dhuha, sumber : www.rumahsyariah.wordpress.com |
Tata cara Shalat
Dhuha
Shalat Dhuha
pada umumnya sama dengan shalat sunah yang lainnya hanya saja menurut sebagian
riwayat ada beberapa yang diutamakan seperti yang surat-surat yang dipilih dan
do’a khusus setelah Shalat Dhuha:
Berikut tata
cara Shalat Dhuha:
- Niat
- Baca doa iftitah
- Baca Surat Al Fatihah
- Membaca satu surat di dalam Al-Quran
- Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
- I’tidal dan membaca bacaanya
- Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
- Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya
- Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
- Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.
Adapun surat
yang di anjurkan :
-
2 rakaat pertama : Asy-syam
& Ad-dhuha
-
2 rakaat kedua
: At-Takasur
& Al –Ashri
-
2 rakaat
ketiga
: Al-Kafirun & Al-Ikhlas
-
2 rakaat selanjutnya : Surah-surah lain
Doa setelah Shalat
Dhuha adalah sebagai berikut :
اَللهُمَّ
اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ،
وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ.
اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى
اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ
حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ
وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ
الصَّالِحِيْنَ
Allahumma
innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal
quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma
inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa
inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana
ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa
qudratika, aatini maa ataita ‘ibadikash shalihin.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha
adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah
keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya
Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada
di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram
sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu
(Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada
hamba-hambaMu yang soleh”.
6 Keutamaan
Shalat Dhuha
Hadits
Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan Shalat Dhuha, di
antaranya:
1. Sedekah bagi seluruh persendian
tubuh manusia
Dari Abu
Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
“Di setiap
sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah)
adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap
tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah,
menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah
sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).
2. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari
Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah
saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah)
dan cepatlah kembali!”. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya
tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh
dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah
kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan
diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?” Mereka
menjawab; “Ya! Rasul saw berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian
masuk ke dalam masjid untuk melakukan Shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat
tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat
kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)
3. Sebuah rumah di surga
Bagi yang
rajin mengerjakan Shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam
surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw: “Barangsiapa
yang Shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia
akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)
4. Memperoleh ganjaran di sore hari
Dari Abu
Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata: Allah ta`ala berkata:
“Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan
mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah
riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini
awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika” (Sesungguhnya
Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat
di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).
5. Pahala Umrah
Dari Abu
Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang keluar dari
rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya
seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk
melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan
`umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).
Dalam sebuah
hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: “Barang siapa yang mengerjakan
shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat
Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan
pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (Shahih
al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa
“Siapa pun
yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh
Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)
Menarik bukan? tapi inget, shalat ini dikerjakan setelah shalat yang wajib sudah dilaksanakan secara tertib ya, jangan sampai kita mengerjakan yang sunat, yang wajib masih bolong-bolong, sama aja boong, hehe. Semoga bermanfaat :)
http://rumahsyariah.wordpress.com dan berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar