Tampilkan postingan dengan label Sumatera Utara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sumatera Utara. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Oktober 2014

Mengenal Keindahan Batik Batak Gorga

Batik Gorga Batak
Mumpung lagi Hari Batik Nasional, kali ini aku akan membahas sedikit salah satu batik yang kupunya. Batik ini kudapat ketika mengikuti Wirausaha Muda Mandiri 2013, Batik ini mewakili Team Kanwil 1.

Nama batiknya adalah Batik Gorga Batak. Gorga sendiri berarti corak, motif dan gambar ukiran yang ada di bagian luar Rumah Adat Batak Toba (Rumah Bolon) ataupun alat musik seperti gendang, serunai, dan kecapi.  

Batik Gorga menampilkan berbagai ukiran-ukiran tersebut di atas kain. Proses pembuatannya dibuat dengan tulis menggunakan tangan, sedangkan warna menggunakan warna alami. Biasanya menggunakan warna Merah, Hitam dan Putih. Warna yang tiga macam ini disebut  Sitiga Bolit atau Sitiga Bolit

Sitiga Bolit sendiri adalah tiga benang dijalin secara teratur menjadi satu (bonang manalu) dengan ukuran tertentu digunakan untuk ikat yang melilit di kepala, seperti bentuk serban.  Tiga (sitiga) artinya tiga, dan bolit artinya belit, belitan, pilinan, atau jalinan.
Ketiga warna tersebut juga mempunyai makna dan simbolisme khusus menurut kepercayaan religi Batak kuno, yaitu:
  • Putih   sebagai perlambang kesucian, kebenaran, kejujuran dan ketulusan (sohaliapan, sohapurpuran),  juga simbol kosmologi Banua Ginjang (dunia atas)
  • Merah sebagai perlambang kekuatan (hagogoon) dan keberanian, simbol Banua Tonga (dunia tengah).
  • Hitam  sebagai perlambang kerahasiaan (hahomion), kewibawaan  dan kepemimpinan, simbol Banua Toru (dunia bawah)
Salah Satu Motif Gorga, Sumber di sini
Rumah Bolon, sumber di sini
Nah, dulunya Orang Batak Toba menggunakan bahan-bahan cat untuk pewarna alami, seperti :

  1. Cat Warna Merah diambil dari batu hula, sejenis batu alam yang berwarna merah yang tidak dapat ditemukan disemua daerah. Cara untuk mencarinya pun mempunyai keahlian khusus. Batu inilah ditumbuk menjadi halus seperti tepung dan dicampur dengan sedikit air, lalu dioleskan ke ukiran itu.
  2. Cat Warna Putih diambil dari tanah yang berwarna Putih, tanah yang halus dan lunak dalam bahasa Batak disebut Tano Buro. Tano Buro ini digiling sampai halus serta dicampur dengan sedikit air, sehingga tampak seperti cat tembok pada masa kini.
  3. Cat Warna Hitam diperbuat dari sejenis tumbuh-tumbuhan yang ditumbuk sampai halus serta dicampur dengan abu periuk atau kuali. Abu itu dikikis dari periuk atau belanga dan dimasukkan ke daun-daunan yang ditumbuk tadi, kemudian digongseng terus menerus sampai menghasilkan seperti cat tembok hitam pada zaman sekarang. 
Ternyata dibalik setiap batik ada banyak kreativitas dan cerita yang menarik ya, jadi wajar kalau batik pada tanggal 2 Oktober 2009 ditetapkan oleh UNESCO dalam daftar representatif budaya tak benda warisan manusia. 

Selamat Hari Batik Nasional
Salam Kreatif!

Sumber : 
1. Wikipedia
2. Gorga Batak Toba, http://duniawisata5.blogspot.com/2013/11/gorga-batak-toba.html
3. Bonang Manalu dan Sitiga Bolit, http://haposanbakara.blogspot.com/2013/01/bonang-manalu-sitiga-bolit.html

Kamis, 17 Juli 2014

Bajoe Kinantan, Oleh-Oleh Anti Basi Medanesia


Horas! Pasti ga asing lagi dengan kata tersebut kan? Siapa yang ngga kenal dengan Medan, kota terbesar ke-3 di Indonesia ini terkenal dengan kulinernya, terutama durennya, ada yang bilang kalau orang Medan itu kayak duren, walaupun keras di luar, manis dan lembut di dalam, haha. #EntahIya

Jalan-jalan ke Kota Medan ngga lengkap rasanya kalau ngga beli Bika Ambon Zulaikha dan Bolu Gulung Meranti #MulaiNetesIler. Tapi selain terkenal sebagai daerah tujuan wisata kuliner, Medan juga dikenal dengan kreatifitas anak-anak mudanya, salah satunya adalah desain baju khas Medan dari Badjoe Kinantan.

Bermula dari Ejekan
Bareng Bang Solthan Maulana
Badjoe Kinantan ini didirikan oleh Bang Solthan Maulana Pasaribu yang memiliki hobi berdagang sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, semangatnya itu membuatnya tetap konsisten berwirausaha. Nama Badjoe Kinantan dipilihnya karena dia ingin nama usahanya agar mudah dan selalu diingat orang. Terinspirasi dari komunitas fanatik seperti bola di Medan yang akhirnya memunculkan nama Badjoe Kinantan. Beliau ingin menjadikan kaos Badjoe Kinantan oleh-oleh yang dapat dibawa oleh para pelancong tanpa perlu khawatir akan basi atau rusak saat perjalanan balik ke tempat asalnya, singkatnya "oleh-oleh anti basi Medanesia (Medan-Indonesia)", hehe unik ya.

Awal mulai membuka usaha oleh-oleh baju khas Medan, Pria kelahiran 5 Juli 1977  ia dapatkan dari ejekan seorang teman yang menanggapnya bukan orang Medan asli karena tidak pernah memakai kaos dengan kata-kata khas Medan. Dari ejekan tersebut kemudian ia termotivasi untuk melakukan usaha. Bermodalkan Rp 20 juta dan menyediakan 300 kaos dengan 10 desain khas Medan ia beranikan diri berjualan di sekitar Kampus Universitas Sumatera Utara (USU).  Awalnya berdiri sejak september 2012 lalu ia mulai berjualan di daerah USU, disitu respon yang diberikan masyarakat sangat positif lalu dikembangkan dan membuka Outlet di 0.0km Medan Merdeka Walk dan Emerald Garden Hotel jl. Putri Hijau Medan. Ternyata perkembangan usahanya lumayan, pembeli tidak hanya dari luar kota Medan tapi dari beberapa negara.
Outlet Badjoe Kinantan di Merdeka Walk
Visi ke depan
Dengan visi kedepan menjadikan oleh-oleh kaos Medan pilihan Nomor 1 oleh para wisatawan, Badjoe Kinantan juga mengedukasi konsumennya dengan ungkapan, istilah, bahasa, gambar bangunan-bangunan penting di Medan, yang di aplikasikan pada kaos yang berkualitas distro, sehingga orang di luar Medan mengetahui bahkan tertarik untuk berkunjung ke Medan untuk melihat secara langsung keanekaragaman yang ada di Medan dan daerah lain di Sumatera Utara.

Selain itu, desain-desain dari Badjoe Kinantan bisa menjadi pengobat rindu bagi perantauan dari kota Medan akan kotanya, sesuai dengan pengalaman pribadi pendiri Badjoe Kinantan yang pernah merantau sekitar 20 tahun di luar sumatera.
Wisatawan pemburu oleh-oleh Anti Basi Medanesia
Buat kamu yang udah ke Medan tapi belum sempat beli, dan berada di luar kota, jangan sedih, kamu bisa cek juga di akun facebooknya Kaos Medan Badjoe Kinantan atau akun twitternya @Bajukoemedan.

Menarik kan, jadi jangan tinggalkan Medan tanpa Badjoe Kinantan ya!

Salam Kreatif!