Melihat anak-anak kecil main
robot-robotan udah biasa, main mobil-mobilan juga udah biasa. Anak-anak di
Takengon memiliki keunikkan tersendiri, dibalik wajah mereka yang polos, mereka
memiliki keberanian yang patut diacungi jempol.
Aku berkesempatan melihat latihan
pacuan kuda di Lapangan Pacuan Kuda Blang Bebangka, Takengon, Aceh Tengah.
Anak-anak disana mulai umur 11
tahun jadi joki kuda. Membayangkan aja aku susah, dulu waktu aku seumur itu
sedang sibuk dengan sekolah, kalaupun bermain hanya permainan Kasti atau Kartu.
Ya mungkin di luar sana juga banyak anak yang sedari kecil menjadi joki kuda,
tapi yang menarik disini, kuda yang mereka tunggangi pun tidak memakai alat
keselamatan seperti pelana dan lain-lain. Luar biasa!
Selain menguji nyali ada
kebanggaan tersendiri bagi mereka untuk menunggangi kuda dan membawa kudanya
menjuarai perlombaan.
Ada seorang anak yang menjadi
perhatianku saat itu, kalau dilihat-lihat berumur 11 atau 12 tahun, dia berbaju
biru, berlengan kuning dan memakai celana jeans pancung. Kita sebut saja
dia si Wen (Wen sebutan untuk anak cowok di Gayo). Dia tekun sekali
memegang kudanya, seperti ada obrolan batin antara keduanya. Dia terlihat
begitu menyayangi kuda yang nantinya akan diikuti perlombaan.
Begitu perlombaan dimulai, si Wen
maju melesat dengan kencang, posisinya berada di depan mengalahkan joki-joki
muda yang lain. Menang dengan sukses. Salut!
Mungkin kita bisa belajar dari
semangat si Wen, kesuksesan bisa diraih apabila kita serius dan mencintai apa
yang ada di hadapan kita, berjuang bersama-sama mencapai satu tujuan.
Nama : Hijrah, Obsesi : Jadi Joki Cilik, Cilik?? |
sesuatu sekali baca tulisan ini, informatif...!!!! tq Hijrah
BalasHapusHehe, alhamdulillah, terimakasih Bang Kasri, ayo maen ke Aceh bang :)
Hapus