Bingung kan ngelihat diriku keluar tanduk?
Jangan panik, kalau kamu pengen punya foto kayak gini, datang aja ke Rahmat International Wildlife Gallery di Kota Medan. Museum yang terletak di Jl. S. Parman No. 309, Medan ini memang unik dan istimewa karena didirikan oleh
seorang pemburu profesional dan seorang pecinta alam, DR. H. Rahmat Shah, pada tanggal 14 Mei 1999, hingga sekarang museum ini memiliki koleksi kurang lebih 2000 species satwa yang berasal dari berbagai negara. Koleksi ini mayoritas didapatkan oleh
Pak Rahmat Shah dari perburuan legal dengan konsep Konservasi dengan
Pemanfaatan” yang telah dilakukan bertahun-tahun di berbagai negara seperti Amerika, Kanada, Rusia, Turki dan beberapa negara lainnya di belahan dunia guna mencegah kepunahan dan menambah populasi satwa liar dan habitatnya.
Selain itu, koleksi di museum ini juga didapat dari pemberian dan
sumbangan dari berbagai kalangan, satwa yang mati di kebun binatang
atau taman satwa, dan beberapa pembelian secara legal.
Baru tau ada gallery bagus yang lokasinya di tengah kota. |
African Big Five |
Jangan lupa mengintip lebih dekat ruang African Big Five yang berisi 5 satwa yang paling susah untuk diburu dan keberadaannya pun hampir punah di Afrika, yaitu Singa (Phantera leo), Gajah Afrika (Loxodonta africana), Banteng (Syncerus caffer), Macan Tutul (Phantera pardus), dan Badak Putih (Ceratotherium simum).
Ada Beberapa ruangan lainnya adalah Kingdom of Birds yang berisi koleksi berbagai jenis burung, Pheasant of The World yang menyuguhkan keanekaragaman ayam, Varieties Bird of Paradise yang penuh dengan koleksi burung cendrawasih.
Ruangan tambahan yang bisa dikunjungi bisa ngga adalah Night Safari, di sini kita bisa melihat suasana satwa malam hari, jujur di ruangan ini bikin merinding, belum lagi ada ular Pyton segede gaban melilit di pohon, sisanya aku ngga kelihatan lagi, mata udah kabur, begitu juga perasaan yang mulai ga karuan, haha.
Harimau Sumatera di Night Safari, kalau lihat aslinya mungkin sudah lari pontang-panting kali ya |
Kambing Gunung |
Yang menarik di gallery ini, ga cuma lengkap koleksinya, tetapi cara penataan satwanya juga unik, disesuaikan dengan kondisi seperti di alam bebas, ga jarang juga ada kambing yang terbang, ikan yang lompat, monyet yang tidur malas di atas pohon, harimau yang lompat menangkap mangsanya, semua terlihat nyata. Oh ya, untuk mengabadikan gambar di dalam museum ini diperbolehkan asal tidak menyalakan blitz/ lampu kamera, ga tau juga alasannya kenapa, atau mungkin takut mengagetkan satwa-satwa yang ada di dalam, yang mungkin lagi pose lompat karena kena blitz jadi kabur, bisa jadi.
Dry Aquarium yang menyajikan berbagai jenis satwa air. |
Ngga cuma satwa-satwa besar yang menjadi koleksi museum ini. Bahkan
satwa-satwa yang berukuran mungil dan mini juga dipamerkan di sini. Mulai burung, Kupu-kupu, kumbang sampai nyamuk pun semakin melengkapi koleksi museum ini.
Ruang koleksi serangga dan kerangka-kerangka hewan |
Monyet ini nyantai banget dah |
Selain itu, di sini juga terdapat koleksi jersey asli para pemain
sepakbola dunia seperti Christiano Ronaldo dan Zinedine Zidane. Ada pula
koleksi potongan 35mm film cell dari film-film terkenal Hollywood
seperti Harry Potter, Twilight, dan Shrek.
Museum dan pemiliknya ini ternyata udah masuk dalam daftar Record book dan banyak mendapat penghargaan baik level nasional maupun internasional di bidang konservasi dalam upaya mencegah kepunahan satwa liar dunia dan habitatnya.
Jejeran Piagam Penghargaan |
koleksi jersey asli para pemain sepakbola dunia |
Pernah Nonton Pocahontas? |
Mirip Aslan di Narnia ya |
Perjalanan ditutup dengan decak kagum yang luar biasa untuk Pak Rahmat dan koleksi-koleksinya. Buat kamu yang penasaran dengan koleksi lengkapnya boleh datang ke sini, cukup bayar Rp.25.000 untuk tiket reguler dan Rp.32.000 untuk tambahan untuk Night Safari, buka mulai pukul 09.00-17.00 WIB, dijamin pulang dari sini kamu akan bertambah ilmu dan foto-fotonya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar