Tampilkan postingan dengan label Passion. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Passion. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Februari 2017

Passion to Performance



Banyak orang ingin mengubah dunia, tetapi tidak banyak yang ingin mengubah dirinya sendiri.
Hijrah Saputra, maafkan aku yang dulu :D
Mengubah diri menjadi lebih baik bisa berdampak positif terhadap segala hal yang kita miliki. Dulunya saya termasuk orang yang cuek dan tidak terlalu peduli dengan penampilan, tidak suka senyum, tidak suka ngobrol dengan orang lain, yang penting, belajar, dapat nilai bagus, selesai. Kalau kata orang Papua,"itu sudah."
Apalagi sebagai anak Teknik, rambut gondrong, celana jeans belel, cukup.

Akhirnya saya mencoba tantangan baru, merubah image dan penampilan, membentuk performance yang lebih baik. Dan ternyata dengan performance yang baik berdampak positif dengan apa yang kita kerjakan, usaha yang dulunya berjalan lamban mulai juga menunjukan progres yang lebih cepat dan positif. Karena ternyata hampir 70% orang di Indonesia melihat penampilan di posisi pertama, setelahnya baru dilihat baground dari orangnya, pendidikannya apa, kegiatannya apa dan lain-lain.

Untuk penampilan sendiri tidak perlu yang mahal, tetapi nyaman dipakai, sesuai kepribadian kita dan yang paling penting halalan Thayiban. #febercerita #yubibercerita #YubiAceh #piyohdesign #passion #performance @yukbisnis.aceh

Sabtu, 26 September 2015

Menemukan dan Mengembangkan Passion Menjadi Usaha

Ketika aku diundang untuk sharing di beberapa kegiatan wirausaha, aku sering ditanyakan, “Bang, bagaimana caranya kita menemukan Passion dan mengembangkannya menjadi usaha?

Padahal semua orang memiliki Passion yang bisa dikembangkan menjadi usaha, tapi kebanyakan orang berpikir bahwa mereka tidak bisa mencari uang dari apa yang mereka sukai, sehingga mereka malas untuk memulai. Biasanya lagi, selalu ada pemisahan antara Passion dengan pekerjaan utama yang mendatangkan pemasukan secara rutin. Jadi ketika harus memulai proyek yang berhubungan dengan Passion, mereka merasa kewalahan. Kecuali jika kerjaan kita sudah sesuai Passion kita.

Kalau kita merasa kerjaan yang kita lakukan selama ini menyiksa dan merasa membebani, ada baiknya untuk merancang ulang prioritas kita. Jika memang memungkinkan, berikan prioritas lebih kepada apa yang menjadi kesenangan kita dan kerjakan dengan bersungguh-sungguh.

Seorang Life Coach di New York City, Susie Moore, menulis di huffingtonpost.com, 5 alasan mengapa kita perlu mengejar Passion dalam menjalani hidup ini:

1. Passion itu Menyenangkan untuk dilakukan
Melakukan apa yang kita sukai tentunya sangat menyegarkan dan membuat kita merasa lebih hidup. Bekerja seolah tak bekerja untuk orang-orang yang benar-benar menyukai pekerjaannya. Sebaliknya, kita justru akan mendapatkan kebahagiaan sepanjang hidup kita. Jadi jangan pernah berpikir bahwa kita tidak pernah mendapatkan keuntungan dari kegiatan bersenang-senang.

2. Passion itu didukung oleh Semesta
Mengerjakan sesuatu hal yang sesuai dengan Passion kita akan membuat kita bahagia dan akan membawa pada pemahaman tentang diri sendiri yang lebih hebat dari apa yang kita pikirkan selama ini. Bahkan, dunia pun akan mendukung keputusan kita untuk mengoptimalkan bakat unik kita sehingga akan banyak peluang bermunculan untuk kita. Kita bertemu orang baru dan mengobrol  lalu tanpa kita tahu, ia merupakan peluang bagi kita. Atau bisa juga tiba-tiba kita mendapat panggilan telepon yang memberitakan sebuah peluang karena orang lain merekomendasikan kita. Kesempatan bisa datang dari mana saja ketika kita benar-benar serius mengusahakan apa yang kita mau.

3. Passion itu Meningkatkan Kreativitas, ide dan energi terus mengalir
Perasaan senang dan gembira adalah bahan baku mutakir untuk ide dan kreativitas. Bayangkan kita bermain game atau membaca novel kesukaan, kita hampir tidak pernah merasa bosan. Bahkan, kita akan mengorbankan beberapa hal untuk dapat melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Rasa senang membebaskan pikiran dari tekanan sehingga energi, semangat dan daya kreativitas yang kita miliki mengalir dengan lancar. Satu hal yang bisa kita cermati misalnya adalah ketika ketika kita membuat tulisan. Sama-sama menulis, tetapi jika topiknya berbeda, mood kita juga berbeda. Bahkan, untuk siapa kita menulis juga mempengaruhi besarnya intensitas yang kita berikan untuk tulisan tersebut.

4. Passion itu Membuat Kita Lebih jujur pada diri sendiri
Tidak ada yang lebih penting daripada menjadi diri sendiri, itulah satu-satunya kewajibankepada diri kita dan dunia. Jika kita melakukan itu dengan komitmen dan hati yang terbuka, maka imbalan yang baik tentu kita dapatkan.

5. Passion itu membuat Segalanya Tidak Terasa sia-sia
Kita tentunya tidak harus buru-buru resign dari pekerjaan kita sekarang demi mengejar Passion tersebut. Kita bisa memulainya sambil mengerjakan pekerjaan utama kita. Misalnya dengan mengobrol dengan orang-orang yang sudah bekerja di bidang sesuai Passion kita. Temukan orang yang sudah lebih dulu sukses dan mintalah mereka menjadi Mentor, belajarlah dari mereka. Pelajari apapun yang berhubungan dengan Passion kita dan jalan akan terbuka pada saat yang tepat dan jika kita membuka diri.

Mengembangkan Passion Menjadi Usaha
Nah untuk mengembangkan Passion menjadi usaha, Passion tidak bisa bergerak sendiri, ada 3 hal yang harus kita perhatikan untuk mengembangkan Passion untuk menjadi sebuah usaha yang menguntungkan, yaitu Passion, Skill, dan Market. Bekerjalah atau berwirausahalah di bidang di mana kita memiliki keunggulan pada ketiga hal tersebut.

Seorang Profesor di Stanford University, Dr. Tina Seelig, juga menegaskan hal tersebut. Menurut Dr. Tina, komposisi dari pekerjaan yang hebat (good work) itu adalah Passion, Skill, dan Market. Passion adalah pekerjaan yang kita lakukan dengan cinta (suka), skill berarti kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu, dan Market adalah pihak yang akan membayar kita untuk melakukan sebuah pekerjaan.
Mengejar Passion
Ketika kita punya Passion dan skill, tapi tak ada perusahaan yang mau membayarmu, itu artinya kita punya hobi. Namun ketika hobi bisa dilekatkan dengan proses penambahan nilai, maka itu bisa menjadi good work. Kita punya hobi memasak, jago memasak, dan punya Passion di dunia kuliner, namun selama kita belum mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai (dari sisi ekonomis misalnya dengan membuka restauran – setelah melihat market / pasar atau dengan menjadi chef), maka selamanya itu akan tetap menjadi hobi. Jika kita memiliki Passion dan ada perusahaan yang mau membayar untuk Passion tersebut, namun kita belum memiliki keahlian di bidang tersebut, ya maka itu menjadi pekerjaan impian (dream job). Kalau kita memiliki skill dan sedang bekerja, namun ternyata itu tidak selaras dengan mengejar Passion kita, maka Dr. Tina mengatakan bahwa itu hanyalah bekerja biasa (just “job”). Untuk bisa bekerja hebat (good work), harus ada kombinasi ketiganya.
This is My Passion
Jadi, sudahkah kamu menemukan Passionmu?

Minggu, 02 November 2014

Cara Mudah Menemukan Minat, Bakat dan Passion


Tidak jarang aku bertemu dengan anak-anak muda yang kebingungan dalam menemukan bakat, minat dan passion. Tapi sebelumnya, penting ga sih mengetahui bakat, minat dan passion kita sendiri? Kalau menurutku, penting banget, soalnya dengan bantuan dari bakat, minat dan passion, kita dapat menentukan tujuan hidup dan lebih mudah mencapai kesuksesan. Contoh saja Mark Zukerberg, Pak Bondan Winarno, dan Trinity.

Nah, selain itu dengan menemukan bakat, minat dan passion, akan sangat membantu kita menemukan kerja dan usaha yang sesuai, dan khususnya murid-murid SMA bermanfaat untuk menentukan pilihan jurusan kuliah nanti, jadi ngga ada lagi nanti yang ngomong salah milih jurusan yang akhirnya membuang waktu untuk mencoba jurusan lain #KemudianCurhat.

1. Mencari Minat
Mudah aja, untuk mengetahui apa yang menjadi minat kita yang perlu kita lakukan adalah, lakukanlah hal-hal yang kita sukai, karena minat adalah suatu hal yang ingin kita lakukan tanpa paksaan orang lain, minat juga bisa disebut dengan hobi. Dulu aku suka membuat gambar-gambar teman di sebuah kertas karena senang membuat teman senang, menulis di blog karena senang berbagi cerita dan ilmu yang kudapat ke banyak orang. Akhirnya aku bisa menemukan minatku yaitu, desain, dan blogging. Jadi cobalah berbagai macam kegiatan yang kamu sukai, semakin banyak semakin bagus, secara ngga sadar kamu akan bisa merasakan bakat yang kamu miliki.

2. Dari Minat, Munculah Bakat
Dari berbagai kegiatan yang sudah kita lakukan sesuai minat, kita bisa secara perlahan merasakan keahlian alami atau bakat yang kita miliki. Tapi terkadang untuk sebagian orang ada yang memiliki bakat yang tidak hanya satu, hanya saja dari beberapa bakat yang kamu miliki, hanya akan ada satu bakat yang paling dominan atau menonjol. Jadi carilah bakat-bakat kamu yang masih terpendam. Semakin cepat kamu menemukan bakatmu, semakin cepat juga dapat mengembangkannya.

3. Bakat yang Berpassion
Nah, anggap saja anda udah dapat menemukan bakat atau keahlianmu. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah memilih dan merasakan dari salah satu keahlian, yang mana yang memiliki passion atau gairah saat melakukannya. Biasanya bakat yang berpassion itu bagaikan seperti mengejar wanita yang kita suka, penuh dengan semangat yang menggebu-gebu dan gak kenal lelah. Jadi, rasakanlah mana bakatmu, yang saat kamu lakukan ngga akan pernah merasa lelah dan selalu bersemangat melakukannya, itulah bakat yang berpassion, dan biasanya kalau terus melakukannya, kita akan menjadi ahli di bakat tersebut atau yang sering dikenal dengan expert, bahkan bisa jadi profesional.

Jadi apa minat, bakat dan passion kamu?

Salam Kreatif!