Rabu, 01 Februari 2017

Pasport pertama

Tugas Kakang Mbakyu ke Singapura dan Kuala Lumpur
Pertama sekali buat pasport karena niatnya ingin sekali ke luar negeri di masa-masa kuliah, sendirian. Di dalam keluargaku untuk pergi ke luar negeri adalah sesuatu hal yang jarang dilakukan, karena Sabang masih terlalu nyaman buat ditinggalkan. 

Apalagi buat bapak saya yang notabenenya lahir dan besar di Sabang, kecintaan beliau terhadap kota kelahirannya, tidak usah diragukan lagi, walaupun pernah ditawarkan untuk kerja di luar daerah, beliau masih tetap keukeuh untuk tinggal dan menetap di Sabang, pokoknya kalau sudah tugas ke luar daerah ke mana pun, beliau pasti buru-buru balik ke Sabang.

Kembali lagi ke niat saya untuk membuat pasport, ada semangat yang naik dan turun di sana. Ada semangat karena bisa punya buku yang katanya bisa digunakan untuk masuk ke negara lain, tapi di lain sisi, saya masih takut untuk pergi ke luar negeri, ya walaupun sebenarnya Malaysia atau Singapura jauh lebih dekat dari pada Jawa Timur, iya to?
Tapi saat itu Aceh juga belum ada penerbangan internasional, jadi saya berpikir sepertinya lebih mudah ke luar negeri ketika berada di Jawa Timur. 

Liburan kuliah saya memantapkan diri, pokoknya harus punya pasport, terserah nanti digunakan atau ngga, minimal sudah selangkah lebih maju sedikit untuk bisa melalang ke luar Indonesia.

Sekembalinya dari liburan, saya sibuk dengan tugas-tugas kuliah, sampai mendekati masa akhir kuliah, dan saya belum juga ke luar negeri. Itu artinya nanti saya akan balik ke kota halaman dan melanjutkan kehidupan seperti dulu, yang bakalan susah mewujudkan mimpi ke luar negeri.

Walaupun begitu setidaknya saya sudah berdoa dan berusaha, minimal sudah punya pasport, hehe, setidaknya kekerenan meningkat satu level, halah! 😚

Tapi Tuhan berkata lain, pasport yang saya buat ternyata membawa berkah, saya akhirnya menggunakannya untuk perjalanan tugas dan hadiah @kangyumalang ke Singapura dan Malaysia, semuanya gratis! Dan yang paling berkesan bisa jalan ditemani mbakyu cantik, alhamdulillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar