Kamis, 18 Desember 2014

Menjaga Api Berujung Rezeki

Aku memulai mimpiku, Piyoh Design (pd) pada tahun 2008 di sebuah kota kecil di ujung paling barat Indonesia. Mungkin sebagian besar orang Indonesia sudah mengenalnya melalui sebuah lagu anak-anak “Dari Sabang sampai Merauke.”

Ya, usahaku dimulai di Kota Sabang.

Aku menyewa sebuah toko yang cukup luas tapi dengan kondisi yang lumayan mengenaskan, lantai berupa semen dan hampir semua bagian miring, jadi untuk saat itu modal yang kupunya hanya cukup untuk mengisi barang-barang saja, untungnya saat itu ada bantuan-bantuan dari orang terdekat, mulai dari cat tembok hingga rak-rak baju yang besarnya nauzubillah, walaupun kupikir, barang-barang yang diberikan tidak semuanya kubutuhkan, apa boleh buat, namanya juga bantuan, diterima saja lah, hitung-hitung menyenangkan si pemberi dan rezeki tidak boleh ditolak, nanti Tuhan marah.
Piyoh, Weh, Kota Sabang
Memulai produk dengan brand baru dan mengenalkan konsep yang cukup asing di masyarakat merupakan suatu tantangan tersendiri, aku juga harus melawan arus pasar yang telah ada. Aku berusaha menggabungkan antara idealisme, kreatifitas dan industri. Hal itu tidaklah mudah, hampir semua orang pesimis. 80% orang yang kutemui, pesimis dan mengatakan usaha ini tidak akan berhasil. Hanya dukungan dari keluarga membuatku semangat lagi, walaupun tawaran untuk mengikuti ujian PNS selalu ada.

Sistem konsinyiasi pun kulakukan saat itu, untung sedikit tidak masalah, yang penting produk dikenal pasar dan duit berputar. Namun cobaan tak berhenti saat itu, aku sering sekali tertipu oleh orang yang bekerjasama sebagai reseller, barangnya habis, duit tidak kembali. Belum lagi orang kuajarkan ilmu dan menjadi rekan bisnis, menusuk dari belakang, memang benar menjaga api terkadang harus meneteskan air mata dan tetesan darah, tapi aku yakin, semua akan indah pada waktunya.

Alhamdulillah, dengan niat yang baik, kini aku bisa menikmati hasil usaha yang kujalani. Sekarang aku bisa meraih omzet puluhan juta rupiah per bulan dari 3 outlet yang berada di Kota Sabang dan Kota Banda Aceh dan berharap bisa terus berkembang.


Ini mimpiku, apa mimpimu?

14 komentar:

  1. Balasan
    1. Alhamdulillah, terimakasih Harie, sukses buat kita semua :)

      Hapus
  2. Membangun usaha memang butuh ketangguhan ya. Semoga makin banyak anak muda yang mau berwirausaha. (y) Salam kenal, Heiji. :) http://takhanyanovel.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Mbak Retno, iya benar sekali, untuk hasil yang ekstra kita butuh kerja yang ekstra juga, dan kerja keras tidak akan mengkhianati :)

      Hapus
  3. Menarik Hijrah. Sukses terus jadi pengusaha muda ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terimakasih, semoga bisa muda terus, eh? :D

      Hapus
  4. Keren bg (y) kisah inspiratif abg buat kami anak muda aceh terus maju percaya diri walau dikelilingi lingkungan pesimis #berarti abg ga muda lagi ya :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah, iya bener, kita harus menjaga api, dan kalau bisa apinya disebar-sebar biar semua terbakar, haha, muda itu relatif, kalau tua itu pasti hahaha

      Hapus
  5. Great bg hijrah! Sangat sangat inspiratif dan patut di contoh bagi pemuda pemudi lainnya, Khususnya aceh. Sebelumnya, belum tau kalo di aceh ini ada "piyoh" yang menjual sekaligus memproduksi produk produk khas aceh yang unik dan kreatif. Sempat bertanya2 dengan diri sendiri, kenapa ya aceh yang kaya dengan wisata, tapi kok belum ada yaa apaaaaa gitu yang unik untuk dijual, kalo rencong dll, sih mungkin udah biasa.tapi yang lain, yang unik mana?. Padahal kalo kita liat di kota2 lain yang ga kalah menarik tempat wisatanya, mereka ada menjual barang2 khas daerah mereka untuk dijadikan oleh-oleh jika ada wisatawan lokal atau asing yang datang ke daerah mereka. Nah, loh?, apa kami yang ga update info? Hehehe. Akhirnya, eh rupa rupanya aceh ini ada "piyoh". Keren!
    Mengenai pasang surut perjuangan menuju kesuksesan pasti ada, hanya saja bagaimana mana cara kita mengendalikannya.
    Semangat terus buat "piyoh", Teruslah membanggakan aceh, teruslah menginspirasi banyak orang dengan ide ide wow nya. Keep up the good work! :) :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, panjang ya commentnya, terimakasih Rahmi, iya ayo semangat, saatnya anak-anak muda Aceh berkarya :)

      Hapus
  6. Suka sama kalimat " menjaga api terkadang harus meneteskan air mata dan tetesan darah, tapi aku yakin, semua akan indah pada waktunya".....

    Ternyata bg hijrah pernah menitikan air mata jg, kirain ceria2 aja....Hehehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, kalo nangis kan ga sempat foto-foto, galau lah ntar :D

      Hapus
  7. trimakasih untuk inspirasiny bang,
    the next hijrah, insyaallah,
    sukses untuk abng dan untuk kita semua,, aaminn

    BalasHapus