Rabu, 04 Maret 2015

Serunya Bermain di Taman Burung Kota Sabang

Pernah nonton Film Valiant dan teman-temannya? Film Disney yang bercerita tentang si burung merpati kecil lucu yang menantang dirinya untuk menjadi pengantar pesan.

Ternyata burung-burung lucu itu ada banyak di sebuah taman di Sabang! penasaran?

Taman Burung ini berlokasi di Taman Segitiga Kota Atas dekat dengan Rumah Walikota Sabang, sebenarnya taman ini merupakan salah satu fasilitas ruang terbuka hijau yang akhirnya dikembangkan menjadi taman burung. Taman Burung ini tidak luas, ada beberapa kursi, air mancur, 2 rumah burung kecil, dan satu rumah burung yang cukup besar berbentuk miniatur Rumoh Aceh yang dihuni beberapa jenis burung merpati layaknya seperti kos-kosan bertingkat, ada kurang lebih 300 burung merpati ada di sini, mulai dari merpati kipas, merpati putih sampai yang berjambul.
Come to papa
Taman ini pun dibuka untuk umum dan tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis. Ga jarang juga setiap pagi dan sore banyak keluarga dengan anak-anak kecilnya bermain di taman ini untuk bersantai duduk-duduk atau hanya memberi makan burung. Beberapa pengunjung yang datang ke sini mengatakan bahwa taman ini bisa memberikan sensasi relaksasi, bahkan tak jarang juga pengunjung mengatakan, “berasa di luar negeri.”

Ya memang ada kepuasan tersendiri ketika kita bermain dengan burung-burung yang ada di taman ini, selain kita mengenal jenis burung merpati, kita jadi merasakan sendiri apa itu istilah,”Jinak-jinak Merpati,” haha.
Serunya tuh di sini!
Jadi, tunggu apalagi? kalau ke Sabang ajaklah teman-temanmu sempatkanlah bermain di sini, jangan lupa untuk membawa sedikit makanan untuk burung-burung yang ada di sini ya.

Kebun Gakuta, Kolaborasi Sabang Berkebun dan BNI Kota Sabang

"Perubahan terjadi selama kita terus bergerak"

Alhamdulillah ternyata kegiatan Sabang Berkebun mendapat dukungan dari beberapa pihak, dan alhamdulillah sekarang kami mendapat kepercayaan dari BNI Sabang untuk menggarap lahan mereka yang berlokasi di Pantai Kasih, Kota Atas, terimakasih BNI. Untuk kebun yang ini Kami menyebutnya Kebun Gakuta, Kebun Gampong Kuta Ateuh, agak sedikit maksa memang, tapi yasudahlah, yang penting kami happy, haha.

Sabang Berkebun sendiri adalah komunitas di bawah naungan Komunitas  +Indonesia Berkebun  yang memberikan cara berkebun dan praktek kepada sesama penggiat dan masyarakat yang membutuhkan. Komunitas ini bertujuan memberi semangat kepada masyarakat terutama anak-anak muda di perkotaan untuk memanfaatkan lahan tidur untuk berkebun. Lahan BNI untuk Kebun Gakuta ini adalah lahan kedua yang digarap, sebelumnya ada Kebun Piyoh yang sudah menghasilkan, baca di sini. Untuk awal tanaman yang biasa kami tanam untuk berkebun seperti, Bayam, Sawi, Singkong, Kangkung, Pisang, Terong dan Strawberi, pokoknya yang mudah-mudah, karena jujur saja untuk penggiatnya tidak ada satu pun yang ngerti pertanian, tapi kami yakin belajar dengan praktek langsung lebih baik daripada tidak belajar sama sekali, eh? haha.

Selain memanfaatkan lahan tidur berkebun juga bisa menghilangkan stress dan kepuasan rohani tersendiri loh. Karena tanaman dan berkebun bisa membawa suasana menenangkan, sejuk dan juga menyeimbangkan emosi. Jadi tahu kan kenapa kami berkebun? haha. Ini dia beberapa gambar keseruan tanam perdana di Kebun Gakuta. 
Lili (Sekertaris Tuha Peut Kota Atas) dan Alkhosim (Koordinator Sabang Berkebun) membuat bedeng
Penyemaian Benih Bayam dan Kangkung
Penggiat Sabang Berkebun dan bedeng-bedengnya
Pengecatan Kebun Gakuta
Penggiat Sabang Berkebun dan Kebun Gakuta
Kami berharap dengan adanya Kebun Gakuta ini, teman-teman yang mau belajar berkebun semakin banyak dan semakin banyak juga manfaatnya, terutama menambah kebahagian masyarakat di Kota Atas, hehe. Ayo bergabung bersama kami di Sabang Berkebun, siapa tau jodoh, Eh?

Ini media sosialnya:
Twitter : @SbgBerkebun

Kamis, 26 Februari 2015

Miceculus, Usaha Mencit Omsetnya Selangit



Pernah dengar dongeng Peniup Seruling dari Hamelin? Cerita tentang peniup seruling di Kota Hamelin, Jerman yang menghilangkan banyak tikus dengan seruling ajaibnya. Oke, kita ga akan ceritain si peniup seruling itu, karena ada pengendali tikus putih yang lebih menarik untuk diceritakan, dan ini bukan dongeng, hehe.

Sebut saja Siti Maimunah (Siti), cewek cantik berkerudung ini mampu mengendalikan tikut putih atau yang dikenal dengan mencit dan menjadikannya peluang usaha yang menggiurkan. Mencit itu biasa digunakan sebagai bahan percobaan yang lebih mendekati dengan kondisi manusia. Siti sendiri tidak pernah menyangka kalau usahanya mengembangbiakan tikus.
Siti dan Team Miceculus
Masalah menjadi Peluang
Untuk sebagian besar orang, tikus jadi hal yang paling ingin dijauhi, ya setelah mantan pastinya, #KemudianCurhat. Tapi tidak dengan Siti, dia melihat ini sebagai peluang. Awal kuliah, Siti sering melihat teman-temannya kesulitan mendapatkan tikus putih atau mencit untuk bahan penelitian laboratorium. Kalau pun ada belum tentu tikus putih itu murni alias sudah pernah digunakan sebagai tikus percobaan. Dari situlah dia tergerak untuk mengembangbiakkan sendiri tikus putih sehingga memudahkan para mahasiswa maupun dosen mendapatkan obyek penelitian.

Tapi tidak sembarangan, dia juga punya ilmu yang mumpuni untuk mengembangbiakan mencit, di belakang namanya ada titel S.Si.,M.Si, kalau di tingkat penyihir mereka selevel dengan Saruman, Penyihir Putih di Lord of the Ring. Siti sendiri Lulusan Pascasarjana Biologi, FMIPA, Universitas Sumatera Utara (USU) tahun 2013. Akhirnya dengan niat membantu banyak orang, dia mendirikan Miceculus, "The best quality reseach and Internasional standart" 

Ilmu yang Siti dapat tidak instan, awalnya dia berlatih dengan 3 ekor mencit yang didapat dari Universitas Indonesia (UI), kemudian berkembang hingga 500-800 ekor per bulan, wow banget kan. Pengembangbiakan mencit menurut dia sangat mudah. Sepasang ekor mencit yang sudah kawin bisa melahirkan 14 ekor anak mencit dalam kurun waktu dua bulan, dan sebulan kemudian produksi kembali. Tapi prinsipnya Siti berusaha memberikan mencit dengan kualitas terbaik, benar-benar galur murni. Bukan yang bekas penelitian atau yang pernah diberi obat, walaupun di luar badan dan juga memiliki surat kode etik.

Miceculus sekarang memasok kebutuhan mahasiswa dan dosen di Universitas yang ada di kota medan, diantaranya: USU, UNIMED, UMN, UMSU, UISU, Tjut Nyak Dien, POLTEKES & GIZI dan ke ratusan mahasiswa yang tersebar di sejumlah universitas, seperti: Universitas Syiah Kuala di Aceh, dan perguruan tinggi di Riau.

Selain itu Siti yang juga Wirausaha Muda Pemula Berprestasi pada tahun 2014 ini membuka kesempatan untuk konsultasi penelitian tentang mencit dan terbuka untuk siapa saja yang mau belajar tentang mencit.

Mimpi ke depan
Mimpi Siti ke depan bisa masuk ke sekolah-sekolah di pedalaman yang belum memiliki laboratorium untuk praktek langsung pengenalan dan pengamatan anatomi tubuh mahkluk hidup dan punya laboratorium sendiri untuk membantu meringankan mahasiswa untuk sewa gedung dan mempermudah riset mereka dan juga Siti sebagai Delegasi ASEAN Young Entrepreneurs Assembly ingin mengembangkan pasar ke Negara-negara di ASEAN.

Nah yang menarik ni, ternyata penghasilan jualan mencit ini menggiurkan, sebulan rata-rata mereka dapat minimal Rp 16 juta-25 juta, Bikin ngiler kan ya? dan ini bukan dongeng.

Selain aktif mengembangkan mencit, Miceculus juga gampang ditemukan di jejaring sosial, karena banyak juga pembeli yang memesan secara online, yang penasaran dengan usaha yang dikerjakan Siti, bisa langsung ke www.Miceculus.com atau gabung di Wirausaha Muda Mandiri, karena Siti juga sebagai Finalis Wirausaha Muda Mandiri 2014, saatnya Yang Muda Yang Menginspirasi!

Miceculus
Alamat: Jl. Mesjid pasar 9 Tembung, Gg.Kapuk.kecamatan : Percut sei tuan, Kabupaten: Deli serdang, kode pos : 20371, Sumatera utara   siti_mai09@yahoo.com  085761441836  http://www.miceculus.com

Rabu, 25 Februari 2015

Tiga Syarat Jadi Pengusaha Sukses



Mahasiswa sekarang sepertinya mulai tertarik untuk belajar dan memulai wirausaha, duh kok jadi berasa tua banget ya, haha. Alhamdulillah beberapa hari lalu diundang BEM Fisip Unsyiah untuk sharing dengan mahasiswa-mahasiswa yang mau membuka usaha. Sepertinya mereka mulai teralihkan dengan peluang untuk bekerja di kantoran. Melihat kondisi pasar tenaga kerja yang cenderung tengah goyah dan persaingan yang ketat seperti saat ini, menjadi pengusaha jadi alternatif yang menarik. Ya di samping itu menjadi bos dari bisnis sendiri dapat memberikan kita banyak keuntungan. Selain bisa mengerjakan hobi, mempunyai waktu lebih banyak dan yang pasti tidak diperintah sana-sini, hehe.
Sharing bareng adek-adek BEM FISIP Universitas Syiah Kuala
Tapi untuk membuka usaha tidak juga semudah yang dibayangkan, ada 3 syarat yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha agar sukses.

Pertama, Selalulah Bersemangat. Membuka bisnis sendiri, artinya kita juga harus memiliki semangat tanpa batas. Tidak masalah kita ingin menjadi konsultan bisnis atau sekadar pemilik toko Baju, yang penting semangat tersebut dapat membantu pertumbuhan usaha yang tengah kita kembangkan.

Kedua, Harus Memiliki Banyak Ide. Tidak peduli bagaimana memulainya, selalu memiliki gagasan bisnis yang potensial untuk diusahakan. Gagasan bisnis juga terus datang dan kita selalu memiliki inovasi baru dalam menjalani usaha. Bahkan saat melamun, gagasan tersebut tetap datang dan siap untuk dieksekusi. 

Ketiga, Jangan Pernah Takut Bekerja Keras. Calon pengusaha sukses tak pernah menganggap remeh proses kecil dalam bisnisnya. Dia menyadari pentingnya bekerja keras dalam berbisnis, karena kerja keras tidak akan mengkhianati.

Semoga makin banyak anak-anak muda di Aceh yang punya usaha dan sukses ya.

Salam kreatif!

Bareng Anto, Ketua BEM FISIP Unsyiah