Tampilkan postingan dengan label Ridwan Kamil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ridwan Kamil. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 Maret 2015

Kebun Gakuta, Kolaborasi Sabang Berkebun dan BNI Kota Sabang

"Perubahan terjadi selama kita terus bergerak"

Alhamdulillah ternyata kegiatan Sabang Berkebun mendapat dukungan dari beberapa pihak, dan alhamdulillah sekarang kami mendapat kepercayaan dari BNI Sabang untuk menggarap lahan mereka yang berlokasi di Pantai Kasih, Kota Atas, terimakasih BNI. Untuk kebun yang ini Kami menyebutnya Kebun Gakuta, Kebun Gampong Kuta Ateuh, agak sedikit maksa memang, tapi yasudahlah, yang penting kami happy, haha.

Sabang Berkebun sendiri adalah komunitas di bawah naungan Komunitas  +Indonesia Berkebun  yang memberikan cara berkebun dan praktek kepada sesama penggiat dan masyarakat yang membutuhkan. Komunitas ini bertujuan memberi semangat kepada masyarakat terutama anak-anak muda di perkotaan untuk memanfaatkan lahan tidur untuk berkebun. Lahan BNI untuk Kebun Gakuta ini adalah lahan kedua yang digarap, sebelumnya ada Kebun Piyoh yang sudah menghasilkan, baca di sini. Untuk awal tanaman yang biasa kami tanam untuk berkebun seperti, Bayam, Sawi, Singkong, Kangkung, Pisang, Terong dan Strawberi, pokoknya yang mudah-mudah, karena jujur saja untuk penggiatnya tidak ada satu pun yang ngerti pertanian, tapi kami yakin belajar dengan praktek langsung lebih baik daripada tidak belajar sama sekali, eh? haha.

Selain memanfaatkan lahan tidur berkebun juga bisa menghilangkan stress dan kepuasan rohani tersendiri loh. Karena tanaman dan berkebun bisa membawa suasana menenangkan, sejuk dan juga menyeimbangkan emosi. Jadi tahu kan kenapa kami berkebun? haha. Ini dia beberapa gambar keseruan tanam perdana di Kebun Gakuta. 
Lili (Sekertaris Tuha Peut Kota Atas) dan Alkhosim (Koordinator Sabang Berkebun) membuat bedeng
Penyemaian Benih Bayam dan Kangkung
Penggiat Sabang Berkebun dan bedeng-bedengnya
Pengecatan Kebun Gakuta
Penggiat Sabang Berkebun dan Kebun Gakuta
Kami berharap dengan adanya Kebun Gakuta ini, teman-teman yang mau belajar berkebun semakin banyak dan semakin banyak juga manfaatnya, terutama menambah kebahagian masyarakat di Kota Atas, hehe. Ayo bergabung bersama kami di Sabang Berkebun, siapa tau jodoh, Eh?

Ini media sosialnya:
Twitter : @SbgBerkebun

Sabtu, 01 Maret 2014

Stop Complaining, Do Something

TINDAKAN adalah aktualisasi dari kata-kata. (W.S Rendra)

Kadang suka sebel dengan orang-orang yang suka kritik, kritik sana, kritik sini tapi ga ngasih saran. Tambah lagi orang yang suka ngeluh dengan kondisi yang tidak mereka inginkan, ngeluh ini, ngeluh itu, tanpa coba nyari solusi. Dengan berharap orang lain untuk melakukan apa yang kita keluhkan belum tentu bisa menghasilkan solusi yang baik, bisa jadi tanpa kita sadari, kitalah solusi itu, bisa jadi....dan bisa jadi semua masalah yang kita keluhkan itu karena kesalahan kita juga, kita yang tidak mau masuk ke dalamnya, so Stop Complaining and Do Something.

Aku salut dengan orang-orang yang melihat masalah kemudian berusaha menjadi solusinya. Contoh saja :

1. Ridwan Kamil (Indonesia Berkebun)
Di saat orang ngeluh tentang Ruang Terbuka Hijau dan mahalnya harga sayur, muncul Pak Ridwan Kamil, sekarang menjadi Walikota Bandung, dengan Gerakan Indonesia Berkebunnya. Beliau dan teman-temannya kumpul membuat sebuah gerakan yang bertujuan untuk menyebarkan semangat positif untuk lebih peduli kepada lingkungan dan perkotaan dengan program urban farming, yaitu memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan yang diubah menjadi lahan pertanian/perkebunan produktif yang dilakukan oleh peran masyarakat sekitar. Ternyata dengan semangat ini sekarang Indonesia Berkebun sudah berkembang dan menularkan semangat ini di 30 kota dan 8 kampus di Indonesia dengan visi dan tujuan yang sama. Gerakan positif ini, Indonesia Berkebun dianugrahkan penghargaan oleh Google Asia Pacific untuk kategori Web-Heroes pada tahun 2011, Inspiring Movement for Environment 2013 dari Nutrifood, Finalist Ashoka Changemakers 2013 dan apresiasi-apresiasi lainnya baik dari media nasional hingga internasional juga instansi-instansi lainnya.
Penggerak Indonesia Berkebun di Konferensi Indonesia Berkebun 2013 di Bali

2. Anies Baswedan (Indonesia Mengajar dan Turun Tangan)
Di saat orang-orang ngeluh pendidikan Indonesia jelek, tidak merata, terus menyalahkan Dinas Pendidikan, muncul Pak Anies Baswedan dengan Program Indonesia Mengajarnya yang berhasil merekrut, melatih, dan mengirim generasi muda terbaik bangsa ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengabdi sebagai Pengajar Muda (PM) di Sekolah Dasar (SD) dan masyarakat selama satu tahun. Bahkan sekarang banyak anak-anak muda yang tergerak untuk mengajar walaupun harus keluar dari kerjaan nyamannya, luar biasa.
Pak Anies Baswedan, Indonesia Mengajar

3. Hanny dan Nia (Coin A Chance)
Lain lagi dengan Hanny dan Nia membuat sebuah gerakan sosial Coin A Chance! yang diawali di Jakarta pada Desember 2008. Saat ini, gerakan yang sama telah resmi diadopsi di Jogjakarta, Bali, dan Eropa (Jerman dan Belanda).
Melalui gerakan ini, mengajak kawan-kawan, kerabat, keluarga, juga para netters (blogger, plurker, facebooker…) untuk mengumpulkan ‘recehan’ atau uang logam yang bertumpuk dan jarang digunakan. Uang yang terkumpul akan ditukarkan dengan ’sebuah kesempatan’ bagi anak-anak yang kurang mampu agar mereka dapat melanjutkan sekolah lagi.
Coin a Chance

Dan masih banyak lagi lainnya, adakah masalah lain di lingkungan kamu? bisa jadi kamu solusinya, so.. STOP Complaining, Do Something!