Mejeng dulu di depan Rumah Kediaman Bung Karno |
Rumah pengasingan Presiden
Indonesia yang ini memang cukup terkenal di kalangan masyarakat. Selain tempatnya
berada tepat di tengah Kota Bengkulu dan mudah ditemukan, rumah ini dekat
dengan Rumah Ibu Fatmawati. Kita bisa datang langsung untuk berkunjung di Jl
Soekarno Hatta, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Di rumah inilah, Bung
Karno diasingkan selama 4 tahun, dari tahun 1938 hingga 1942. Saat itu Bung
Karno diasingkan oleh pemerintah Belanda, karena perjuangannya yang dianggap
berbahaya. Di rumah inilah ia memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dan bertemu
dengan sang pujaan hati, Ibu Fatmawati.
Rumah Pengasingan Presiden Soekarno |
Jika datang langsung, kita bisa
melihat bangunan rumah utuh yang masih terawat. Pintu dan jendelanya pun rumah
masih asli dengan aksen khas Tionghoa, karena sebelum Bung Karno, rumah ini
ditempati oleh orang Tiongoa. Di dalam rumah, kita juga masih melihat beberapa
koleksi buku Bung Karno yang masih tersimpan dengan baik, karena memang beliau
suka sekali membaca.
Koleksinya lengkap termasuk sepeda ontel yang dipakai beliau |
Ada satu koleksi yang unik dan
menarik di rumah ini, yaitu surat-surat cintanya Presiden Soekarno kepada Ibu Fatmawati.
Memang semenjak di Bengkulu, Bung Karno jatuh cinta kepada Fatmawati. Fatmawati
pun jatuh cinta kepada Bung Karno yang penuh kewibawaan. Melalui rumah
pengasingan inilah, Bung Karno mendapatkan istri yang cantik dan membantunya
dalam mengusir penjajah.
Satu hal yang menjadi fenomena di
rumah ini adalah air yang ada di sumur belakang rumah, yang katanya dipercaya
membawa berkah. Katanya nggak jarang sejumlah petinggi lokal maupun pusat ke
Bengkulu menyempatkan diri datang ke rumah ini untuk membasuh muka ataupun mencuci
kaki dan tangan dari sumur itu. Bahkan, tidak sedikit yang membawa air dengan
menggunakan botol. Ada yang mempercayai bahwa
air sumur tersebut bisa membuka aura pemimpin, dan ada juga yang percaya jika
air tersebut akan mempermudah segala sesuatu urusan, hehe ada-ada aja ya. Penasaran? ayo melincah (jalan-jalan) ke Bengkulu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar