Minggu, 17 Mei 2020

Melihat Neraka Penuh Buaya di Jepang


Salah satu neraka yang wajib dikunjungi adalah Oniyama Jigoku yang berarti Neraka Gunung Setan. Dari namanya terdengar seram ya.

Dengan membayar tiket seharga ¥400 perorang kita bisa memasuki arena nerakanya. Dari pintu masuk kita disambut oleh asap yang tebal berasal dari salah satu kawah yang ada di sana, ketika asap mulai menipis, betapa kagetnya saya, ada sesosok merah besar dengan tanduk dan taring menyerigai ke arah saya. Sosok tersebut sedang duduk memegang tongkat hitam besar dilengkapi duri di sekelilingnya. Rupanya dia adalah sosok setan penjaga neraka.




Setelahnya ada sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, dari bentuknya tidak asing bagi saya, desain bangunan tersebut ternyata memang menggunakan desain arsitektur melayu yang berfungsi menjadi museum yang memajang barang-barang di sana.



Bentuk desain bangunan sendiri dipilih karena ternyata, museum neraka ini dipenuhi dengan buaya dan segala yang berhubungan dengannya, mulai dari telur, buaya hidup hingga kerangka raksasa buaya yang pernah hidup di sana, dan buaya itu adalah buaya yang dibawa langsung dari Serawak, Malaysia.



  

Belum selesai merinding melihat museum buaya, keluar dari bangunan tersebut kita akan disambut oleh puluhan kandang buaya dengan ratusan koleksi buaya dari berbagai negara! Bikin jantung ga santai! Untungnya saja mereka semua dikurung dengan amat ketat dengan beberapa peringatan yang ditempel oleh pihak neraka agar dipatuhi oleh pengunjung demi keselamatan mereka.



Terlihat para buaya sedang beristirahat sambil menikmati suasana di sana dengan udara yang dingin, air yang hangat, katanya ini yang bikin buaya-buaya tersebut cocok untuk berkembang biak di Beppu.



Setiap harinya pengunjung bisa melihat buaya makan setiap jam 10 pagi dan jam setengah 3 sore. Neraka ini beroperasi setiap harinya dari pukul 8 pagi hingga jam 4 sore. Seru ya! Kapan lagi bisa lihat buaya di tengah kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar