Tampilkan postingan dengan label Oita Jepang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Oita Jepang. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 23 Juli 2022

Menikmati Bunga Tulip di Jepang

Layaknya kota-kota lain di Jepang, musim semi di Kota Beppu juga menjadi incaran wisatawan yang tertarik dengan Bunga Sakura. Tapi tidak hanya itu saja, ada banyak bunga-bunga indah lainnya yang sayang jika dilewatkan, salah satunya Bunga Tulip.

 Tidak banyak yang tahu kalau Bunga Tulip juga ada di Jepang, dan saya juga baru tahu itu. Ada beberapa toko yang menjual umbinya untuk kita tanam sendiri di rumah. Karena penasaran, saya membeli beberapa umbi Bunga Tulip dan saya tanam di kebun halaman belakang rumah saya bersama dengan tanaman sayuran yang lain.

Bunga Tulip di belakang rumah

Selang beberapa minggu muncullah tunas hijau dengan warna ungu di bagian tengahnya. Tidak sampai seminggu, bunga tersebut besar dan mekar. Saya tidak pernah menyangka bisa menyaksikan Bunga Tulip tumbuh di perkarangan rumah saya, warnanya indah sekali. 
Beppu Koen 2021

Tidak hanya bunga di halaman rumah saya saja yang tumbuh dan mekar. Di Beppu Koen atau Taman Beppu ternyata ada kebun luas yang berisikan Bunga Tulip, bunga-bunga tersebut khusus ditanam untuk menyambut musim semi di sana. Ramai orang datang ke sana untuk mengabadikan momen tersebut atau hanya duduk di sekitarnya sekedar menikmati suasana indahnya.

Beppu Koen 2019
Tak hanya Bunga Tulip, kebun tersebut diatur dengan indah bersama dengan bunga-bunga yang lain, apalagi ditambah dengan Bunga Plum yang juga sedang mekar di saat yang bersamaan, indah! Kombinasinya seperti lukisan. 

Selain bunga-bunga tersebut, masih banyak bunga indah lainnya yang saya juga belum tahu namanya, selalu ada bunga baru yang saya temui di jalan atau di perkarangan rumah orang, bahkan bunga liar di tepi jalan pun mekar dengan indahnya, ini yang bikin saya betah menikmati suasana musim semi di Beppu.

Minggu, 17 Mei 2020

Melihat Neraka Penuh Buaya di Jepang


Salah satu neraka yang wajib dikunjungi adalah Oniyama Jigoku yang berarti Neraka Gunung Setan. Dari namanya terdengar seram ya.

Dengan membayar tiket seharga ¥400 perorang kita bisa memasuki arena nerakanya. Dari pintu masuk kita disambut oleh asap yang tebal berasal dari salah satu kawah yang ada di sana, ketika asap mulai menipis, betapa kagetnya saya, ada sesosok merah besar dengan tanduk dan taring menyerigai ke arah saya. Sosok tersebut sedang duduk memegang tongkat hitam besar dilengkapi duri di sekelilingnya. Rupanya dia adalah sosok setan penjaga neraka.




Setelahnya ada sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, dari bentuknya tidak asing bagi saya, desain bangunan tersebut ternyata memang menggunakan desain arsitektur melayu yang berfungsi menjadi museum yang memajang barang-barang di sana.



Bentuk desain bangunan sendiri dipilih karena ternyata, museum neraka ini dipenuhi dengan buaya dan segala yang berhubungan dengannya, mulai dari telur, buaya hidup hingga kerangka raksasa buaya yang pernah hidup di sana, dan buaya itu adalah buaya yang dibawa langsung dari Serawak, Malaysia.



  

Belum selesai merinding melihat museum buaya, keluar dari bangunan tersebut kita akan disambut oleh puluhan kandang buaya dengan ratusan koleksi buaya dari berbagai negara! Bikin jantung ga santai! Untungnya saja mereka semua dikurung dengan amat ketat dengan beberapa peringatan yang ditempel oleh pihak neraka agar dipatuhi oleh pengunjung demi keselamatan mereka.



Terlihat para buaya sedang beristirahat sambil menikmati suasana di sana dengan udara yang dingin, air yang hangat, katanya ini yang bikin buaya-buaya tersebut cocok untuk berkembang biak di Beppu.



Setiap harinya pengunjung bisa melihat buaya makan setiap jam 10 pagi dan jam setengah 3 sore. Neraka ini beroperasi setiap harinya dari pukul 8 pagi hingga jam 4 sore. Seru ya! Kapan lagi bisa lihat buaya di tengah kota.