Alhamdulillah
ketika di Washington DC kami YSEALI Indonesia dapat kesempatan berkunjung ke Gedung
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), dari dulu penasaran seperti apa isinya
kedutaan besar Indonesia di luar, hehe, norak ya.
Gedung
KBRI Washington DC berlokasi di kawasan Dupont Circle, tepatnya di 2020
Massachusetts Avenue. Berjarak hanya 1,5 km dari Gedung Putih, area di sekitar
Dupont Circle merupakan salah satu lingkungan tersibuk di ibu kota, dikelilingi
oleh bar, restoran, toko, dan perkantoran. Daerah di sekitar KBRI dikenal
sebagai Embassy Row karena di situ terdapat banyak bangunan kedutaan besar.
Ternyata
gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC tidak terlalu
jauh dari hotel tempat kami menginap, hanya beberapa blok. Akhirnya kami memutuskan
untuk berjalan kaki ke sana. Walaupun Cuma beberapa blok, sempat bingung, untungnya
kami punya peta berjalan, ada Teh Annisa Potter, tinggal bilang aja alamatnya,
kalian akan sampai dengan selamat Terimakasih Student Traveler. *PesanSponsor
KBRI di Washington DC |
Sampai
di depan sebuah gedung besar dan setinggi 5 lantai, lengkap dengan bendera
Indonesia di tiangnya, siapapun akan terpesona dangan arsitekturnya yang antik
dan megah.
Sekilas
Tentang Bangunan KBRI Washington DC
Gedung megah yang terletak di 2020 Massachusetts Ave NW menjadi salah satu
rumah paling mahal di masanya. Biaya konstruksinya saja mencapai 853.000 ribu dollar. Pemerintah Indonesia melalui Ali
Sastromidjojo, duta besar Indonesia membelinya pada 19 Desember 1951 seharga
335. 000 ribu dollar, kurang dari setengah biaya Thomas Walsh untuk
membangunnya pada tahun 1907.
Interior di dalam gedung |
Pada
masanya, gedung tersebut merupakan rumah pribadi paling mahal di Washington DC
yang bahkan Presiden Amerika Serikat pun tak mampu memilikinya. Dengan 5 lantai
dan 60 kamar, keluarga Walsh mempekerjakan 23 pegawai untuk mengurus rumah
mereka. Istri Thomas Walsh sampai harus berkeliling ke berbagai negara untuk
membeli perabotan dari Persia, Prancis, Belgia, Swiss.
Bersama team Yseali Indonesia Fall 2017 dan orang KBRI |
Sampai
di Gedung, kami disambut hangat oleh orang kedutaan dan diajak keliling melihat
ruangan dan koleksi-koleksi yang ada di sana, sebagian besar masih terasa
peninggalan Keluarga Walsh, walaupun sebagian juga sudah ditambahi dengan
koleksi dari Indonesia. Dan kebetulan saat itu lagi persiapan acara kebudayaan
Indonesia, jadi ada banyak mahasiswa dan orang Indonesia yang ada di Washington
DC, dan ada masakan Indonesia, hehe. Kalau lagi di luar, ini yang jadi kangen,
hehe.
Makan ala Indonesia, hehe |
Sang Dewi dan krucil-krucilnya |
Di
bagian depan Gedung ada sebuah patung Dewi Saraswati putih yang dibangun setinggi
lebih dari lima meter dan ada tiga orang anak di depannya. Patung ini adalah
karya lima pematung Bali, Nyoman Sudarwa, dibuat dari bahan-bahan yang sebagian
besar diperoleh di Amerika. Sosok Dewi Saraswati dipilih karena melambangkan
kebijaksanaan, keindahan pengetahuan dan seni budaya serta kebersamaan dalam
menempuh pengetahuan melintasi bangsa dan ras merupakan dipandang sebagai diplomasi
yang tepat antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar