Beberapa bulan lalu aku
dihubungi oleh team UNFPA Indonesia, untuk diwawancara, katanya mau dimasukin
profilnya di Youth Booklet UNFPA edisi ke 2.
Youth Booklet UNFPA #2 Realizing Young Peoples potential in Indonesia |
UNFPA sendiri adalah
singkatan dari United Nations Population Fund, memulai operasinya tahun 1969 sebagai UnitedNations Fund for Population Activities (namanya berubah tahun 1987) di bawah
administrasi United Nations
Development Fund. Tahun 1971 badan ini ditempatkan di bawah otoritas Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa. UNFPA mendukung program di empat wilayah, negara Arab dan
Eropa, Asia dan Pasifik, Amerika Latin dan Karibia, dan Afrika sub-Sahara.
Mereka bekerja di lebih dari 140 negara, teritori dan wilayah. Sekitar tiga
perempat staf bekerja di lapangan. Beberapa tugas UNFPA melibatkan penyediaan
suplai dan layanan untuk merawat kesehatan. Mereka juga mendorong partisipasi
pemuda dan wanita untuk membantu mengembangkan masyarakat mereka yang terkena
dampak dari kesehatan yang buruk yang meluas ke berbagai sektor seperti
pencegahan penyakit kelamin termasuk HIV/AIDS. UNFPA bekerja atas kerjasama
dengan badan PBB, pemerintah dan komunitas lainnya. Bekerjasama, badan ini
meningkatkan kewaspadaan dan mengelola dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk mencapai Millennium
Development Goals. (Wikipedia)
Alhamdulillah merasa sangat
senang dan bangga, karena merasa mendapatkan sebuah apresiasi dari sebuah
lembaga internasional yang memiliki fokus pada isu kependudukan, yang juga memiliki
basis di Indonesia.
Penghargaan bukanlah tujuan
akhir, tapi penghargaan menunjukan adanya progres dalam berkarya #Piyohnote
Aku sendiri bingung apa yang
harus diceritakan dalam booklet tersebut karena jujur saja, apa yang kukerjakan
selama ini masih dalam proses dalam mewujudkan mimpiku dan masih banyak sekali
PR yang belum selesai.
Senang sekali, walaupun
tidak bisa menerima langsung pada acara launchingnya di Jakarta, karena sedang
melakukan seleksi Putra-Putri Konservasi Bahari Kota Sabang. Tapi semangat
acara tersebut bisa kurasakan, terutama ketika Mamak dan Bapak menerima buku
itu, beliau sempat berkata,”hebat ya anak mamak, bisa masuk di buku yang isinya
Bahasa Inggris semua”, hehe, terharu, walaupun mamak ga ngerti, setidaknya
beliau tahu, anaknya sudah melakukan hal baik, alhamdulillah #MerembesMili T_T
Bapak dan Mamak |
Selain orang tuaku, aku berharap
booklet tersebut dapat memberi manfaat kepada lebih banyak masyarakat terutama
untuk anak-anak muda yang sedang berusaha mewujudkan mimpinya.
Buat aku, buku ini buku ini
juga menjadi motivasi buatku untuk terus melakukan yang terbaik. Saya sangat
berharap, semangat tiap orang yang ada di buku ini bisa diterima oleh lebih
banyak anak muda, bukan hanya semangatnya juga tapi juga aksinya. Ada 32 anak
muda yang bisa dicontoh di dalamnya, mulai dari Sabang sampai Papua. Ada
beberapa yang kukenal di ajang Wirausaha Muda Mandiri, mulai dari Dea Valensia
(Batik Kultur) yang dulu kita saingan di kategori yang sama, ada Vania Santoso,
yang expo bareng-bareng, bahkan ada juga Gita Syahrani yang jadi tentor di
kegiatan British Council untuk Social Entreprise di Bandung. Belum lagi, ada
dek Maudy Ayunda, #DegDegan, salah satu penyanyi dan bintang film favoriteku,
Aaah, luar biasa! Dan masih banyak lagi pemuda-pemudi lainnya.
Ada 32 pemuda yang bisa kamu baca profil menariknya di sini! |
Hehe, agak jampok dikit gapapa ya |
Ini cerita sedikit perjuanganku di Sabang, Banda Aceh dan sekitarnya |
Mbak Gita Syahrani, menginspirasi dengan SIDALANG-nya |
Dea Valensia dengan Batik Kulturnya, memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung, muda, cantik dan baik |
Environmental Sustainability
- Adeline Tiffanie Suwana (Environmental Activist)
- Andika Putraditama (Research Analyst)
- Dayu Prastini Hatmanti (TV Host, Save Shark Activist)
- Ghulam Najmudin (Indie Musician, Student)
- Gita Sjahrani ( Environmental Specialist)
- Infra Ranisetya (Social Entrepreneurship Enthusiast)
- Lidwina Marcella (Communications Practioners)
- Mizan Bustanul Fuady (Young Scholar)
- Rahyang Nusantara (Environmental Activist)
- Vania Santoso (Green Entrepreneur)
Entrepreneurship
- Dea Valencia (Social Entrepreneur)
- Dimas Ramadhani (Computer Science Student & IT Entrepreneur)
- Dinni Hajarrahmah (Social Entrepreneur)
- Fiona Ekaristi Putri (Tourism Promoter and lecturer)
- Gigih Rezki (Techno-Preneur)
- Gloria Marcella (Techno-Preneur)
- Hijrah Saputra (Entrepreneur and Graphic Designer)
- Keinesasih Hapsari (Comic Writer)
- Khaira Al Hafi (Social Innovator)
- Vidi Aldiano (Singer and Entrepreneur)
- Wisnu Aryo Setio (Entrepreneus and Management Student)
Community Empowerment
- Afra Suci Romadhon (Social Activist and Researcher)
- Alfrado raymond (Youth Activist)
- Mudy Ayunda (Musician Actress)
- Andika Putraditama (Research Analyst)
- Dayu Prastini Hatmanti (TV Host, Save Shark Activist)
- Ghulam Najmudin (Indie Musician, Student)
- Gita Sjahrani ( Environmental Specialist)
- Infra Ranisetya (Social Entrepreneurship Enthusiast)
- Lidwina Marcella (Communications Practioners)
- Mizan Bustanul Fuady (Young Scholar)
- Rahyang Nusantara (Environmental Activist)
- Vania Santoso (Green Entrepreneur)
Entrepreneurship
- Dea Valencia (Social Entrepreneur)
- Dimas Ramadhani (Computer Science Student & IT Entrepreneur)
- Dinni Hajarrahmah (Social Entrepreneur)
- Fiona Ekaristi Putri (Tourism Promoter and lecturer)
- Gigih Rezki (Techno-Preneur)
- Gloria Marcella (Techno-Preneur)
- Hijrah Saputra (Entrepreneur and Graphic Designer)
- Keinesasih Hapsari (Comic Writer)
- Khaira Al Hafi (Social Innovator)
- Vidi Aldiano (Singer and Entrepreneur)
- Wisnu Aryo Setio (Entrepreneus and Management Student)
Community Empowerment
- Afra Suci Romadhon (Social Activist and Researcher)
- Alfrado raymond (Youth Activist)
- Mudy Ayunda (Musician Actress)
- Ayu Oktariani (HIV AIDS Activist)
- Dirgayuza Setiawan (Youth Politician)
- Fitria Sari (Community Development Activist)
- Irine Yusiana (Youth Lawmaker)
- Johan Piter (Peer Couselor and TV Personality)
- Moudy febriyanti (Social Activist)
- Muhammad Ami (Youth Activist, Law Student)
- Rifky Husain (Film Maker)
- Dirgayuza Setiawan (Youth Politician)
- Fitria Sari (Community Development Activist)
- Irine Yusiana (Youth Lawmaker)
- Johan Piter (Peer Couselor and TV Personality)
- Moudy febriyanti (Social Activist)
- Muhammad Ami (Youth Activist, Law Student)
- Rifky Husain (Film Maker)
Yang penasaran, Youth Booklet versi digitalnya bisa
didownload di sini!
Memang sayangnya booklet 138
halaman ini berbahasa inggris semua, tidak terlalu ramah dengan masyarakat
Indonesia.. tapi ya mudah-mudahan UNFPA bisa bikin yang versi bahasa Indonesia
supaya bisa dinikmati oleh lebih banyak pemuda indonesia di Pelosok dan
menginspirasi mereka. Good Job UNFPA Indonesia, terimakasih banyak.
Buat yang lain, kalian mau
berjuang bersama-sama untuk Indonesia yang lebih baik?
penasaran langsung dwonlod
BalasHapusSemoga penasarannya langsung hilang ya :D
HapusBeli buku UNFPA Youth Booklet II dimana ya?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus