Senin, 09 Januari 2017

Lebih Dekat dengan Piyoh, Merchandise Kece Nuansa Lokal

EDITOR: FAKHRUL RADHI 22 Januari 2016

KLIKKABAR.COM, BANDA ACEH – Pesatnya persaingan bisnis di kalangan anak muda mengharuskan mereka untuk berfikir lebih kreatif lagi dalam menciptakan suatu temuan baru yang bisa dijadikan sebagai bisnis penghasil pundi-pundi.

Outlet Mister Piyoh Ulee Kareng
Seperti halnya bisnis merchandise di daerah wisata merupakan salah satu hal menjanjikan serta memperoleh keuntungan mengiurkan. Apalagi jika bisnis ini diproduksi dengan desain menarik, unik, bertema lokal, serta ditulis dengan bahasa daerah, sudah pasti menjadi incaran para warga.

Khusus untuk pendatang yang ingin berkunjung ke Aceh, tidak perlu ragu dengan buah tangan yang harus dibawa pulang nantinya, karena saat ini Aceh sudah berdiri sebuah rumah produksi souvenir Aceh yang diberi label Piyoh.

Tentunya sudah tidak asing lagi nama Piyoh di telinga para pelancong di bumi Seuramoe Mekkah ini. Piyoh Design (Pd) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi merchandise dengan mengangkat tema lokal. Keunggulan produk utama Piyoh adalah t-shirt dengan desain-desain kontemporer yang memiliki misi berbagi Sabang dimana aja.

Nama Piyoh diambil dari kata dalam bahasa Aceh, yaitu “piyoh” yang artinya mampir atau singgah. Pilihan bahasa Aceh sengaja diambil karena  keinginan sang owner untuk memperkenalkan merek lokal Aceh ke luar.

“Piyoh menunjukkan keramah-tamahan masyarakat Aceh terhadap siapa saja yang berkunjung ke Aceh”, ujar Hijrah Saputra selaku owner rumah produksi Piyoh kepada klikkabar.com, Jumat 22 Januari 2016.

Bisnis kreatif ini berdiri sejak akhir tahun 2008 silam. Untuk pertama kalinya Piyoh berdiri di Sabang, yang merupakan kota kelahiran sang pemilik. Di awal perjalanan karirnya, bisnis ini sempat diragukan bahkan ditolak oleh masyrakat sekitar, namun karena ketekunan dan kesabaran Hijrah dalam mempromosikan hasil karyanya, akhirnya keberadaan kaos dengan label Piyoh diterima baik di tengah-tengah masyarakat.

Penerimaan masyarakat tersebut terbukti dengan omset yang diperoleh piyoh tiap bulannya meningkat. Bukanlah angka yang kecil bagi pengusaha muda yang memulai bisnisnya dengan modal 5 juta. Saat ini, piyoh sudah memiliki tiga outlet, satu outlet di Sabang Jl. Meuthia dan dua outlet berada di kota Banda Aceh Jl. T Iskandar, Ulee Kareng dan Jalan Sri Ratu Safiatuddin, Peunayong.
Koleksi Kaos-kaos Mister Piyoh
“Progress bisnis piyoh semakin hari semakin naik, 23 % kenaikan pertahunnya”, ucap pria kelahiran Sabang 25 September 1984 ini.

Bahkan hari ini setiap wisatawan yang ke Aceh akan memilih Piyoh sebagai tempat singgahan membeli souvenir, selain kualitasnya yang terjamin jangkauan menuju lokasi Piyoh juga sangat mudah.

“Targetnya tahun 2016 ini Piyoh bisa mengepakkan sayapnya di kota Takengon dan Lhokseumawe, karena potensi wisatawan di daerah tersebut tergolong menjanjikan”, beber pengusaha muda yang juga merupakan Staff Ahli Anggota DPR RI.

Produk Piyoh Design lainnya dapat kita temukan juga dalam bentuk gantungan kunci, pin, stiker, mug, kartu pos, boneka agam inong, tas dan lain-lain yang akan terus berkembang.
Piyoh Design yang dibantu oleh lebih dari 20 karyawan ini terus berkarya membesarkan bisnisnya dengan berbagai ide-ide menarik. Termasuk memasarkan produk makanan seperti keripik pisang, keripik sukun, keripik ubi rasa cokelat serta manisan pepaya yang kerap dikenal dengan nama “papoy”.

Untuk bulan Februari tahun 2016 ini Piyoh sudah menargetkan karya batik dengan beberapa jenis motif.

Selain bidang bisnis, saat ini label Piyoh juga ikut dalam kegiatan sosial seperti sedekah sandal di mesjid-mesjid atau menasah yang terdapat di Sabang dan sekitar Ulee Lheue Banda Aceh.

“Semoga nanti bisa dibagikan ke mesjid lainnya di seluruh Aceh,” sebut peraih juara 1 Wirausaha Muda Mandiri Bidang Kreatif Kanwil 1 2013 ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar