Hari ini aku melihat sastra langsung dari tokoh sastra Indonesia, Pak Taufik Ismail. Kagum, merinding, tertohok, malu, haru, semua campur jadi satu.
Memang benar adanya, jika kita ingin melihat dunia bacalah buku, tapi jika ingin dilihat dunia tulislah buku.
Sabtu, 27 Desember 2014
Selasa, 23 Desember 2014
Belajar Banyak dari Jepang
Jepang buatku segala sumber inspirasi, aku pertama
sekali tahu tentang Jepang mulai dari kecil saat sebelum masuk Taman Kanak-kanak
malah, aku sering menonton serial kartun yang ditayangkan di stasiun dari
Malaysia, karena di Sabang dulunya lebih mudah mendapat channel TV dari luar,
pastinya dengan bahasa Melayu, ada Doraemon dan Kickers, setelah itu
bermunculan Channel TV Nasional, yang jadi favorit adalah Doraemon, Sailormoon,
Inuyasha, Ranma ½, Candy-candy dan masih banyak lagi. Pokoknya ada kebahagiaan
tersendiri setelah melihat kartun Jepang, saat itu aku belum paham dengan
Anime. Saat itu juga aku mengenal komik, komik yang pertama sekali kumiliki dan
tertarik sekali adalah Atom Boy (Astro Boy) karya Osamu Tezuka dan ternyata
dalam proses pembuatan anime ini tersimpan imajinasi, semangat dan kerja keras
team yang solid. Semangat mewujudkan imajinasi ini yang membuatku terinspirasi
membuat tokoh bernama Piyoh, Agam, Inong, Kakang dan teman-temannya.
![]() |
Piyoh dan teman-temannya |
Selain itu, aku mengenal sisi kepahlawanan dari produk
Jepang lewat Tokusatsu, ada Google V, Masked Rider, Megaloman, dan Ultraman.
Semangat membela bumi dari para monster ini yang memberiku semangat untuk
berbuat sesuatu untuk daerahku, aku percaya kekuatan team dan semangat
anak-anak muda akan bisa mengubah apapun termasuk mengalahkan musuh yang kuat
sekalipun, bahkan tidak peduli darimana pun asal dan bentuk kita, kita masih
bisa tetap berbuat baik seperti Ultraman, Megaloman dan Masked Rider. Belajar
dari semangat ini juga yang membuatku dan teman-temanku membuat organisasi
ala-ala Tokutsatsu, The Leader.
![]() |
The Leader, www.The-Leader.org |
Aku sungguh kagum bagaimana Jepang mengemas kebudayaan
dan identitas negaranya lalu memperkenalkannya pada dunia, cerdas, kreatif, dan
mengesankan! Mereka membuat kita mengenal Jepang dengan cara yang menyenangkan.
Lewat serial dorama Jepang juga aku belajar Semangat!
Iya, dorama-dorama tersebut menampilkan semangat orang-orang Jepang dalam
kesehariannya. Dan, semangat itu berhasil menular padaku. Setiap kali aku
menonton serial dorama Jepang, setiap kali itu juga aku bermimpi agar dapat
suatu hari bisa mengunjungi tempat-tempat yang dilihat di serial dorama, Tokyo,
Ginza, Odaiba, Yokohama, Harajuku. Bermimpi bisa menyapa orang-orang yang ada
di sana, mendengarkan mereka berbicara dalam bahasanya, menyelami budayanya,
menikmati kesibukan kotanya, dan tentu saja mencicipi makanan tradisional yang
menggoda selera, seperti Dorayaki,
Onigiri, Tempura, Ramen, Sushi, Okonomiyaki, Takoyaki dan masih banyak lagi
masakan lezatnya.
Jepang merupakan negara maju yang tetap mempertahankan
kebudayaannya, dua diantaranya adalah Chado,
budaya minum teh lengkap dengan serangkaian tatacaranya, karena teh tidak hanya
dituang dan diminum dengan air panas saja, tetapi juga seni dan mencerminkan
kepribadian dan pengetahuan tuan rumah. Ikebana,
seni merangkai bunga. Jika aku berhasil ke Jepang, tentu saja aku ingin
sekali mencobanya keduanya.
![]() |
Hachinohe Sannja Festival, Sumber : di sini |
Aku juga melihat Shiki
Oriori, program televisi dari WakuWaku Japan, edisi 15 Desember 2014,
tentang Hachinohe Sannja Festival. Hachinohe Sannja Festival adalah
festival terbesar dengan sejarah lebih dari 290 tahun dan terdaftar sebagai
aset budaya nasional Jepang. Festival ini diadakan selama 5 hari, setiap
tanggal 31 Juli hingga 4 Agustus, ada berbagai macam Dashi, semacam mobil hias dengan berbagai macam tema mitologi,
seperti Momotaro, Urashima Taro, Yoshisune dan masih banyak lagi, ditampilkan
secara megah, penuh warna dan interaktif. Para penonton bersorak-sorak
menyemangati setiap Dashi yang lewat,
mulai dari anak-anak hingga nenek-nenek. Kita juga bisa melihat Dashi yang dihiasi lampu pada malam 31
juli dan malam terakhir 4 Agustus. Acara ini juga menjadi perlombaan antar
Dashi, Dashi yang paling megah dan menarik akan mendapatkan penghargaan dari
pemerintah. Liputan ini berhasil membuatku tambah penasaran dan rasanya ingin
melihat langsung kemeriahan Hachinohe
Sannja Festival.
Orang Jepang terkenal dengan imajinasi yang tinggi
dan kekreatifannya, termasuk dalam hal cara berpakaian, salah satu contohnya
adalah Cosplay, riasan yang
menggambarkan karakter anime dari Jepang.
Bagaimana orang-orang Jepang mewujudkan karakter kartun dalam versi nyata,
menurutku itu luar biasa. Teknik riasan yang dipakai pun tentunya tidak
seadanya, benar-benar total dan butuh keahlian serta perlengkapan make up yang lumayan.
Belum lagi Harajuku Street, nama ini terkenal dengan Fashion street yang nyentrik. Selain mencuci mata melihat tampilan-tampilan
trendy dan nyentrik dari pemuda-pemudi yang ada di sana, aku bisa gila bahagia dibuatnya.
Sepertinya mimpiku untuk berangkat ke Jepang semakin
besar dan berharap banyak bisa terwujudkan segera dalam program Shiki Oriori
dari WakuWaku Japan, hihi amiin....
Ganbatte!
Yoroshiku onegaishimasu
Ganbatte!
Yoroshiku onegaishimasu
Sabtu, 20 Desember 2014
Serunya Aceh Clothing Festival 2014
Aceh Clothing Festival datang lagi! dan semakin banyak anak muda kreatif di Aceh, awalnya tahun lalu hanya 12 brand, sekarang sudah lebih dari 20 brand!
Ayo gabung bersama kami di Aceh Clothing Familia
Kreatif itu menular!
Ayo gabung bersama kami di Aceh Clothing Familia
Label:
Aceh Clothing Familia,
Aceh Clothing Festival 2014,
Antariksa,
Kaos Sabang,
Kapalo,
Kota Sabang,
Mister Piyoh,
Piyoh Design,
Sabang,
The Alchemist
Kamis, 18 Desember 2014
Menjaga Api Berujung Rezeki
Aku memulai mimpiku, Piyoh Design (pd) pada tahun 2008 di
sebuah kota kecil di ujung paling barat Indonesia. Mungkin sebagian besar orang
Indonesia sudah mengenalnya melalui sebuah lagu anak-anak “Dari Sabang sampai
Merauke.”
Ya, usahaku dimulai di Kota Sabang.
Aku menyewa sebuah toko yang cukup luas tapi dengan
kondisi yang lumayan mengenaskan, lantai berupa semen dan hampir semua bagian
miring, jadi untuk saat itu modal yang kupunya hanya cukup untuk mengisi
barang-barang saja, untungnya saat itu ada bantuan-bantuan dari orang terdekat,
mulai dari cat tembok hingga rak-rak baju yang besarnya nauzubillah, walaupun kupikir, barang-barang yang diberikan tidak
semuanya kubutuhkan, apa boleh buat, namanya juga bantuan, diterima saja lah, hitung-hitung
menyenangkan si pemberi dan rezeki tidak boleh ditolak, nanti Tuhan marah.
Memulai produk dengan brand baru dan mengenalkan konsep yang cukup asing di masyarakat merupakan suatu tantangan tersendiri, aku juga harus melawan arus pasar yang telah ada. Aku berusaha
menggabungkan antara
idealisme, kreatifitas dan industri. Hal itu tidaklah mudah, hampir semua orang pesimis. 80% orang yang kutemui, pesimis dan mengatakan usaha ini tidak akan berhasil. Hanya dukungan dari keluarga membuatku
semangat lagi, walaupun tawaran untuk mengikuti ujian PNS selalu ada.
Sistem konsinyiasi
pun kulakukan saat itu, untung sedikit tidak masalah, yang penting produk
dikenal pasar dan duit berputar. Namun cobaan tak berhenti saat itu, aku sering
sekali tertipu oleh orang yang bekerjasama sebagai reseller, barangnya habis, duit tidak kembali. Belum lagi orang
kuajarkan ilmu dan menjadi rekan bisnis, menusuk dari belakang, memang benar menjaga api terkadang harus meneteskan
air mata dan tetesan darah, tapi aku yakin, semua akan indah pada waktunya.
Rabu, 17 Desember 2014
Aceh Clothing Festival 2014
Yey! Aceh Clothing Festival datang lagi! saatnya mengenal dan bergabung dengan acara terbesar dari Aceh Clothing Familia ini. Aceh Clothing Familia (ACF) ini sendiri adalah sebuah komunitas wirausaha Aceh yang bergerak di usaha Perkaosan, hehe, ada kurang lebih 30 brang lokal yang ada di Aceh bergabung di ACF, mulai dari Piyoh di Sabang sampai Lofty di Langsa dan masih banyak lagi brand lainnya, seperti Shoot Seven, Kapalo I Love Aceh, Rocket, Accribs, Alchemist, Madgoat, Little Friends Cat, pokoknya banyak deh, lebih banyak dari tahun lalu!.
Jadi nantinya di Aceh Clothing Festival 2014 ini sebagai ajang kumpul sekaligus ajang untuk memperkenalkan brand-brand baru produk asli Provinsi Aceh, buat yang mau belajar usaha clothing juga bisa, yang mau belanja? Jeut Chit! (Bisa juga, bisa banget malah!) hehe.
Aceh Clothing Festival 2014 ini rencananya akan diadakan pada tanggal 19-21 Desember 2014, di parkiran depan Stadion H. Dimurtala, Banda Aceh, mulai dari pukul 10.00 - 22.00 WIB.
Selain bazar ACF2014 juga akan menampilkan kreatifitas-kreatifitas anak Aceh yang lain, mulai dari Hip-hop, Live Music, Grafitti, hingga workshop. Yang kelaparan, juga bisa nyobain makanan lezat di Foodtruk!
Harapannya dengan adanya festival ini kita bisa berbagi pengalaman, bisa ikutan mewarnai industri kreatif di Aceh. Selain itu melalui usaha Clothing juga
mengajak anak-anak muda kreatif Aceh untuk membangun clothing dengan
merek dagang sendiri, menarik kan?.
So, tunggu apalagi, sampai ketemu di sana ya

Jangan lupa Follow twitter @AcehClothFam dan Hastag #AcehClothFestival untuk ikuti perkembangan acaranya, dan kuis-kuis dengan hadiah menarik yang diadain ACF.

Jangan lupa Follow twitter @AcehClothFam dan Hastag #AcehClothFestival untuk ikuti perkembangan acaranya, dan kuis-kuis dengan hadiah menarik yang diadain ACF.
Langganan:
Postingan (Atom)