Perusahaan sosial ini bermula pada 1991 ketika Susan Rodgerson
sebagai Founder dan Artistic Director bertemu dengan anak-anak muda di sekolah
yang memiliki kemampuan di bidang seni terutama melukis. Tetapi mereka belum
yakin dengan kemampuan mereka bisa menjadi salah satu karier di masa depan.
Susan mengajak mereka, terutama Rob Gibbs dan Jason Talbot yang
berumur 14 dan 15 tahun untuk membuat proyek bersama dan menghasilkan. Pada
akhirnya mereka membentuk Artists for Humanity untuk mewadahi, memberi tempat
dan kesempatan yang sama bagi anak-anak muda yang memiliki kondisi yang sama
dengan mereka.
Hingga sekarang Artists for Humanity mengajak anak-anak muda
bekerjasama dengan mentor untuk membuat karya-karya kreatif untuk menyelesaikan
masalah yang ada di lingkungan dan juga memenuhi permintaan klien. Menggabung
proses kreatif untuk perubahan sosial dan juga membantu perubahan hidup secara
finansial untuk anak-anak muda.
25 Tahun sudah, hampir 3.000 anak muda yang sudah pernah
berkerja dan menjangkau hingga 12.000 anak muda dalam kegiatan seni dan
wirausaha. Semua berasal dari sekolah yang ada di Boston, dari berbagai jenis
kulit, jenis kelamin dan berbagai bahasa.
Bareng Rob Gibbs, Mentor Painting |
Setiap Selasa hingga Kamis, anak-anak muda terutama anak
sekolah, begitu sekolah usai mulai pukul tiga hingga pukul enam sore, mereka
bisa magang di Artists for Humanity. Mereka membuat karya seni, seperti
lukisan, kolase, 3D, desain grafis, video, dan foto.
Nantinya hasil karya mereka akan dijual atau disewakan ke
perusahaan-perusahaan yang membutuhkan karya seni, dan anak-anak muda yang
karyanya dibeli atau disewa akan mendapatkan komisi. Selama magang mereka akan
didampingi oleh mentor, belajar untuk menghasilkan karya-karya yang memiliki
kualitas yang layak jual. Menariknya mentor di sini tidak memberikan instruksi
atau perintah, tetapi mengajak anak-anak muda untuk diskusi dan berpikir secara
ilmiah, karena yang digunakan adalah teknik STEAM (Science, Technology,
Engineering and Mathematics).
Secara proses, Artists for Humanity tidak hanya membantu
finansial anak-anak muda di Boston, tetapi juga memotivasi mereka untuk
menyelesaikan masalah pendidikan mereka. Banyak yang akhirnya termotivasi untuk
menyelesaikan pendidikan mereka dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
dengan motivasi yang positif.
Ada kurang lebih 40 pekerja tetap yang ada di Artist for
Humanity, mulai dari direktur, mentor, finansial, manajemen dan development,
mentor 3D, mentor melukis, mentor desain grafis, mentor fotografi dan mentor
animasi. Semuanya terkumpul dengan kekuatan mimpi dari seorang Susan. Dia
berkata, "lakukan hal yang positif untuk orang lain dan menyebarkannya,
dan keajaiban akan datang."
Selain belajar, saya dapat kesempatan mengajarkan anak-anak muda
yang sedang magang di Studio 3D untuk mengenal Aceh dan Indonesia melalui Kelas
Kreatif yang biasa saya lakukan dengan teman-teman The Leader. Kami membuat
Piyohtoys dengan bahan kokoru
paper yang saya bawa dari Indonesia.
Bersama anak-anak muda Boston dan Mentor di 3D Studio AFH |
Mereka belajar bagaimana membuat karakter pribadi dengan bahan
kertas dan mengenal Indonesia melalui karakter yang saya buat. Dan ternyata
hasil karya yang kami buat membuat kami mengenal Indonesia dan Amerika lebih
dekat. Dan yang menariknya, Susan, Direktur Artists for Humanity dan Rich Mark,
Direktur Marketing tertarik dengan konsepnya dan menunggu untuk penjualan
produk tersebut ke jaringan internasional, wow! jadi tambah semangat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar