Ketika Joging di Sabang aku seringkali melihat tutup botol berserakan di sekitar Pantai Paradiso hingga ke area Sabang Fair. Banyaknya wisatawan baik lokal maupun interlokal membuat tempat-tempat di sini selalu kotor. Inilah citra pariwisata kita, di satu sisi kita butuh banyak orang lain yang mengenal suatu tempat, tapi di lain sisi ketika tempat tersebut dikenal banyak orang, sampah menjadi tantangan.
Untuk permasalahan botol plastik ternyata sudah bisa terselesaikan dikarenakan setiap paginya ada pemulung yang bertugas mengutipnya untuk dijadikan penghasilan sehari-hari. Tapi tidak sama halnya dengan nasib tutup botol, selidik punya selidik dari para pemulung, tutup botol tidak mereka kumpulkan karena nilai ekonomisnya rendah, alhasil mereka membiarkan si tutup botol ini tergeletak di jalan, di parit bahkan di balik semak-semak. Kasihan mereka, #PelukSatusatu.
Jadi aku dan beberapa teman berinisiatif untuk mengumpulkan tutup botol yang tergeletak dan tak dihiraukan banyak orang ini. Setiap joging pagi, aku selalu mengumpulkan tutup botol, lumayan, sekali mendayung, 3-4 pulau terjelajahi.
Hasil pengumpulan tutup botol sekali joging, kebayang ya, tutup botolnya aja sebanyak ini, berapa banyak botolnya? |
Aku dan beberapa teman dari Duta Wisata Sabang, Putra-Putri Lingkungan dan Putra-Putri Konservasi Bahari berkumpul untuk membuat project dari hasil tutup botol yang kita kumpulkan.
Bersama Cut Abang Kota Sabang 2016, Putri Konservasi Bahari dan Duta Lingkungan Kota Sabang |
Sebagian jalan, masih banyak tutup botol yang harus dikumpulkan |
Nyicil, abaikan perut, itu hanya trik kamera saja :D |
Setiap berhasil mengumpulkan tutup botol, aku berusaha memakunya untuk melengkapi desainnya.
Done! Peta Kota Sabang yang dibuat dari Tutup Botol |
Tunggu karya kami selanjutnya ya! buat kamu yang tertarik juga membuat project tutup botol ini, boleh banget untuk sharing dengan kami, ditunggu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar