Aku memulai mimpiku, Piyoh Design (pd) pada tahun 2008 di
sebuah kota kecil di ujung paling barat Indonesia. Mungkin sebagian besar orang
Indonesia sudah mengenalnya melalui sebuah lagu anak-anak “Dari Sabang sampai
Merauke.”
Ya, usahaku dimulai di Kota Sabang.
Aku menyewa sebuah toko yang cukup luas tapi dengan
kondisi yang lumayan mengenaskan, lantai berupa semen dan hampir semua bagian
miring, jadi untuk saat itu modal yang kupunya hanya cukup untuk mengisi
barang-barang saja, untungnya saat itu ada bantuan-bantuan dari orang terdekat,
mulai dari cat tembok hingga rak-rak baju yang besarnya nauzubillah, walaupun kupikir, barang-barang yang diberikan tidak
semuanya kubutuhkan, apa boleh buat, namanya juga bantuan, diterima saja lah, hitung-hitung
menyenangkan si pemberi dan rezeki tidak boleh ditolak, nanti Tuhan marah.
 |
Piyoh, Weh, Kota Sabang |
Memulai produk dengan brand baru dan mengenalkan konsep yang cukup asing di masyarakat merupakan suatu tantangan tersendiri, aku juga harus melawan arus pasar yang telah ada. Aku berusaha
menggabungkan antara
idealisme, kreatifitas dan industri. Hal itu tidaklah mudah, hampir semua orang pesimis. 80% orang yang kutemui, pesimis dan mengatakan usaha ini tidak akan berhasil. Hanya dukungan dari keluarga membuatku
semangat lagi, walaupun tawaran untuk mengikuti ujian PNS selalu ada.
Sistem konsinyiasi
pun kulakukan saat itu, untung sedikit tidak masalah, yang penting produk
dikenal pasar dan duit berputar. Namun cobaan tak berhenti saat itu, aku sering
sekali tertipu oleh orang yang bekerjasama sebagai reseller, barangnya habis, duit tidak kembali. Belum lagi orang
kuajarkan ilmu dan menjadi rekan bisnis, menusuk dari belakang, memang benar menjaga api terkadang harus meneteskan
air mata dan tetesan darah, tapi aku yakin, semua akan indah pada waktunya.
Alhamdulillah, dengan niat yang baik, kini aku bisa menikmati hasil usaha yang kujalani. Sekarang aku
bisa meraih omzet puluhan juta rupiah per
bulan dari 3 outlet yang berada di Kota Sabang dan Kota Banda
Aceh dan berharap bisa terus berkembang.
 |
Ini mimpiku, apa mimpimu? |