Sabtu, 20 Desember 2014

Serunya Aceh Clothing Festival 2014

Aceh Clothing Festival datang lagi! dan semakin banyak anak muda kreatif di Aceh, awalnya tahun lalu hanya 12 brand, sekarang sudah lebih dari 20 brand!


Kreatif itu menular!

Ayo gabung bersama kami di Aceh Clothing Familia














Kamis, 18 Desember 2014

Menjaga Api Berujung Rezeki

Aku memulai mimpiku, Piyoh Design (pd) pada tahun 2008 di sebuah kota kecil di ujung paling barat Indonesia. Mungkin sebagian besar orang Indonesia sudah mengenalnya melalui sebuah lagu anak-anak “Dari Sabang sampai Merauke.”

Ya, usahaku dimulai di Kota Sabang.

Aku menyewa sebuah toko yang cukup luas tapi dengan kondisi yang lumayan mengenaskan, lantai berupa semen dan hampir semua bagian miring, jadi untuk saat itu modal yang kupunya hanya cukup untuk mengisi barang-barang saja, untungnya saat itu ada bantuan-bantuan dari orang terdekat, mulai dari cat tembok hingga rak-rak baju yang besarnya nauzubillah, walaupun kupikir, barang-barang yang diberikan tidak semuanya kubutuhkan, apa boleh buat, namanya juga bantuan, diterima saja lah, hitung-hitung menyenangkan si pemberi dan rezeki tidak boleh ditolak, nanti Tuhan marah.
Piyoh, Weh, Kota Sabang
Memulai produk dengan brand baru dan mengenalkan konsep yang cukup asing di masyarakat merupakan suatu tantangan tersendiri, aku juga harus melawan arus pasar yang telah ada. Aku berusaha menggabungkan antara idealisme, kreatifitas dan industri. Hal itu tidaklah mudah, hampir semua orang pesimis. 80% orang yang kutemui, pesimis dan mengatakan usaha ini tidak akan berhasil. Hanya dukungan dari keluarga membuatku semangat lagi, walaupun tawaran untuk mengikuti ujian PNS selalu ada.

Sistem konsinyiasi pun kulakukan saat itu, untung sedikit tidak masalah, yang penting produk dikenal pasar dan duit berputar. Namun cobaan tak berhenti saat itu, aku sering sekali tertipu oleh orang yang bekerjasama sebagai reseller, barangnya habis, duit tidak kembali. Belum lagi orang kuajarkan ilmu dan menjadi rekan bisnis, menusuk dari belakang, memang benar menjaga api terkadang harus meneteskan air mata dan tetesan darah, tapi aku yakin, semua akan indah pada waktunya.

Alhamdulillah, dengan niat yang baik, kini aku bisa menikmati hasil usaha yang kujalani. Sekarang aku bisa meraih omzet puluhan juta rupiah per bulan dari 3 outlet yang berada di Kota Sabang dan Kota Banda Aceh dan berharap bisa terus berkembang.


Ini mimpiku, apa mimpimu?

Rabu, 17 Desember 2014

Aceh Clothing Festival 2014

Yey! Aceh Clothing Festival datang lagi! saatnya mengenal dan bergabung dengan acara terbesar dari Aceh Clothing Familia ini. Aceh Clothing Familia (ACF) ini sendiri adalah sebuah komunitas wirausaha Aceh yang bergerak di usaha Perkaosan, hehe, ada kurang lebih 30 brang lokal yang ada di Aceh bergabung di ACF, mulai dari Piyoh di Sabang sampai Lofty di Langsa dan masih banyak lagi brand lainnya, seperti Shoot Seven, Kapalo I Love Aceh, Rocket, Accribs, Alchemist, Madgoat, Little Friends Cat, pokoknya banyak deh, lebih banyak dari tahun lalu!. 

Jadi nantinya di Aceh Clothing Festival 2014 ini sebagai ajang kumpul sekaligus ajang untuk memperkenalkan brand-brand baru produk asli Provinsi Aceh, buat yang mau belajar usaha clothing juga bisa, yang mau belanja? Jeut Chit! (Bisa juga, bisa banget malah!) hehe.

Aceh Clothing Festival 2014 ini rencananya akan diadakan pada tanggal 19-21 Desember 2014, di parkiran depan Stadion H. Dimurtala, Banda Aceh, mulai dari pukul 10.00 - 22.00 WIB.





Selain bazar ACF2014 juga akan menampilkan kreatifitas-kreatifitas anak Aceh yang lain, mulai dari Hip-hop, Live Music, Grafitti, hingga workshop. Yang kelaparan, juga bisa nyobain makanan lezat di Foodtruk!
      
Harapannya dengan adanya festival ini kita bisa berbagi pengalaman, bisa ikutan mewarnai industri kreatif di Aceh. Selain itu melalui usaha Clothing juga mengajak anak-anak muda kreatif Aceh untuk membangun clothing dengan merek dagang sendiri, menarik kan?.

So, tunggu apalagi, sampai ketemu di sana ya 

Jangan lupa Follow twitter @AcehClothFam dan Hastag #AcehClothFestival untuk ikuti perkembangan acaranya, dan kuis-kuis dengan hadiah menarik yang diadain ACF.

Lompat Berempat di Raja Ampat

Let's Jump!
Foto ini diambil ketika mengikuti Program Kapal Pemuda Nusantara 2014 dan Sail Raja Ampat. Kebahagiaan ketika melewati rintangan, gelombang dan cobaan lainnya, akhirnya sampai di Raja Ampat, Surga yang jatuh ke bumi. Biar rada ngaco lompatannya, yang penting happy, haha, let's Jump!

Foto ini untuk meramaikan Turnamen Foto Perjalanan Ronde 53 : Let's Jump!, dengan Mbak Endah sebagai tuan rumahnya.

Minggu, 07 Desember 2014

#SaveSophie, Banyak Cinta Banyak Cerita

Bulan November 2014 kemaren ada hal yang membuatku terharu, ada banyak orang-orang yang mencintai Sabang berkumpul baik secara online maupun secara offline untuk mendukung penyelamatan asset wisata Kota Sabang. Awalnya aktivis sosial Aceh Kak Nurjannah Husien, aku memanggilnya Kak Nunu membuat petisi penyelematan Sophie Rickmers di situs petisi online Change.org.

Siapakah Sophie Rickmers?
Shopie Rickmers adalah kapal barang dengan mesin uap yang karam di perairan Teluk Pria Laot, Sabang, pada saat Perang Dunia II. Kapal ini punya kaitan erat dengan pengusaha galangan kapal dari Bremerhaven, Jerman, Rickmer Clasen Rickmers. Sejak 1934, Rickmers punya rintisan galangan kapal di Bremerhaven. Salah satu kapal produk perusahaannya adalah Sophie Rickmers yang diproduksi pada 1920.

Sejak 10 Mei 1940, kapal Sophie yang punya panjang 134 meter tenggelam di perairan Sabang. Penyebab kapal ini menjadi karam dan terbengkalai di dasar laut karena sengaja ditenggelamkan oleh awak kapalnya sendiri. Mereka tidak ingin kapalnya disita oleh Belanda yang saat itu menguasai wilayah Sabang.Selama 70 tahun lebih, Sophie punya peran penting bagi biota laut seperti terumbu karang, ikan, dan alga.

Petisi tersebut dibuat untuk menolak rencana pemerintah Kota Sabang yang berencana mengangkat bangkai Sophie Rickmers yang sudah 74 tahun menjadi bagian dari kehidupan bawah laut di perairan Sabang. Rencananya di lokasi tesebut akan membangun bunker minyak raksasa di kawasan itu.

Dukungan dari berbagai pihak pun bermunculan, dari aktivis lingkungan, penyelam, wisatawan, bahkan sampai artis pun ikut andil, sampai hari Minggu 7 Desember 2014 petisi tersebut telah ditandatangani 15.000 orang.





Alhamdulillah, akibat derasnya penolakan dari berbagai kalangan, ide tersebut akhirnya batal direalisasikan, terimakasih banyak atas dukungan semua pihak di kegiatan #SaveSophie, semoga pariwisata Sabang tetap terjaga dan terus berkembang.

Aku Sabang kamu!

Penolakan tersebut sangat berlasan, mengingat keberadaan Sophie Rickmers memiliki nilai historis yang sangat panjang dan menarik berkaitan dengan sejarah Perang Dunia kedua. Di masa kini keberadaan bangkai kapal tersebut dan isinya ibarat museum bawah laut yang menjadi sumber ilmu pengetahuan.
Selain itu ruang-ruang di dalam kapal menjadi rumah bagi aneka ragam ikan, invertebrata, alga yang menjadikan bangkai kapal ini menjadi salah satu titik ‘surga’ diving bagi penyelam di Asia Tenggara.
Keindahan Sophie Rickmers yang berada di kedalaman 55 meter telah mendunia. Bahkan divescover.com, situs penyelam yang mempromosikan berbagai lokasi dan pusat menyelam terbaik di seluruh dunia, memasukkan lokasi Sophie Rickmers brosur paket wisata.
Situs tersebut menuliskan Sophie Rickmers kini menjadi rumah bagi aneka ikan hias dan ikan kerapu raksasa
- See more at: http://atjehpost.co/articles/read/16477/Sophie-Rickmers-Sabang-Dipromosikan-Situs-Penyelam-Dunia#sthash.12bBIVtq.dpuf