ACEHTREND.COM, Tokyo – Tim Fingertalk Indonesia yang terdiri atas Dissa Syakina Ahdanisa, Hijrah Saputra, dan Muhammad Rizqi Ariffi menyabet juara 1 Daigaku SDGs Action Award di Tokyo, Jepang. Tim ini terpilih menjadi salah satu dari 12 tim yang mempresentasikan idenya di depan dewan juri di Tokyo pada 20 Februari 2019.
Grand Prix Daigaku SDGs Action Awards 2019 Asahi Shimbun Japan |
Dissa Syakina Ahdanisa melalui keterangan tertulis yang diterima aceHTrend mengatakan, Tim Fingertalk merupakan satu-satunya tim yang berasal dari Indonesia.
“Daigaku SDGs Action Award adalah program yang diadakan oleh perusahaan media cetak terbesar di Jepang, Asahi Shimbun, untuk mahasiswa-mahasiswa yang memiliki ide untuk membantu mendukung program-program Sustainable Development Goals (SDGs).
SDGs adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan ke arah pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.
SDGs diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi, dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan. Memiliki 17 tujuan, seperti pemberantasan kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan yang sehat dan sejahtera, pendidikan yang berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi yang layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan, kota dan permukiman yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, aksi untuk perubahan iklim, konservasi ekosistem laut, konservasi ekosistem darat, perdamaian keadilan dan kelembagaan yang tangguh dan kemitraan untuk mencapai tujuan.
“Tim Fingertalk terpilih dengan membawa pesan dari teman-teman tuli (tunarungi) yang berada di Indonesia. Selama ini Fingertalk fokus untuk pemberdayaan pemuda-pemuda yang memiliki kebutuhan khusus seperti tuli dan disabilitas lainnya,” kata Dissa, Kamis (21/2/2019).
Bersama dengan Tim Fingertalk telah membuka empat buah kafe yang semua pekerjanya merupakan tunarungu dan penyandang disabilitas lainnya. Tidak hanya kafe, Fingertalk juga membuka carwash dan workshop untuk membuat boneka satwa langka Indonesia.
Setelah presentasi di depan 10 juri, Tim Fingertalk berhasil terpilih sebagai pemenang utama, Fingertalk dipilih karena memiliki produk yang unik, tujuan yang jelas, dan membawa pesan inklusi dari dari Indonesia.
Atas pencapaian tersebut, Tim Fingertalk mendapat hadiah uang sebesar 500.000 yen, yang digunakan untuk pengembangan produk boneka satwa langka Indonesia. Hadiah diberikan langsung oleh Ichiro Ishida, Direktur Marketing Strategy The Asahi Shimbun Japan.
“Tim Fingertalk berharap semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya dan menjalankan hidup,” kata Dissa.[]
Sumber : AcehTrend
Editor : Ihan Nurdin