Tampilkan postingan dengan label Relawan Anies Baswedan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Relawan Anies Baswedan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Mei 2014

Sekotak Harapan Untuk Banda Aceh

Sabtu kemarin selain mengajar anak-anak di MIN Mesjid Raya Banda Aceh, ada kegiatan lain yang seru dari @TurunTanganAceh , berhubungan dengan HUT Kota Banda Aceh, kami mengumpulkan harapan-harapan warga untuk Banda Aceh, dimulai dari anak-anak didik dulu. Sekotak harapan ini konsepnya ala-ala pemilihan umum, jadi anak-anak menuliskan harapan-harapan mereka di kertas yang sudah disediakan kemudian dimasukan ke kotak harapan.

Tapi kegiatan menulis dan bercerita tetap jadi agenda yang menggembirakan, tema Sabtu ini mereka menulis tentang hobi. Melihat anak-anak ini menulis, bercerita dan mengekspresikan cerita mereka, jadi pengalaman yang tak terlupakan, ada yang lucu, malu-malu, bahkan ada yang sedih.
Relawan Turun Tangan dan peserta Kelas Menulis




Selesai mereka semua maju ke depan dan bercerita tentang hobi mereka masing-masing, giliran menulis harapan mereka untuk Banda Aceh, coba lihat ekspresi mereka, kayak pejabat atau seleb lagi nyoblos ya? haha. Ya mungkin mereka belum cukup umur untuk nyoblos, tapi bisa merasakan sendiri pengalaman pertama menyampaikan aspirasi mereka untuk para pemimpin melalui tulisan di sini.



Kelas mengajar komputer punya cerita lain lagi, soalnya yang diajarin guru-gurunya, hihihi.

Dan inilah semua relawan Rp.0- yang luar biasa meluangkan waktunya untuk berbagi dengan guru-guru dan murid di MIN Mesjid Raya Kota Banda Aceh, semoga jadi amal ibadah buat semuanya, amiin.

Sampai ketemu sabtu depan dengan tema dan program seru lainnya

Salam Pejuang!

Rabu, 30 April 2014

Mengajar Ala Relawan @TurunTanganAceh

Sabtu kemarin dapat kesempatan turun tangan langsung mengajar di MIN Mesjid Raya Banda Aceh. Kelas Mengajar (KM) adalah salah satu program Relawan Turun Tangan Aceh, ada Kelas Mengajar Menulis untuk murid-murid, ada juga Kelas Mengajar Komputer untuk guru-guru. Kelas Mengajar biasa dilaksanakan setiap Sabtu Pukul 11.30 - selesai, untuk mengisi waktu kosong murid dan guru, jadi muridnya belajar menulis, gurunya belajar komputer, tidak ada yang terganggu.
Bareng Relawan Rp.0
Fadiella Relawan Mengajar Menulis
Kelas Menulis dimulai dengan pemaparan materi menulis yang baik oleh Kak Keumala Fadiella. Setelah itu murid-murid menuliskan cerita dengan tema kali ini tentang aktivitas mereka pada hari minggu. Semua murid dengan serius mengikuti proses menulisnya, dan dengan setianya setiap relawan menemani murid-murid hingga selesai. Setelah selesai menulis, murid-murid diminta untuk bercerita tulisan yang sudah mereka kerjakan, dan.... hasilnya lucu-lucu, ada yang cerita membantu ibunya di rumah terus kebingungan lanjutannya, ada yang jalan-jalan ke luar kota, tapi pas ditanyain kemana ke luar kotanya?, "Ga usah disebutin ya bang, nanti riya",haha, namanya anak-anak, senang melihat mereka proses belajar. Eh, ada juga yang menggarap serius, tulisannya bagus, rapi dan jelas, dan ternyata di pojokan ada orang tuanya, sepertinya dia underpressure kalo ga bagus, haha, eh tapi emang berbakat sih anaknya, good job, pantes dapat reward.

Sesi cerita
Anak-anak yang berani, layak dapat reward
Ada banyak relawan Turun Tangan Aceh yang datang saat itu, kurang lebih 20 orang, wow! Aku melihat ini satu perkembangan yang bagus di Aceh, terutama di Banda Aceh, karena relawan-relawan ini tidak dibayar sama sekali, relawan Rp.0, karena pasca tsunami banyak yang ikut bantu kegiatan karena diiming-imingi materi, ini tanpa dibayarpun mereka datang, apa yang membuat mereka semangat melakukan ini semua ya?, ternyata setelah diinterview secara random dengan model sampling (halah), mereka berbuat ini karena semangat orang baik #MemilihOptimis untuk membuat perubahan Aceh yang lebih baik, untuk membuat perubahan dimulai dari pendidikan, ow so sweet banget ya?

Tapi aku jadi yakin jika banyak anak-anak muda dengan berbagai ilmu yang mereka punya mau turun tangan langsung seperti ini, perubahan yang baik di Aceh akan lebih cepat terjadi, jadi daripada cuma jadi saksi mata, ga ada salahnya ikutan membantu.

Selesai Kelas Mengajar, kami diajak audiensi dengan Ibu Ummi, Kepala Sekolah MIN Mesjid Raya di kantornya. Walaupun terlihat bersahaja, ternyata Ibu Ummi ini orang hebat dan banyak mendapat penghargaan nasional untuk Sekolah Berkarakter, mendengar cerita perjuangan beliau untuk mendidik murid-murid beliau sejak beliau diangkat menjadi guru, sangat menginspirasi. Aku membayangkan sosok Ibu Muslimah di cerita Laskar Pelangi, ternyata sosok itu juga ada di Aceh, sempat Mberembes Mili dengerin cerita-cerita beliau, menurutku anak-anak muda di Aceh harus banyak belajar dengan beliau.
Team Turun Tangan Aceh audiensi dengan Ibu Ummiyati, Kepala Sekolah MIN Mesjid Raya
Ibu Ummiyati, Kepala Sekolah MIN Mesjid Raya
Setelah selesai audiensi, temen-temen Turun Tangan Aceh diberi tantangan selanjutnya oleh Ibu Ummi, diminta untuk mengajarkan 1300 murid-muridnya, wow! 

Akankah Team Turun Tangan Aceh berhasil menjalankan tantangan dari Ibu Ummi? penasaran? datang ya ke MIN Mesjid Raya setiap sabtu mulai pukul 11.30 pagi. Atau yang penasaran dengan kegiatan-kegiatan Turun Tangan Aceh boleh datang ke Markas Elang :)