Laman

Selasa, 22 Mei 2018

#YSEALI Halloween Ala Pangeran Cambridge, New England


Halloween jadi sebuah acara yang ditunggu-tunggu bagi sebagian besar orang Amerika Serikat, banyak rumah yang sudah mulai dihias dengan hiasan yang lucu hingga yang sangat menyeramkan. Halloween sendiri banyak versinya, ada yang mengatakan perayaan untuk menghormati orang yang telah meninggal ada juga yang mengatakan untuk merayakan hasil panen. Karena itu pula akhirnya, ada rumah yang memajang hal-hal yang menyeramkan, ada juga yang memajang jagung atau labu tanah atau malah ada yang menggabungkan keduanya.

Perayaan yang dilakukan pada tanggal 31 Oktober setiap tahunnya ini akhirnya juga menjadi ajang memakai kostum, mulai dari yang menyeramkan hingga yang menggemaskan. Ada yang memakai kostum ala zombie, hantu dan berbagai aksesoris berupa tengkorak. Ada juga yang memakai kostum lucu, seperti badut, binatang bahkan ada juga yang menyerupai selebritis, ya nantinya mereka akan jadi ajang pamer, seberapa totalnya mereka berkreativitas.

Wilayah Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat tempat tinggal saya selama Program YSEALI, setiap tahunnya merayakan Halloween dan menjadi salah satu yang paling heboh dibandingkan tempat-tempat yang lain. Oleh karena itu, orang tua angkat saya meminta saya pulang lebih cepat dari kantor untuk melihat kemeriahan Halloween di Cambridge.

Benar sekali sesampai saya di jalan dekat rumah, jalan yang biasanya sepi, ramai dengan berbagai jenis mahkluk di sana, jalan tersebut ditutup untuk kendaraan bermotor, mulai dari pukul enam petang hingga tengah malam. Saya juga melihat anak-anak, tidak hanya yang berasal dari perumahan tersebut, tetapi juga dari daerah lain datang berkumpul. Hal ini menambah semangat pemilik rumah untuk menghias rumahnya dengan luar biasa, ada yang membuat tengkorak menari sambil menyanyi, ada yang membuat drama zombie berkumpul dan rapat, bahkan rumah yang tepat berada di depan rumah saya membuat video yang bisa dilihat di jendela ada hantu menari-nari, seram tapi juga keren!

Anak-anak kecil mulai berjalan memutari kompleks lengkap dengan keranjang atau tasnya, mereka berlomba-lomba untuk mengumpulkan permen atau coklat yang ada di rumah-rumah dengan mengatakan, "Trick or Treat?". Melihat mereka seperti laiknya anak-anak di Indonesia berlomba untuk mengumpulkan "salam tempel" di hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha, hanya saja kostum yang mereka gunakan unik-unik.

Selain anak-anak, orang tuanya juga tidak ketinggalan, mengantarkan anak-anaknya tetapi tidak mau ketinggalan memakai kostum, bahkan ada yang melebihi anaknya. Ada satu keluarga yang menarik perhatian saya, karena mereka memakai kostum Mister Incredible, salah satu karakter animasi Pixar yang jadi favorite saya. Tidak hanya Incredible, tetapi dia juga ditemani istrinya, Elastic Girl, dan anaknya, Teletubbies? Di sini saya mulai gagal paham.

Menggunakan kostum, selain menarik perhatian, juga menjadi permainan yang menyenangkan, menebak dan menceritakan kostum yang digunakan. Saya yang awalnya ditugaskan oleh Hostmom untuk membagikan permen, tertarik untuk mengganti baju yang saya gunakan. Dan akhirnya saya memutuskan memakai kostum, pakaian tradisional Indonesia, ya Pakaian Adat Aceh yang semula sengaja saya bawa untuk dikenakan ketika masa kongres nanti di Washington.
Bersama Mister Incredible dan Elastic Girl
Tapi saya pikir ini menjadi kesempatan yang bagus untuk mempromosikan pakaian dan tempat saya berasal. Ternyata benar pikiran saya, banyak yang tertarik dengan yang saya gunakan, selain mereka tidak bisa menebak, mereka juga tertarik dengan motif bordiran yang ada di pakaian saya, tak jarang juga dari mereka menganggap saya seorang Raja, King of Cambridge! hahaha, dan di situlah cerita tentang Indonesia bermula, hehe.

Acara Halloween pun berakhir pukul 11:30 malam, ketika udara dingin sudah mulai menusuk kulit dan permen di keranjang habis dan semuanya kembali ke rumah masing-masing untuk beristirahat atau pun menikmati waktu bersama keluarganya, seru ya.

Kalau kalian ikut Halloween, bakal pakai baju apa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar