Laman

Minggu, 02 November 2014

Cara Mudah Menemukan Minat, Bakat dan Passion


Tidak jarang aku bertemu dengan anak-anak muda yang kebingungan dalam menemukan bakat, minat dan passion. Tapi sebelumnya, penting ga sih mengetahui bakat, minat dan passion kita sendiri? Kalau menurutku, penting banget, soalnya dengan bantuan dari bakat, minat dan passion, kita dapat menentukan tujuan hidup dan lebih mudah mencapai kesuksesan. Contoh saja Mark Zukerberg, Pak Bondan Winarno, dan Trinity.

Nah, selain itu dengan menemukan bakat, minat dan passion, akan sangat membantu kita menemukan kerja dan usaha yang sesuai, dan khususnya murid-murid SMA bermanfaat untuk menentukan pilihan jurusan kuliah nanti, jadi ngga ada lagi nanti yang ngomong salah milih jurusan yang akhirnya membuang waktu untuk mencoba jurusan lain #KemudianCurhat.

1. Mencari Minat
Mudah aja, untuk mengetahui apa yang menjadi minat kita yang perlu kita lakukan adalah, lakukanlah hal-hal yang kita sukai, karena minat adalah suatu hal yang ingin kita lakukan tanpa paksaan orang lain, minat juga bisa disebut dengan hobi. Dulu aku suka membuat gambar-gambar teman di sebuah kertas karena senang membuat teman senang, menulis di blog karena senang berbagi cerita dan ilmu yang kudapat ke banyak orang. Akhirnya aku bisa menemukan minatku yaitu, desain, dan blogging. Jadi cobalah berbagai macam kegiatan yang kamu sukai, semakin banyak semakin bagus, secara ngga sadar kamu akan bisa merasakan bakat yang kamu miliki.

2. Dari Minat, Munculah Bakat
Dari berbagai kegiatan yang sudah kita lakukan sesuai minat, kita bisa secara perlahan merasakan keahlian alami atau bakat yang kita miliki. Tapi terkadang untuk sebagian orang ada yang memiliki bakat yang tidak hanya satu, hanya saja dari beberapa bakat yang kamu miliki, hanya akan ada satu bakat yang paling dominan atau menonjol. Jadi carilah bakat-bakat kamu yang masih terpendam. Semakin cepat kamu menemukan bakatmu, semakin cepat juga dapat mengembangkannya.

3. Bakat yang Berpassion
Nah, anggap saja anda udah dapat menemukan bakat atau keahlianmu. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah memilih dan merasakan dari salah satu keahlian, yang mana yang memiliki passion atau gairah saat melakukannya. Biasanya bakat yang berpassion itu bagaikan seperti mengejar wanita yang kita suka, penuh dengan semangat yang menggebu-gebu dan gak kenal lelah. Jadi, rasakanlah mana bakatmu, yang saat kamu lakukan ngga akan pernah merasa lelah dan selalu bersemangat melakukannya, itulah bakat yang berpassion, dan biasanya kalau terus melakukannya, kita akan menjadi ahli di bakat tersebut atau yang sering dikenal dengan expert, bahkan bisa jadi profesional.

Jadi apa minat, bakat dan passion kamu?

Salam Kreatif!

8 komentar:

  1. Wah, azhar juga masuk kategori andilau dalam mencari kemampuan diri, jadi seperti sekarang ini nge-blog. Nge-blog-nya ikut-ikutan aja ,,, Tau-tau banyak dapat teman dan kenalan plus jadi kebiasaan aja menulis dan juga berkomunitas ... :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya berarti ada bakatnya di situ, ngerjainnya ga ngeluh kan? berarti ada passion juga di situ :D

      Hapus
  2. Kalo bicara passion, saya jadi teringat Billy Boen Dan Rene. Ya, menurut pandangan pribadi saya, kita wajib mengenal potensi diri kita terlebih dahulu. Lebih banyak mendengarkan intinya.

    Salam Kenal Kak Hijrah Saputra

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Kharis, iya bener banget, banyak mendengar dan juga action

      Hapus
  3. Bagus artikelnya bang Hijrah, jadi lebih terarah selesai baca ini. Semoga gak kenal lelah, semangat terus :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terimakasih, ditunggu aksi kamu selanjutnya ya Fathira :)

      Hapus
  4. Nah ini,,, aku selalu mendukung temen-temen di sekitar buat nyari bakat dan minat,,, memotivasi dan mengkompori mimpi-mimpi mereka dan membantu bagaimana mewujudkannya,,, ada beberapa temen yg berhasil menemukan bakat dan minatnya tapi ada juga yg gagal atau belum ketemu... nah minta tipsnya seberapa cepat sih kita nemu bakat dan gimana nemunya hahahahah *mikir*

    ada yg pengen fotografi sampai dibelain nabung beli kamera, setelah beli ya lempeng2 aja gak diasah ilmunya,,, bikin kesel kan....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah udah bagus tu... tapi ya kalau ga mau jangan dipaksa, daripada kesel mending energinya dipake buat yang lain. Lagian yang rugi kan mereka juga. Kalau cepat atau lambatnya sih relatif, bagusnya dibuat camp kayak Dreammaker #kemudianIklan

      Hapus