Laman

Minggu, 01 April 2018

Banua Momberata, Rumah Pertemuan Inklusi Pertama di Indonesia Timur

Peserta Workshop Iklusi di Banua Momberata
Banua Momberata Poso bersama dengan pemerintah daerah kini tengah membantu kaum tuli atau tuna rungu yang ada di wilayah Sulawesi Tengah yang dimulai dari Kabupaten Poso.

Banua Momberata sendiri dalam Bahasa Daerah Poso, berarti "Rumah/Ruang bertemu", jadi Banua Momberata adalah sebuah rumah pertemuan inklusif pertama di Poso yang diinisiasi oleh Fingertalk dengan mengolaborasikan konsep cafe dan community workspace yang menjadi ruang belajar dan tempat bertemunya masyarakat lintas komunitas untuk membangun jembatan interaksi bagi kaum hearing dan deaf yang mendorong pembangunan berkeadilan di Kabupaten Poso.

Untuk mengoptimalkan wadah pengembangan bagi kalangan penyandang disabilitas, khususnya penyandang tuna rungu, para penggiat yang tergabung dalam Banua Momberata menggelar workshop dengan mengangkat tema "Pembangunan Inklusi Mewujudkan Poso sebagai Kota Cerdas."

Workshop yang digelar sehari penuh pada Rabu (28/3/2018) itu, menghadirkan sejumlah aktivis yang berpengalaman dalam memperjuangkan hak-hak para penyadang tuna rungu, tampak juga hadir selaku peserta worshop dari kalangan Pemerintah Daerah Poso, seperti Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Koperindag dan UKM, camat, Ikatan Duta Wisata Ongga Bale Poso serta sejumlah kalangan pemerhati sosial dan lingkungan.

Dalam kegiatan ini menghadirkan fasilitator ternama seperti, Dissa Ahdanisa, Owner sekaligus Founder Fingertalk Deaf café Pamulang yang juga sosok muda inspiratif penerima Gantari Award dari Kick Andy Show, Alumni program YSEALI di Amerika Serikat, salah satu pemuda yang mendapat apresiasi khusus dari Barack Obama, Presiden Amerika Serikat yang ke-44, karena inisiasi cerdasnya membangun kewirausahaan sosial untuk pemberdayaan kaum tuli/tuna rungu di Indonesia.

Sementara fasilitator lain yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, Hijrah Saputra, seorang Pengusaha Muda Kreatif dari Provinsi Aceh, owner Piyoh Design, Kaos Piyoh dan Mister Piyoh yang juga sebagai pendiri organisasi pemuda bernama The Leader. Gunawan, tokoh muda social dari Sikola Mombini dan juga owner Mie Kuncrut. Ali Wafa,  Manajer Finger Talk Café, Deaf Café & Car Wash Pamulang dan Depok yang juga aktif sebagai pengajar kelas Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo). Arman, teman tuli yang merupakan salah satu Barista Deaf Indonesia, dan Anwar Sutarman, selaku manajer Banua Momberata.
 


Banua Momberata menyatakan kalau tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan program Banua Momberata kepada para pemangku kebijakan dan meminta masukan untuk pelaksanaan program ini kedepan, juga membangun ruang kolaborasi antar pemangku kebijakan untuk membangun Poso yang lebih inklusi, serta menjadikan Banua Momberata sebagai contoh ruang pertemuan inklusi pertama di Poso dan di Indonesia Timur.
Lokasi Banua Momberata
Sumber tulisan : https://sultengraya.com/56492/bm-poso-dan-pemda-bantu-penyandang-tuna-rungu/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar