Laman

Selasa, 23 Desember 2014

Belajar Banyak dari Jepang


Jepang buatku segala sumber inspirasi, aku pertama sekali tahu tentang Jepang mulai dari kecil saat sebelum masuk Taman Kanak-kanak malah, aku sering menonton serial kartun yang ditayangkan di stasiun dari Malaysia, karena di Sabang dulunya lebih mudah mendapat channel TV dari luar, pastinya dengan bahasa Melayu, ada Doraemon dan Kickers, setelah itu bermunculan Channel TV Nasional, yang jadi favorit adalah Doraemon, Sailormoon, Inuyasha, Ranma ½, Candy-candy dan masih banyak lagi. Pokoknya ada kebahagiaan tersendiri setelah melihat kartun Jepang, saat itu aku belum paham dengan Anime. Saat itu juga aku mengenal komik, komik yang pertama sekali kumiliki dan tertarik sekali adalah Atom Boy (Astro Boy) karya Osamu Tezuka dan ternyata dalam proses pembuatan anime ini tersimpan imajinasi, semangat dan kerja keras team yang solid. Semangat mewujudkan imajinasi ini yang membuatku terinspirasi membuat tokoh bernama Piyoh, Agam, Inong, Kakang dan teman-temannya.
Piyoh dan teman-temannya
Selain itu, aku mengenal sisi kepahlawanan dari produk Jepang lewat Tokusatsu, ada Google V, Masked Rider, Megaloman, dan Ultraman. Semangat membela bumi dari para monster ini yang memberiku semangat untuk berbuat sesuatu untuk daerahku, aku percaya kekuatan team dan semangat anak-anak muda akan bisa mengubah apapun termasuk mengalahkan musuh yang kuat sekalipun, bahkan tidak peduli darimana pun asal dan bentuk kita, kita masih bisa tetap berbuat baik seperti Ultraman, Megaloman dan Masked Rider. Belajar dari semangat ini juga yang membuatku dan teman-temanku membuat organisasi ala-ala Tokutsatsu, The Leader.
The Leader, www.The-Leader.org
Aku sungguh kagum bagaimana Jepang mengemas kebudayaan dan identitas negaranya lalu memperkenalkannya pada dunia, cerdas, kreatif, dan mengesankan! Mereka membuat kita mengenal Jepang dengan cara yang menyenangkan.

Lewat serial dorama Jepang juga aku belajar Semangat! Iya, dorama-dorama tersebut menampilkan semangat orang-orang Jepang dalam kesehariannya. Dan, semangat itu berhasil menular padaku. Setiap kali aku menonton serial dorama Jepang, setiap kali itu juga aku bermimpi agar dapat suatu hari bisa mengunjungi tempat-tempat yang dilihat di serial dorama, Tokyo, Ginza, Odaiba, Yokohama, Harajuku. Bermimpi bisa menyapa orang-orang yang ada di sana, mendengarkan mereka berbicara dalam bahasanya, menyelami budayanya, menikmati kesibukan kotanya, dan tentu saja mencicipi makanan tradisional yang menggoda selera, seperti Dorayaki, Onigiri, Tempura, Ramen, Sushi, Okonomiyaki, Takoyaki dan masih banyak lagi masakan lezatnya.

Jepang merupakan negara maju yang tetap mempertahankan kebudayaannya, dua diantaranya adalah Chado, budaya minum teh lengkap dengan serangkaian tatacaranya, karena teh tidak hanya dituang dan diminum dengan air panas saja, tetapi juga seni dan mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah. Ikebana, seni merangkai bunga.  Jika aku berhasil ke Jepang, tentu saja aku ingin sekali mencobanya keduanya. 

Hachinohe Sannja Festival, Sumber : di sini
Aku juga melihat Shiki Oriori, program televisi dari WakuWaku Japan, edisi 15 Desember 2014, tentang Hachinohe Sannja Festival. Hachinohe Sannja Festival adalah festival terbesar dengan sejarah lebih dari 290 tahun dan terdaftar sebagai aset budaya nasional Jepang. Festival ini diadakan selama 5 hari, setiap tanggal 31 Juli hingga 4 Agustus, ada berbagai macam Dashi, semacam mobil hias dengan berbagai macam tema mitologi, seperti Momotaro, Urashima Taro, Yoshisune dan masih banyak lagi, ditampilkan secara megah, penuh warna dan interaktif. Para penonton bersorak-sorak menyemangati setiap Dashi yang lewat, mulai dari anak-anak hingga nenek-nenek. Kita juga bisa melihat Dashi yang dihiasi lampu pada malam 31 juli dan malam terakhir 4 Agustus. Acara ini juga menjadi perlombaan antar Dashi, Dashi yang paling megah dan menarik akan mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Liputan ini berhasil membuatku tambah penasaran dan rasanya ingin melihat langsung kemeriahan Hachinohe Sannja Festival.

Orang  Jepang terkenal dengan imajinasi yang tinggi dan kekreatifannya, termasuk dalam hal cara berpakaian, salah satu contohnya adalah  Cosplay, riasan yang menggambarkan karakter anime dari  Jepang. Bagaimana orang-orang Jepang mewujudkan karakter kartun dalam versi nyata, menurutku itu luar biasa. Teknik riasan yang dipakai pun tentunya tidak seadanya, benar-benar total dan butuh keahlian serta perlengkapan make up yang lumayan. Belum lagi Harajuku Street, nama ini terkenal dengan Fashion street yang nyentrik. Selain mencuci mata melihat tampilan-tampilan trendy dan nyentrik dari pemuda-pemudi yang ada di sana, aku bisa gila bahagia dibuatnya.

Sepertinya mimpiku untuk berangkat ke Jepang semakin besar dan berharap banyak bisa terwujudkan segera dalam program Shiki Oriori dari WakuWaku Japan, hihi amiin....

Ganbatte!
Yoroshiku onegaishimasu

2 komentar:

  1. Whehe... saya juga kenal jepang lewat Doraemon dan Ultraman bg :)
    Btw, nice artikel. Banyak infonya.
    Moga bisa segera ke Jepang yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, sama kita ya, amiiin.... pengen banget ke Jepang :D

      Hapus