Laman

Selasa, 22 April 2014

Piyoh Bentar di Kepulauan Riau

Baru aja kepikiran, aku ke luar negeri pertama kali itu tahun 2007, ke Singapura dan Malaysia, eh itu dihitung luar negeri ga ya? dihitung aja ya, plisss. #KedipKedip

Jadi ceritanya ke sana lewat Batam, nah kepikiran, kapan ya bisa ke Batam lagi, eh lagi asyik-asyiknya mimpi pas Boci (bobo ciang), ada telepon masuk, "Jrah, kamu bisa ga ke Batam, ngisi acara kewirausahaan untuk pemuda-pemudi di Kepri?", aku yang masih bengong, denger tawaran menarik kayak gitu, ya iyain aja. Baru sadar setelahnya, itu telepon dari Zainal Bahri, temen sekaligus senior di Program Kapal Pemuda Nusantara, dan jadwal acaranya 2 hari lagi, ini mimpi apa beneran ya? dan ternyata beneran setelah email tiket pesawat masuk dan sms confirm untuk keberangkatan, belum lagi ada penawaran extent, "Jrah, kamu pulangnya Jumat apa Sabtu? Sabtu aja ya, sekalian kumpul sama temen-temen di sini, oke ya?", belum sempet mikir juga udah terpaksa iya, yah mau gimana lagi, aku orangnya mudah dipaksa, abang orangnya kek tu dek, haha. Alhasil aku di Batam untuk 4 hari, horee.

Jalan-jalan pasti, tapi ketemuan dengan temen-temen di sana, jadi agenda wajib. Hari Rabu tanggal 16 April 2014, aku udah di Batam, dijemput di Bandara Hang Nadim sama Bang Kiswanto, orang Dispora Kepri yang bertugas ngejemput, sepanjang perjalanan aku bengong-bengong, ternyata Batam udah jadi kota yang menarik ya, beda dengan 2007 lalu, Yaeyalah.

Sampai di Hotel Mercure aku disambut oleh Zainal dan bertemu dengan beberapa temen PPAN Kepri, ada Davi (China) dan Narto (Kanada). Dan berhubung jadwalnya esok hari, artinya hari itu masih free, sambil nunggu pertemuan dengan Kak Vita Mutiara (Vita), owner Edelweiss Les Piano dan Musik di Batam, aku update status di FB, ternyata ga sampe dalam hitungan menit ada comment dari Vikram yang katanya kantornya dekat dengan hotel tempat aku tinggal, akhirnya bertemulah kami di kamar, hehe, tapi jujur, aku awalnya bingung, siapa ya yang comment ini, haha, pas ketemu, eh ternyata adek kelas di Malang, dan sekarang udah kerja di BNI Cabang Batam, luar biasa, obrolan pun jadi ngalir kayak sungai, ya walaupun kadang aku ngga ngerti apa yang diomongin, iyain aja lah biar keliatan intelek, hihi, maaf ya Vikram, senang bertemu denganmu, ngga sempat foto bareng ya kita.

Niat maen ke tempat Kak Vita naik taxi eh dapat tumpangan gratis dari Vikram, alhamdulillah, selain hemat ongkos, menghemat waktu juga karena ga tau banyak tempat di Batam dan saat itu hujan deras, alhamdulillah ya.
Kak Vita Mutiara, Pemenang Wirausaha Muda Mandiri 2013
Sampe di Edelweiss, Kak Vita baru beres dengan urusan kerjaannya, jadi jalan-jalan keliling Kota Batam nyobain Sop Ikan di Yong kee Istimewa, Ngunjungin Andri di T-Obenk, keliling nengok Mesjid Jami Kota Batam dan beberapa tempat menarik lainnya yang aku lupa namanya, haha. Jalan-jalannya lebih seru, karena bareng anak-anaknya yang lucu-lucu, ada Adel (Kelas 4) dan Nobel (TK), anak-anak ini walaupun masih kecil, tapi aktif dan asyik buat ngobrol apa aja, malah Nobel yang masih kecil jago promosi Batam, diajarin juga Bahasa Mandarin dikit, hebat euy!

Malam pertama aja udah seru gini, besok ketemu siapa lagi ya? hehe. Terimakasih banyak Vikram, Kak Vita, Abel dan Nobel, atas sambutan hangatnya di Batam.
Dengan Andri, owner T-Obenk, Kaos oleh-oleh Batam
Balik ke hotel dapat info kalau pembicara yang lain sudah datang, Bang Azwar Hasan, abis shalat, main-main ke kamarnya beliau, akhirnya ngobrol sampe capek, haha. Bang Azwar Hasan ini pendiri FBA (Forum Bangun Aceh) dan juga staf Ahli Menpan, kalau ngobrol tentang pemuda, relawan, program, pembangunan, pengembangan karakter, dijamin ga bakal habis-habis sama abang ini. Nah si Bang Azwar kebagian untuk sharing sesi Kerelawanan untuk pemuda, tapi jadwalnya bebarengan, jadinya ga bisa ikutan sesi beliau.
Mencuri waktu sebentar di sesi terakhir Bang Azwar Hasan, numpang foto, haha, Yess, I'm Volunteer too!
Zainal dan Bang Azwar
Selesai sesi, sambil ngantar Bang Azwar balik ke bandara, ditraktir Zaenal makan Sop Ikan di Yong Kee, yey! dan diantar ke Kek Pisang Villa punya Bang Denny Delyardi, penasaran dengan Kek Pisang Villa pun terlunaskan, eh ternyata siapa yang sangka, sesi sorenya ketemu dengan Bang Denny dan bisa ngobrol langsung dengan beliau, tak ada suatu yang kebetulan kan ya, hehe.

Malamnya aku janjian dengan Bang Chalid Zamzami (Zami), yang dulu pernah ke Banda Aceh dengan istrinya untuk Kuliner Trip. Beliau kerja di Singapura tetapi tinggal di Batam. Rencana mau makan malam, nyari Mie Tarempak. Tapi sebelumnya diajak ke Mesjid Jami Kota Batam, alhamdulillah akhirnya kesampaian juga shalat di sana. Arsitektur bangunannya keren, dan karena malam itu malam jumat, ada pengajian, jadinya ikutan. Jujur walaupun jamaahnya sedikit, tapi aku berasa nyaman shalat berjamaah di sana, tapi ternyata karena terlalu nyaman, akhirnya kami keabisan Mie Tarempaknya, kebingungan. Akhirnya diajak Bang Zami makan di Restoran Jepang, tempatnya walaupun nyempil di sebuah ruko, tapi di dalamnya luar biasa mewah, ada ruang-ruang/kamar yang disekat-sekat seperti di Jepang, pelayannya juga berpakaian ala-ala Jepang, serasa di Jepang, tapi kekacauan terjadi setelah itu. Karena aku ga tau nama masakan Jepang, semua keberlangsungan hidupku kuserahkan ke Bang Zami, yang penting enak. Tapi ternyata enak menurut orang itu berbeda-beda ya. Dasar orang kampung, ga tau makanan enak, alhasil perutku mules semalaman, haha. Malam Kedua, tidak berlangsung dengan lancar ya, haha

Kata Bang Zami, besok bakal hunting Mie Tarempak dan Jalan-jalan ke Jembatan Barelang, hore! 

(Bersambung)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar