Laman

Kamis, 19 Mei 2016

Hijrah Saputra, Nominator Frans Seda Award 2016

Bersama Juri-juri Frans Seda Award 2016, Pak Totok Soefijanto, Purek Pendidikan Universitas Paramadina dan Pak Romo dari Sanata Darma Jogja
SABANG - Penggiat pendidikan sekaligus pengusaha muda Aceh, Hijrah Saputra,ST masuk sebagai nominator Frans Seda Award 2016. Frans Seda Award merupakan penghargaan yang diberikan oleh Universitas Atma Jaya kepada insan muda terbaik Indonesia yang mengabdi kepada Tuhan dan tanah air melalui bidang pendidikan dan kemanusiaan.
“Alhamdulillah satu kebanggaan dan kehormatan menjadi salah satu nominator Frans Seda Award 2016, itu artinya apa yang kita kerjakan selama ini mengalami progres yang baik dan mendapat penghargaan di hati orang lain, saya sendiri awalnya direkomendasikan blogger nasional, Kak Olyvia Bendon, yang juga sangat banyak membantu Aceh dalam tulisan-tulisan. Saya berharap ke depannya makin banyak anak muda di Aceh ikut turun tangan dalam menghadapi masalah sosial di Indonesia, khususnya di Aceh, dan bikin Aceh lebih Asyik. Mohon doa untuk tahapan selanjutnya ya,” kata Hijrah kepadaportalsatu.com, Kamis, 19 Mei 2016.
Untuk tahun 2016 ini kata Hijrah, "ada 400 sosok anak muda yang direkomendasi sebagai sosok menginspirasi yang akhirnya dipilih 10 orang untuk menjadi nominator." Salah satunya adalah Hijrah Saputra S.T, owner Piyoh Design dan Founder The Leader, pemuda asal Pulau Weh, Kota Sabang.
"Penjurian dilakukan terpisah, juri mendatangi nominator langsung ke daerahnya untuk melihat langsung kegiatan yang dilakukannya atau data rekam jejak kandidat. Mereka (juri) mengunjungi saya pada 17-19 Mei di Banda Aceh dan Sabang. Juri yang datang adalah Pak Romo dari Sanata Dharma Jogjakarta dan Pak Totok Amin Soefijanto, Purek Akademik Universitas Paramadina yang didampingi Ibu Tina Hanekin dari Atmajaya," kata Hijrah.
Ajang ini kata anak ke 3 dari pasangan Suradji Junus dan Erwani Muthia, bukan semata-mata sebagai pemberian penghargaan saja. Namun juga sebagai wadah menemukan insan muda Indonesia yang memiliki semangat dan tekad yang sama seperti Frans Seda. Frans Seda Award 2016 ini diharapkan bisa menginspirasi sebanyak mungkik insan muda Indonesia untuk berkarya seperti yang dilakukan Frans Seda.
Frans Seda merupakan seorang pelopor dan pendiri utama dari Atma Jaya. Ia merupakan tokoh bangsa yang berperan sangat banyak bagi bangsa ini, dalam pemerintahan, sebagai menteri, duta besar, penasihat presiden, dalam pendidikan, dan juga dalam gereja.
Frans Seda mendedikasikan dirinya secara utuh sesuai tekadnya untuk mengabdi Tuhan dan tanah air. Terinspirasi dari teladan Frans Seda, maka sepeninggal almarhum Frans Seda, Yayasan Atma Jaya terdorong untuk meneruskan semangat dan tekadnya.
Frans Seda Award memiliki banyak sekali rangkaian acara yang dapat diikuti oleh insan-insan muda Indonesia, salah satunya adalah Frans Seda Journalism Competition. Dalam kompetisi ini terdapat 2 (dua) kategori yaitu Kategori Karya Tulis dan Kategori Video Televisi.[](ihn)

Rabu, 04 Mei 2016

Gua Sarang yang Bikin Sayang

Ngomongin Sabang ngga akan ada habisnya, dan memang tidak diragukan lagi keindahan alamnya, mulai dari pantai, danau di tengah kota, gunung berapi, air terjun hingga keindahan bawah lautnya. Setiap tahunnya selalu ada saja tempat menarik yang ditemukan di Sabang. Salah satu yang menjadi tujuan favorit saat ini untuk wisatawan yang datang ke Sabang adalah Gua Sarang.
Kawasan Gua Sarang
Gua Sarang berada di Gampong Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Gua Sarang sendiri dinamakan Gua Sarang karena tempat tersebut dijadikan tempat bersarangnya burung walet, selain menarik perhatian burung walet, Gua Sarang juga menarik wisatawan karena memiliki keunikan dan pemandangan yang indah, termasuk tempat yang medsocable, mau facebook, twitter, instagram, you named it lah :D
Pemandangan dari atas
Bagi orang yang suka dengan tantangan dan ketenangan, Gua Sarang ini bisa jadi tujuan yang tepat. Kita akan dihadapkan dengan rute perjalanan yang cukup menguras energi dan stamina yang ekstra. Untuk turun ke pantai saja kita akan melewati medan yang cukup terjal, tapi jangan khawatir, karena sudah diberikan alat bantu berupa tali. Setelah itu kita jalan lagi menuju lokasi gua dengan rute bebatuan yang cukup menantang, dan salah satunya kita akan melewati gua yang mengeluarkan belerang, sepertinya sebuah kawah gunung berapi yang masih aktif.

Gua Sarang dan Teluk yang dikeliling oleh gugusan karang yang tinggi menjulang 
Finally bisa ke Gua Sarang
Gua Sarang ini dikelola oleh Teuku Syahrial atau yang dikenal dengan Teuku Biet atau Bang Biet. Pada mulanya kawasan Gua Sarang ini merupakan kebun kerajaan Aceh yang dijaga oleh keluarga Bang Biet dan ada sertifikat Cap Sikureueng dari pihak Kerajaan, karena itu juga Bang Biet sering mengatakan kalau Gua Sarang itu kawasan Raja Sembilan, hehe.

Untuk menuju Kawasan Gua Sarang kita bisa menggunakan sepeda motor ataupun kendaraan beroda empat dari pusat Kota Sabang kurang lebih satu jam perjalanan dengan kecepatan 60 kilometer per jam.

Waktu yang tepat untuk pergi ke Gua Sarang adalah sore hari, karena posisi matahari sedang berada di barat, sehingga kita bisa melihat warna pantai yang jernih hingga tembus ke dasar laut. Selain itu kita bisa menunggu waktu matahari terbenam sambil makan makanan yang dijual di warung Bang Biet yang ada di kawasan tersebut, atau sambil bermain ayunan yang ada di Pohon Mangga dekat warung, gimana, bikin sayang ga?
Main Ayunan sambil ngegalau juga seru 

Buat kamu yang liburan ke Sabang, jangan lupa mampir ke sini ya!

Senin, 02 Mei 2016

Kapal Pemuda Nusantara dan Sail Karimata Sudah Dibuka!

Kapal Pemuda Nusantara 2014 dan Sail Raja Ampat
Dinas Pemuda dan Olahraga bersama Korps Alumni Kapal Pemuda Nusantara Provinsi Aceh membuka Kesempatan bagi generasi muda Aceh untuk ikut serta dalam Kapal Pemuda Nusantara Sail Karimata 2016 dengan Persyaratan sebagai berikut:
  • Pemuda/Pemudi berusia 18-24 tahun, minimal SLTA/Sederajat
  • Belum menikah dibuktikan dengan surat keuchik
  • Sehat Jasmani dan Rohani dibuktikan dengan surat Dokter
  • Berkelakuan Baik
  • Peserta di utamakan pemuda yang berprestasi di bidangnya di tingkat Kabupaten/Kota atau Provinsi
  • Tinggi dan berat badan Minimal Putri 155cm dan 45kg, Putra 160cm & 50kg
  • Bisa berenang
  • Menguasai seni dan budaya daerah masing-masing
  • Memiliki akun media sosial dan wajib follow akun medsos Kemenpora
  • Mengupload kegiatan dan mention ke medsos milik Kemenpora 
  • Belum pernah ikut kegiatan KPN Kemenpora
  • Foto copy KTP yang masih berlaku
  • Izin tertulis dari orang tua/ Instansi yang bersangkutan
  • Bagi pelajar dan Mahasiswa dibuktikan dengan dengan surat izin cuti
  • Membuat Makalah mengenai "Potensi Kebaharian/Kelautan Di Daerah Masing-Masing" dengan syarat : min 10 Halaman, Ukuran kertas A4, Spasi 1,5 dan ukuran font 12, Times New Roman
  • Pasphoto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2(dua) lembar
Tunggu apalagi? Ayo segera daftarkan diri kamu sekarang! 

Pendaftaran dibuka sejak 28 April s/d 19 mei 2016, di Bidang Kepemudaan, Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh, Jln. Gurami no.18. Lampriet Banda Aceh